Rabu, 01 Januari 2014

INTERVENSI DAN RASIONAL KEJANG DEMAM

1.       Intervensi dan Rasional
1. Hipertermi b/d adanya proses infeksi.
Tujuan : suhu tubuh normal 36 0C-37 0C pada klien
Intervensi :
-          Kaji penyebab hipertermi
R/ Hipertermi merupakan salah satu gejala/kompensasi tubuh terhadap adanya infeksi baik secara lokal maupun secara sistemik. hal ini perlu diketahui sebagai dasar dalam rencana intervensi.
-          Observasi suhu badan
R/ proses peningkatan suhu menunjukkan proses penyakit infeksius akut
-          Beri kompres hangat pada dahi/axilla
R/ Daerah dahi / axilla merupakan jaringan tipius dan terdapat pembuluh darah sehingga proses vasodilatasi pembuluh darah lebih cepat sehingga pergerakan molekul cepat.
-          Beri minum sering tapi sedikit.
R/ Untuk mengganti cairan yang hilang selama proses evaporasi.
-          Anjurkan ibu untuk memakaikan pakaian tipis dan yang dapat menyerap keringat.
R/ Pakaian yang tipis dapat membantu mempercepat proses evaporasi.
-          Kolaborasi dalam pemberian obat antipiretik
R/ Obat antipiretik bekerja sebagai pengatur kembali pusat pengatur panas
2. Resko tinggi cedera fisik: lidah tergigit b/d altivitas meningkat (kejang)
Tujuan : lidah tidak tergigit
-          Jelaskan kepada keluarga akibat-akibat yang terjadi saat kejang berulang
R/ Penjelasan yang baik dan tepat pada keluarga sangat penting untuk meningkatkan pengetahuannya dalam mengatasi kejang
-          Sediakan spatel lidah
R/ spatel lidah sangat penting untuk mencegah jika tergigitnya lidah
-          Beri posisi miring kiri dan kanan
R/ mencegah aspirasi lambung
-          Lakukan suction bila banyak lendir
R/ secret yang banyak dapat menyumbat jalan nafas dalam hal ini dapat mengakibatkan disteress pernapasan sehingga harus dilakukan suction bila banyak lender.  
-          Penatalaksanaan pemberian obat anti konvulsan
R/ sebagai pengatur gerakan motorik / menghentikan gerakan motorik yang berlebihan.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
-          Kaji pola makan
R/ adanya perubahan pola makan seperti nafsu makan menurun dan dapat memperburuk status anak 
-          Timbang BB bila memungkinkan
R/ peningkatan BB penting untuk mengetahui perubahan status nutrisi
-          Anjurkan ibu untuk memberi makanan sedikit tapi sering
R/ membantu mengurangi distensi lambung
-          Beri makanan yang bervariasi
R/ menambah nafsu makan 
-          Monitor dan catat makanan yang dihabiskan klien
R/ mengetahui intake yang masuk
-          Penatalaksanaan pemberian nutirisi parental.
R/ untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak
4. Resiko tinggi perubahan volume cairan kurangdari kebutuhan b/d intake yang berlebihan
Tujuan : tidak terjadi kekurangan volume cairan
Intervensi
-          Monitor tanda-tanda dehidrasi
R/: adanya perubahan pola makan seperti nafsu makan berkurang akan dapat memperburuk status klien karena intake kurang
-          Anjurkan beri minum banyak sesuai kebutuhan klien
R/: dapat mengganti kebutuhan cairan klien yang hilang
-          Observasi tanda-tanda vital
R/: merupakan indikator dari volume cairan
-          Observasi frekuensi dan konsistensi bab
R/: mengetahui perkembangan penyakit serta indikasi dalam rencana intervensi
-          Penatalaksanaan pemberian infus parental
R/: memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan mengganti cairan yang hilang.
5. Kecemasan orang tua
Tujuan : Kecemasan pada orang tua berkurang
Intervensi
-          Kaji pengetahuan orang tua tentang penyakit anaknya
R/: mengetahui kebutuhan keluarga akan pengetahuan sehingga dapat mengurangi kecemasan
-          Beri support pada keluarga bahwa anaknya akan sembuh kalau disiplin dalam mengikuti perawatan
R/: memberikan harapan, menurunkan kecemasan, mentaati anjuran pengobatan
-          Beri kesempatan pada keluarga untuk mengungkapkan perasaanya
R/: mengurangi beban psikologi dan menyalurkan aspek emosional secara efektif dan cepat
-          Beri informasi yang nyata tentang perawatan yang diberikan
R/: Dapat meningkatkan pengetahuan orang tua sehingga dapat mengurangi kecemasan
6. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang penanganan saat kejang b/d kurang terpajang informasi.
Tujuan : orang tua dapat memahami tentang penanggulangan kejang
Intervensi
-          Kaji tingkat pengetahuan orang tua tentang penanggulangan kejang
R/: memudahkan dalam pemberian pemahaman tentang kejang sesuai dengan tingkat pengetahuan orang tua
-          Berikan penjelasan pada orang tua klien tentang penanggulangan kejang
R/: penjelasan yang baik dan tepat meningkatkan pengetahuan orang tua dalam menangani kejang
-          Anjurkan pada orang tua klien tentang cara penggunaan spatel
R/: informasi tentang cara penggunaan spatel sangat penting agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga klien
-          Anjurkan pada orang tua untuk segera membawa anaknya kerumah sakit atau puskesmas bila anaknya kejang yang lama
Mengurangi komplikasi atau bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kejang.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar