A.
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
1. Kekurangan
volume cairan berhubungan dengan mual, muntah, demam dan atau diforesis.
Tujuan : kebutuhan
cairan terpenuhi
Kriteria
hasil :
a. Tanda vital
normal
b. Masukan dan
haluaran seimbang
Intervensi
:
c. Pantau tanda
vital dan observasi tingkat kesadaran dan gejala syok
d. Pantau
cairan parentral dengan elektrolit, antibiotik dan vitamin
e. Pantau
selang nasointestinal dan alat penghisap rendah dan intermitten. Ukur haluaran
drainase setiap 8 jam, observasi isi terhadap warna dan konsistensi
f. Posisikan
pasien pada miring kanan; kemudian miring kiri untuk memudahkan pasasse ke
dalam usus; jangan memplester selang ke hidung sampai selang pada posisi yang
benar
g. Pantau
selang terhadap masuknya cairan setiap jam
h. Kateter
uretral indwelling dapat dipasang; laporkan haluaran kurang dari 50 ml/jam
i. Ukur lingkar
abdomen setiap 4 jam
j. Pantau
elektrolit, Hb dan Ht
k. Siapkan
untuk pembedahan sesuai indikasi
l. Bila
pembedahan tidak dilakukan, kolaborasikan pemberian cairan per oral juga dengan
mengklem selang usus selama 1 jam dan memberikanjumlah air yang telah diukur
atau memberikan cairan setelah selang usus diangkat.
m. Buka selang, bila dipasang, pada waktu khusus seusai pesanan, untuk
memperkirakan jumlah absorpsi.
n. Observsi abdomen terhadap ketidaknyamanan, distensi, nyeri atau
kekauan.
o. Auskultasi bising usus, 1 jam setelah makan; laporkan tak adanya bising
usus.
p. Cairan sebanyak 2500 ml/hari kecuali dikontraindikasikan.
q. Ukur masukan dan haluaran sampai adekuat.
r. Observasi feses pertama terhadap warna, konsistensi dan jumlah; hindari
konstipasi
2. Nyeri
berhubungan dengan distensi, kekakuan
Tujuan : rasa nyeri teratasi atau terkontrol
Kriteria hasil : pasien mengungkapkan penurunan
ketidaknyamanan; menyatakan nyeri pada tingkat dapat ditoleransi, menunjukkan
relaks.
Intervensi :
a. Pertahankan
tirah baring pada posisi yang nyaman; jangan menyangga lutut.
b. Kaji lokasi,
berat dan tipe nyeri
c. Kaji
keefektifan dan pantau terhadap efek samping anlgesik; hindari morfin
d. Berikan
periode istirahat terencana.
e. Kaji dan
anjurkan melakukan lathan rentang gerak aktif atau pasif setiap 4 jam.
f. Ubah posisi
dengan sering dan berikan gosokan punggung dan perawatan kulit.
g. Auskultasi
bising usus; perhatikan peningkatan kekauan atau nyeri; berikan enema perlahan
bila dipesankan.
h. Berikan dan
anjurkan tindakan alternatif penghilang nyeri.
3. Ketidakefektifan
pola nafas berhubungan dengan distensi abdomen dan atau kekakuan.
Tujuan : pola nafas menjadi efektif.
Kriteria hasil : pasien menunjukkan kemampuan melakukan
latihan pernafasan, pernafasan yang dalam dan perlahan.
Intervensi :
a. Kaji status
pernafasan; observasi terhadap menelan, “pernafasan cepat”
b. Tinggikan
kepala tempat tidur 40-60 derajat.
c. Pantau
terapi oksigen atau spirometer insentif
d. Kaji dan
ajarkan pasien untuk membalik dan batuk setiap 4 jam dan napas dalam setiap
jam.
e. Auskultasi
dada terhadap bunyi nafas setiap 4 jam.
4. Ansietas
berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status kesehatan.
Tujuan
: ansietas teratasi
Kriteria
hasil : pasien mengungkapkan pemahaman tentang penyakit saat ini dan
mendemonstrasikan keterampilan kooping positif dalam menghadapi ansietas.
Intervensi
:
a. Kaji
perilaku koping baru dan anjurkan penggunaan ketrampilan yang berhasil pada
waktu lalu.
b. Dorong dan
sediakan waktu untuk mengungkapkan ansietas dan rasa takut; berikan penenangan.
c. Jelaskan
prosedur dan tindakan dan beri penguatan penjelasan mengenai penyakit, tindakan
dan prognosis.
d. Pertahankan
lingkungan yang tenang dan tanpa stres.
e. Dorong
dukungan keluarga dan orang terdekat.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik
Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed. 1. Jakarta : EGC; 2001
2.
Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor
Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.
3.
Tucker, Susan Martin et al. Patient care
Standards : Nursing Process, diagnosis, And Outcome. Alih bahasa Yasmin
asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998
4.
Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology :
Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 4.
Jakarta : EGC; 1994
5.
Reeves, Charlene J et al. Medical-Surgical
Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono. Ed. I. Jakarta : Salemba Medika; 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar