1. Rencana
keperawatan
1.1 Diagnosa
keperawatan : pola pernapasan tidak efektif berhubungan dengan gangguan rasio
O2 dan CO2.
Data
: perubahan frekuensi nafas, retraksi interkostal, penurunan vital kapasitas
paru, takipnea atau henti nafas bila ventilator dihentikan, sianosis, penurunan
PO2 < 80, peningkatan CO2 > 45, peningkatan saturasi oksigen, gelisah
Tujuan
keperawatan : Pola pernapasan efektif melalui ventilator tanpa adanya
penggunaan otot bantu pernapasan
Kriteria
hasil : Saturasi oksigen normal, tidak ada hipoksia, kapasital vital normal,
tidak ada sianosis
Rencana tindakan :
1. Selidiki
penyebab gagal pernapasan, rasional pemahaman tentang penyebab kegagalan
pernapasan penting untuk memberikan perawatan.
- Observasi pola napas dan catat frekuensi
pernapasan, jarak antara pernapasan spontan dan napas ventilator, rasional
pasien dengan pemasanagn ventilator dapat mengalami
hiperventilasi/hipoventilasi dan pasien berupaya memperbaiki kekurangan
oksigen dengan peningkatan pola pernapasan sehingga frekuensi meningkat.
- Auskultasi dada secara periodik, catat
bila ada kelainan bunyi pernapasan. Rasional : Memberikan informasi
tentang adanya obsturksi jalan nafas, perubahan simetrisitas dada
menunjukkan tidak tepatnya letak selang endotrakeal.
- Jumlahkan pernapasan pasien selama 1
menit penuh dan bandingkan untuk menyusun frekuensi yang diinginkan
ventilator. Rasional : Pernapasan pasien cepat menimbulkan alkalosis
respiratorik, sednagkan pernapasan pasien lambat menimbulkan asidosis (
peningkatan PaCO2)
- Kembangkan balon selang endotrakeal
dengan tepat menggunakan tehnik hambatan minimal, periksa pengembangan
tiap 4 jam. Rasional : balon harus tepat mengembang untuk meyakinkan
ventilasi adekuat sesuai volume tidak yang diinginkan
- Periksa selang bila ada
sumbatan/lipatan. Rasional lipatan selang menghambat aliran volume udara
adekuat. Adanya air memungkinkan tumbuhkan kuman sehingga pencetus
terjadinya kolonisasi kuman.
- Periksa fungsi alarm ventilator.
Rasional : ventilator mempunyai berbagai alarm sehingga kelainan dini bisa
terdeteksi misalnya adanya penurunan tekanan gas, saturasi oksigen, rasio
inspirasi dan ekspirasi dsb.
- Bantu pasien dalm kontorl pernapasan
bila penyapihan diupayakan. Rasional melatih pasien untuk bernapas secara
lambat denga cara nafas abdomen dan penggunaan tehnik relaksasi sehingga
fungsi pernapasan bisa maksimal.
- Kolaborasi untuk pemeriksaan analisa gas
darah sesuai pesanan. Rasional untuk mengetahui keberhasilan pemberian
bantuan napas.
- Kaji volume tidal. Rasional untuk
menentukan jumlah udara inspirasi dan ekspirasi
- Awasi rasio inspirasi den ekspirasi.
Rasional : fase ekspirasi biasanya 2 kali panjangnya dari kecepatan
inspirasi.
1.2 Diagnosa
keperawatan : tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya
sekret pada jalan nafas akibat ketidakmampuan batuk efektif.
Data
: Perubahan frekuensi nafas, sianosis, bunyi nafas tidak normal (stridor),
gelisah
Tujuan
keperawatan : Pasien mampu mempertahankan jalan nafas bersih tanpa ada kelainan
bunyi pernapasan.
Kriteria
hasil : Tidak ada stridor, frekuensi napas normal
Rencana keperawatan :
- Observasi bunyi nafas. Rasional :
obstruksi disebabkan adanya akumulasi sekret, spasme bronkus,
perlengketran muskosa, dan atau adanya masalah terhadap endotrakeal.
- Evaluasi gerakan dada. Rasional :
gerakan dada simetris dengan bunyi nafas menunjukkan letak selang tepat.
Obstruksi jalan nafas bawah menghasilkan perubahan bunyi nafas seperti
ronkhi dan whezing.
- Catat bial ada sesak mendadak, bunyi
alarm tekanan tinggi ventilator, adanya sekret pada selang. Rasional :
pasien dengan intubasi biasanya mengalami reflek batuk tidak efektif.
- Hisap lendir, batasi penghisapan 15
detik atau kurang, pilih kateter penghisap yang tepat, isikan cairan garam
faali bila diindikasikan. Gunakan oksigen 100 % bila ada. Rasional :
penghisapan tidak harus ruitn, dan lamanya harus dibatasi untuk mengurangi
terjadinya hipoksia. Diamter kateter < diameter endotrakel.
- Lakukan fisioterapi dada sesuai
indikasi. Rasional untuk meningkatkan ventilasi pada semua segmen paru dan
untuk drainage sekret.
