RENCANA KEPERAWATAN
Prioritas Masalah
·
Mengatasi perdarahan
·
Mengatasi nyeri
·
Mencegah komplikasi
·
Memberi informasi tentang kondisi, prognosis,
dan pengobatan
NO
|
DX. KEPERAWATAN
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1.
|
Potensial terjadinya
syok sehubungan dengan perdarah-an yang banyak
|
INDENPENDEN:
· Observasi tanda-tanda vital.
· Mengkaji sumber, lokasi, dan banyaknya per darahan
· Memberikan posisi supinasi
· Memberikan banyak cairan (minum)
KOLABORASI:
· Pemberian cairan per infus
· Pemberian obat koagulan sia (vit.K, Adona) dan penghentian perdarahan
dengan fiksasi.
· Pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht)
|
· Untuk mengetahui tanda-tanda syok sedini mungkin
· Untuk menentukan tindakan
· Untuk mengurangi per darahan dan mencegah kekurangan darah ke otak.
· Untuk mencegah kekurangan cairan
(mengganti cairan yang hilang)
· Pemberian cairan per infus.
· Membantu proses pembekuan darah dan untuk meng hentikan perdarahan.
· Untuk mengetahui kadar Hb, Ht apakah perlu transfusi atau tidak.
|
2.
|
Gangguan rasa nyaman:
Nyeri sehubungan
dengan perubahan fragmen tulang, luka pada jaringan lunak, pemasangan back
slab, stress, dan cemas
|
INDEPENDEN:
· Mengkaji karakteristik nyeri : lokasi, durasi, intensitas nyeri dengan
meng-gunakan skala nyeri (0-10)
· Mempertahankan immobilisasi (back slab)
· Berikan sokongan (support) pada ektremitas yang luka.
· Menjelaskan seluruh prosedur di atas
KOLABORASI:
· Pemberian obat-obatan analgesik
|
· Untuk mengetahui tingkat rasa nyeri sehingga dapat menentukan jenis
tindak annya.
· Mencegah pergeseran tulang dan penekanan pada jaringan yang luka.
· Peningkatan vena return, menurunkan edem, dan me ngurangi nyeri.
· Untuk mempersiapkan mental serta agar pasien be-partisipasi pada setiap
tindakan yang akan dilakukan.
· Mengurangi rasa nyeri
|
3.
|
Potensial infeksi sehubungan dengan luka terbuka.
|
INDEPENDEN:
· Kaji keadaan luka (kontinuitas dari kulit) terhadap adanya: edema, rubor,
kalor, dolor, fungsi laesa.
· Anjurkan pasien untuk tidak memegang bagian yang luka.
· Merawat luka dengan meng-gunakan tehnik aseptik
· Mewaspadai adanya keluhan nyeri mendadak, keterbatasan gerak, edema
lokal, eritema pada daerah luka.
KOLABORASI:
· Pemeriksaan darah : leokosit
Pemberian obat-obatan :
· antibiotika dan TT (Toksoid Tetanus)
· Persiapan untuk operasi sesuai indikasi
|
· Untuk mengetahui tanda-tanda infeksi.
· Meminimalkan terjadinya kontaminasi.
· Mencegah kontaminasi dan kemungkinan infeksi silang.
· Merupakan indikasi adanya osteomilitis.
· Lekosit yang meningkat artinya sudah terjadi proses infeksi
· Untuk mencegah kelanjutan terjadinya infeksi dan pencegahan tetanus.
· Mempercepat proses penyembuhan luka dan dan penyegahan peningkatan
infeksi.
|
4.
|
Gangguan aktivitas s/d keru-sakan neuromuskuler
skeletal, nyeri, immobilisasi.
|
INDEPENDEN:
· Kaji tingkat immobilisasi yang disebabkan oleh edema dan persepsi pasien
tentang immobilisasi tersebut.
· Mendorong partisipasi dalam aktivitas rekreasi (menonton TV, membaca
koran dll ).
· Menganjurkan pasien untuk melakukan latihan pasif dan aktif pada yang
cedera maupun yang tidak.
· Membantu pasien dalam perawatan diri
· Auskultasi bising usus, monitor kebiasaan eliminasi dan menganjurkan agar
b.a.b. teratur.
· Memberikan diit tinggi protein , vitamin , dan mineral.
KOLABORASI :
· Konsul dengan bagian fisioterapi
|
· Pasien akan membatasi gerak karena salah persepsi (persepsi tidak
proporsional)
· Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi, memusatkan perhatian,
meningkatkan perasaan me-ngontrol diri pasien dan membantu dalam mengurangi
isolasi sosial.
· Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus
otot, mempertahankan mobilitas sendi, mencegah kontraktur / atropi dan
reapsorbsi Ca yang tidak digunakan.
· Meningkatkan kekuatan dan sirkulasi otot, meningkatkan pasien dalam
mengontrol situasi, meningkatkan kemauan pasien untuk sembuh.
· Bedrest, penggunaan analgetika dan perubahan diit dapat menyebabkan
penu-runan peristaltik usus dan konstipasi.
· Mempercepat proses penyembuhan, mencegah penurunan BB, karena pada
immobilisasi biasanya terjadi penurunan BB
· Untuk menentukan program latihan.
|
5.
|
Kurangnya pengetahuan ttg kondisi, prognosa, dan pengo-
batan sehubungan dengan kesalahan dalam pe- nafsiran, tidak familier dengan
sumber in- formasi.
|
INDEPENDEN:
· Menjelaskan tentang kelainan yg muncul
prognosa, dan harapan yang akan datang.
· Memberikan dukungan cara-cara mobilisasi dan ambulasi sebagaimana yang
dianjurkan oleh bagian fisioterapi.
· Memilah-milah aktifitas yg bisa mandiri dan yang harus dibantu.
· Mengidentifikasi pelayanan umum yang tersedia seperti team rehabilitasi,
perawat keluarga (home care)
· Mendiskusikan tentang perawatan lanjutan.
|
· Pasien mengetahui kondisi saat ini dan hari depan sehingga pasien dapat
menentu kan pilihan..
· Sebagian besar fraktur memerlukan penopang dan fiksasi selama proses pe-
nyembuhan shg keterlambatan penyembuhan disebabkan oleh penggunaan alat bantu
yang kurang tepat.
· Mengorganisasikan kegiatan yang diperlu kan dan siapa yang perlu
menolongnya (apakah fisioterapist, perawat atau ke- luarga).
· Membantu mengfasilitasi perawatan mandiri memberi support untuk mandiri.
· Penyembuhan fraktur tulang kemungkinan lama (kurang lebih 1 tahun)
sehingga perlu disiapkan untuk perencanaan perawatan lanjutan dan pasien
kooperatif.
|
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Doenges M.E. (1989) Nursing
Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed ). Philadelpia,
F.A. Davis Company.
Long; BC and Phipps WJ
(1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing Process Approach
St. Louis. Cv. Mosby Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar