Minggu, 12 Januari 2014

DIAGNOSA DAN INTERVENSI OBSTRUKSI USUS

A.   DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI

1.   Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntah, demam dan atau diforesis.

Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
a.     Tanda vital normal
b.    Masukan dan haluaran seimbang
Intervensi :
c.     Pantau tanda vital dan observasi tingkat kesadaran dan gejala syok
d.    Pantau cairan parentral dengan elektrolit, antibiotik dan vitamin
e.     Pantau selang nasointestinal dan alat penghisap rendah dan intermitten. Ukur haluaran drainase setiap 8 jam, observasi isi terhadap warna dan konsistensi
f.      Posisikan pasien pada miring kanan; kemudian miring kiri untuk memudahkan pasasse ke dalam usus; jangan memplester selang ke hidung sampai selang pada posisi yang benar
g.     Pantau selang terhadap masuknya cairan setiap jam
h.    Kateter uretral indwelling dapat dipasang; laporkan haluaran kurang dari 50 ml/jam
i.      Ukur lingkar abdomen setiap 4 jam
j.      Pantau elektrolit, Hb dan Ht
k.    Siapkan untuk pembedahan sesuai indikasi
l.      Bila pembedahan tidak dilakukan, kolaborasikan pemberian cairan per oral juga dengan mengklem selang usus selama 1 jam dan memberikanjumlah air yang telah diukur atau memberikan cairan setelah selang usus diangkat.

m.  Buka selang, bila dipasang, pada waktu khusus seusai pesanan, untuk memperkirakan jumlah absorpsi.

n.    Observsi abdomen terhadap ketidaknyamanan, distensi, nyeri atau kekauan.

o.    Auskultasi bising usus, 1 jam setelah makan; laporkan tak adanya bising usus.

p.    Cairan sebanyak 2500 ml/hari kecuali dikontraindikasikan.

q.    Ukur masukan dan haluaran sampai adekuat.

r.     Observasi feses pertama terhadap warna, konsistensi dan jumlah; hindari konstipasi


2.   Nyeri berhubungan dengan distensi, kekakuan

Tujuan : rasa nyeri teratasi atau terkontrol
Kriteria hasil : pasien mengungkapkan penurunan ketidaknyamanan; menyatakan nyeri pada tingkat dapat ditoleransi, menunjukkan relaks.
Intervensi :
a.     Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman; jangan menyangga lutut.
b.    Kaji lokasi, berat dan tipe nyeri
c.     Kaji keefektifan dan pantau terhadap efek samping anlgesik; hindari morfin
d.    Berikan periode istirahat terencana.
e.     Kaji dan anjurkan melakukan lathan rentang gerak aktif atau pasif setiap 4 jam.
f.      Ubah posisi dengan sering dan berikan gosokan punggung dan perawatan kulit.
g.     Auskultasi bising usus; perhatikan peningkatan kekauan atau nyeri; berikan enema perlahan bila dipesankan.
h.    Berikan dan anjurkan tindakan alternatif penghilang nyeri.
3.   Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan distensi abdomen dan atau kekakuan.
Tujuan : pola nafas menjadi efektif.
Kriteria hasil : pasien menunjukkan kemampuan melakukan latihan pernafasan, pernafasan yang dalam dan perlahan.
Intervensi :
a.     Kaji status pernafasan; observasi terhadap menelan, “pernafasan cepat”
b.    Tinggikan kepala tempat tidur 40-60 derajat.
c.     Pantau terapi oksigen atau spirometer insentif
d.    Kaji dan ajarkan pasien untuk membalik dan batuk setiap 4 jam dan napas dalam setiap jam.
e.     Auskultasi dada terhadap bunyi nafas setiap 4 jam.

4.    Ansietas berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status kesehatan.
Tujuan : ansietas teratasi
Kriteria hasil : pasien mengungkapkan pemahaman tentang penyakit saat ini dan mendemonstrasikan keterampilan kooping positif dalam menghadapi ansietas.
Intervensi :
a.     Kaji perilaku koping baru dan anjurkan penggunaan ketrampilan yang berhasil pada waktu lalu.
b.    Dorong dan sediakan waktu untuk mengungkapkan ansietas dan rasa takut; berikan penenangan.
c.     Jelaskan prosedur dan tindakan dan beri penguatan penjelasan mengenai penyakit, tindakan dan prognosis.
d.    Pertahankan lingkungan yang tenang dan tanpa stres.
e.     Dorong dukungan keluarga dan orang terdekat.



DAFTAR PUSTAKA

1.             Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed. 1. Jakarta : EGC; 2001
2.             Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.
3.             Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis, And Outcome. Alih bahasa Yasmin asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998
4.             Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 4. Jakarta : EGC; 1994
5.             Reeves, Charlene J et al. Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono. Ed. I. Jakarta : Salemba Medika; 2001


Tidak ada komentar:

Posting Komentar