- Berikan bronkodilator sesuai pesanan.
Rasional untuk meningkatkan ventilasi dan mengencerkan sekret dengan cara
relaksasi otot polos bronkus.
1.3 Diagnosa
keperawatan : Resiko tinggi perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan
tidak efektifnya bersihan oral.
Tujuan
keperawatan : Pasien mampu menunjukkan kesehatan mukosa mulut dengan tepat
tanpa adanya tanda peradangan.
Kriteria hasil : Tanda peradangan mukosa
mulut tidak ada, mulut bersih dan tidak berbau.
Rencana tindakan :
1. Observasi
secara rutin rongga mulut, gigi, gusi terhadap adanya luka atau pendarahan.
Rasional : identifikasi dini memberikan kesempatan untuk pencegahan secara
tepat.
- Berikan perawatan mulut secara rutin.
Rasional : Mencegah adanya luka membran mukosa mulut dan menurunkan media
pertumbuhan bakteri dan meningkatkan kenyamanan.
- Ubah posisi selang endotrakeal sesuai
jadual. Rasional : menurunkan resiko luka pada bibir dan membran mukosa
mulut.
- Berikan minyak bibir. Rasional:
mempertahankan kelembaban dan mencegah kekeringan.
1.4 Diagnosa
keperawatan : perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan kemampuan mencerna.
Data
: penurunan berat badan, tonus otot lemah, peradangan pada mulut, bunyi usus
lemah.
Tujuan
keperawatan : Kebutuhan nutrisi cukup
Kriteria
hasil : berat badan naik, albumin serum normal, tonus otot kuat
Rencana keperawatan :
1. Evaluasi
kemampuan makan. Rasional : pasien dengan selang endotrakeal harus terpenuhi
kebutuhan makannya melalui parenteral atau selang makan.
- Observai penurunan kekuatan otot dan
kehilangan lemak subkutan. Rasional : penurunan jumlah komponen gizi
mengakibatkan penurunan cadangan energi pada otot dan dapat menurunkan
fungsi otot pernapasan.
- Timbang berat badan bila memungkinkan.
Rasional untuk mengetahui bahwa kehilangan berat badan 10 % merupakan
abnormal.
- Catat masukan oral bila memungkinkan
- Berikan masukan cairan sedikitnya 2500
cc/ hari. Rasional : untuk mencegah adanya dehidrasi.
- Awasi pemeriksaan laboratorium : serum,
glukosa, dan BUN/kreatinin. Rasional : memberikan informasi tentang
dukungan nutrisi adekuat atau tidak.
1.5 Diagnosa
keperawatan : resiko terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan
tubuh.
Tujuan
keperawatan : pasien menunjukkan tidak terdapat adanya tanda infeksi selama
perawatan.
Kriteria
hasil : daya tahan tubuh meningkat, diff. Count normal, penurunan monosyt tidak
ada, lekosit normal : >10.000/mm
Rencana keperawatan :
1. Catat faktor
resiko terjadinya infeksi. Rasional : faktor yang menyebabkan adanya infeksi
antara lain; malnutrisi, usia, intubasi, pemasangan ventilator lama, tindakan
invasif. Faktor ini harus dibatasi/diminimalkan.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan. Rasional untuk mengurangi sekunder infeksi
- Pertahankan hidrasi adekuat dan nutrisi.
Rasional, membantu peningkatan daya tahan tubuh.
- Kolaborasi dengan pemberian antibitika
sesuai pesanan. Rasional : untuk membunuh dan mengurangi adanya kuman.
1.6 Diagnosa
keperawatan : resiko tinggi disfungsi respons penyapihan ventilator berhubungan
dengan ketidak mampuan untuk penyapihan.
Tujuan
perawatan : pasien mampu aktip untuk berpartisipasi dalam proses penyapihan.
Kriteria
hasil : tanga gagal nafas tidak ada
Rencana keperawatan :
- Kaji faktor fisik dalam proses
penyapihan : vital sign. Rasional : penyapihan adalah kerja keras,
peningkatan suhu indikasi peningkatan kebutuhan oksigen 7 %, takikardia
dan hipertensi menandai jantung kerja keras dalam bekerja sehingga
penyapihan tidak diperbolehkan, stres dalam penyapihan mengurangi stamina
sehingga daya tahan tubuh menurun.
- Tentukan persipan psikologis. Rasional :
penyapihan menimbulkan stress.
- Jelaskan tehnik penyapihan. Rasional :
membantu pasien untuk siap mengadapi penyapihan.
- Berikan periode istirahat tanpa
gangguan. Rasional : memaksimalkan energi untuk proses penyapihan.
- Catat kemajuan pasien. Rasonal : untuk
mengetahui perkembangan dalam proses penyapihan.
- Awasi respons terhadap aktivitas.
Rasional : kebutuhan oksigen berlebih bila aktifitas berlebih.
- Kaji foto dada dan analisa gas darah.
Rasional : saturasi oksigen harus memuaskan dengan cek analisa gas darah,
FIO2 < 40 %
Tidak ada komentar:
Posting Komentar