A. Penatalaksanaan
Penanganan
Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah agens antibacterial yang secara
efektif menghilangkan bakteri dari traktus urinarius dengan efek minimal
terhaap flora fekal dan vagina.
Terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut
dapat dibedakan atas:
-
Terapi
antibiotika dosis tunggal
-
Terapi
antibiotika konvensional: 5-14 hari
-
Terapi
antibiotika jangka lama: 4-6 minggu
-
Terapi
dosis rendah untuk supresi
Pemakaian antimicrobial jangka
panjang menurunkan resiko kekambuhan infeksi. Jika kekambuhan disebabkan oleh
bakteri persisten di awal infeksi, factor kausatif (mis: batu, abses), jika
muncul salah satu, harus segera ditangani. Setelah penanganan dan sterilisasi
urin, terapi preventif dosis rendah.
Penggunaan
medikasi yang umum mencakup: sulfisoxazole (gastrisin),
trimethoprim/sulfamethoxazole (TMP/SMZ, bactrim, septra), kadang ampicillin
atau amoksisilin digunakan, tetapi E. Coli telah resisten terhadap bakteri ini.
Pyridium, suatu analgesic urinarius jug adapt digunakan untuk mengurangi
ketidaknyamanan akibat infeksi.
Pemakaian obat pada usia lanjut perlu dipikirkan
kemungkina adanya:
-
Gangguan
absorbsi dalam alat pencernaan
-
Interansi
obat
-
Efek samping
obat
-
Gangguan
akumulasi obat terutama obat-obat yang ekskresinya melalui ginjal
Resiko pemberian obat pada usia
lanjut dalam kaitannya dengan faal ginjal:
1.
Efek
nefrotosik obat
2.
Efek
toksisitas obat
Pemakaian obat pada usia lanjut
hendaknya setiasp saat dievalusi keefektifannya dan hendaknya selalu menjawab
pertanyaan sebagai berikut:
-
Apakah
obat-obat yang diberikan benar-benar berguna/diperlukan/
-
Apakah obat
yang diberikan menyebabkan keadaan lebih baik atau malh membahnayakan/
-
Apakah obat
yang diberikan masih tetap diberikan?
-
Dapatkah
sebagian obat dikuranngi dosisnya atau dihentikan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar