Selasa, 07 Januari 2014

PENATALAKSANAAN INFEKSI SALURAN KEMIH

A.     Penatalaksanaan
Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah agens antibacterial yang secara efektif menghilangkan bakteri dari traktus urinarius dengan efek minimal terhaap flora fekal dan vagina.
Terapi  Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut dapat dibedakan atas:
-        Terapi antibiotika dosis tunggal
-        Terapi antibiotika konvensional: 5-14 hari
-        Terapi antibiotika jangka lama: 4-6 minggu
-        Terapi dosis  rendah untuk supresi
Pemakaian antimicrobial jangka panjang menurunkan resiko kekambuhan infeksi. Jika kekambuhan disebabkan oleh bakteri persisten di awal infeksi, factor kausatif (mis: batu, abses), jika muncul salah satu, harus segera ditangani. Setelah penanganan dan sterilisasi urin, terapi preventif dosis rendah.
Penggunaan medikasi yang umum mencakup: sulfisoxazole (gastrisin), trimethoprim/sulfamethoxazole (TMP/SMZ, bactrim, septra), kadang ampicillin atau amoksisilin digunakan, tetapi E. Coli telah resisten terhadap bakteri ini. Pyridium, suatu analgesic urinarius jug adapt digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat infeksi.
Pemakaian  obat pada usia lanjut perlu dipikirkan kemungkina adanya:
-        Gangguan absorbsi dalam alat pencernaan
-        Interansi obat
-        Efek samping obat
-        Gangguan akumulasi obat terutama obat-obat yang ekskresinya melalui ginjal
Resiko pemberian obat pada usia lanjut dalam kaitannya dengan faal ginjal:
1.      Efek nefrotosik obat
2.      Efek toksisitas obat
Pemakaian obat pada usia lanjut hendaknya setiasp saat dievalusi keefektifannya dan hendaknya selalu menjawab pertanyaan sebagai berikut:
-        Apakah obat-obat yang diberikan benar-benar berguna/diperlukan/
-        Apakah obat yang diberikan menyebabkan keadaan lebih baik atau malh membahnayakan/
-        Apakah obat yang diberikan masih tetap diberikan?
-        Dapatkah sebagian obat dikuranngi dosisnya atau dihentikan?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar