Selasa, 07 Januari 2014

DIAGNOSA KEPERAWATAN HERNIA

A.     Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul (3)
1.       Nyeri (khususnya dengan mengedan) yang berhubungan dengan kondisi hernia atau intervensi pembedahan.
Hasil yang diperkirakan : dalam 1 jam intervensi, persepsi subjektif klien tentang ketidaknyamanan menurun seperti ditunjukkan skala nyeri.
Indikator objektif seperti meringis tidak ada/menurun.
a.       Kaji dan catat nyeri
b.       Beritahu pasien untuk menghindari mengejan, meregang, batuk dan mengangkat benda yang berat.
c.       Ajarkan bagaimana bila menggunakan dekker (bila diprogramkan).
d.       Ajarkan pasien pemasangan penyokong skrotum/kompres es yang sering diprogramkan untuk membatasi edema dan mengendalikan nyeri.
e.       Berikan analgesik sesuai program.

2.       Retensi urine (resiko terhadap hal yang sama) yang berhubungan dengan nyeri, trauma dan penggunaan anestetik selama pembedahan abdomen. Hasil yang diperkirakan : dalam 8-10 jam pembedahan, pasien berkemih tanpa kesulitan. Haluaran urine ³ 100 ml selama setiap berkemih dan adekuat (kira-kira 1000-1500 ml) selama periode 24 jam.
a.        Kaji dan catat distensi suprapubik atau keluhan pasien tidak dapat berkemih.
b.       Pantau haluarna urine. Catat dan laporkan berkemih yang sering < 100 ml dalam suatu waktu.
c.        Permudah berkemih dengan mengimplementasikan : pada posisi normal untuk berkemih rangsang pasien dengan mendengar air mengalir/tempatkan pada baskom hangat.

3.       Kurang pengetahuan : potensial komplikasi GI yang berkenaan dengan adanya hernia dan tindakan yang dapat mencegah kekambuhan mereka. Hasil yang diperkirakan : setelah  instruksi, pasien mengungkapkan pengetahuan tentang tanda dan gejala komplikasi GI dan menjalankan tindakan yang diprogramkan oleh pencegahan.
a.       Ajarkan pasien untuk waspada dan melaporkan nyeri berat, menetap, mual dan muntah, demam dan distensi abdomen, yang dapat memperberat awitan inkarserasi/strangulasi usus.
b.       Dorong pasien untuk mengikuti regumen medis : penggunaan dekker atau penyokong lainnya dan menghindari mengejan meregang, konstipasi dan mengangkat benda yang berat.
c.       Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi diit tinggi residu atau menggunakan suplement diet serat untuk mencegah konstipasi, anjurkan masukan cairan sedikitnya 2-3 l/hari untuk meningkatkan konsistensi feses lunak.
d.       Beritahu pasien mekanika tubuh yang tepat untuk bergerak dan mengangkat.

  1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan sekunder post operasi
Hasil yang diperkirakan : setelah dilakukan tindakan keperawatan, rasa nyeri berkurang sampai hilang
    1. Kaji karakteristik nyeri
    2. Ajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalam
    3. Atur posisi yang nyaman
    4. Monitor tanda – tanda vital
    5. Kolaburasi dokter untuk pemberian analgetik

  1. intoleransi aktifitas berhubungan dengan nyeri
hasil yang diperkirakan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam aktifitas pasien tidak terganggu
    1. Bantu pasien dalam melakukan ROM aktif dan pasif
    2. Bantu dalam hal pemenuhan kebutuhan pasien
    3. Kaji tingkat kemampuan pasien
    4. Anjurkan pasien untuk beraktifitas

  1. resti infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi
hasil yang diperkirakan: setelah dilakukan tindakan keperawatan, infeksi tidak terjadi

    1. Kaji luka pasien
    2. Monitor tanda-tanda vital pasien
    3. Ganti balut setiap hari dengan teknik steril
    4. Monitor hasil laboratorium (Hb, Leko, Trombosit)
    5. Kolaburasi dokter untuk pemberian antibiotik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar