I.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
1.
Resiko
tinggi terjadi infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan utama,
perforasi,peritonitis sekunder terhadap proses inflamasi
Tujuan
: tidak terjadi infeksi
Kriteria:
·
Penyembuhan luka berjalan baik
·
Tidak ada tanda infeksi seperti eritema,
demam, drainase purulen
·
Tekanan darah >90/60 mmHg
·
Nadi < 100x/menit dengan pola dan
kedalaman normal
·
Abdomen lunak, tidak ada distensi
·
Bising usus 5-34 x/menit
Intervensi:
a.
Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Waspadai nyeri yang menjadi
hebat
b. Awasi dan
catat tanda vital terhadap peningkatan suhu, nadi, adanya pernapasan cepat dan
dangkal
c.
Kaji abdomen terhadap kekakuan dan distensi,
penurunan bising usus
d. Lakukan
perawatan luka dengan tehnik aseptik
e.
Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik
drainase luka/drain, eriitema
f.
Kolaborasi: antibiotik
2.
Nyeri b.d
distensi jaringan usus oleh onflamasi, adanya insisi bedah
Kriteria hasil:
·
Persepsi subyektif tentang nyeri menurun
·
Tampak rileks
·
Pasien dapat istirahat dengan cukup
Intervensi:
a.
Kaji nyeri. Catat lokasi, karakteristik nyeri
b. Pertahankan
istirahat dengan posisi semi fowler
c.
Dorong untuk ambulasi dini
d. Ajarkan
tehnik untuk pernafasan diafragmatik lambat untuk membantu melepaskan otot yang
tegang
e.
Hindari tekanan area popliteal
f.
Berikan antiemetik, analgetik sesuai program
3.
Resiko
tinggi kekurangan cairan tubuhb.d inflamasi peritoneum dengan cairan asing,
muntah praoperasi, pembatasan pasca operasi
Kriteria hasil;
·
Membran mukosa lembab
·
Turgor kulit baik
·
Haluaran urin adekuat: 1 cc/kg BB/jam
·
Tanda vital stabil
Intervensi:
a.
Awasi tekanan darah dan tanda vial
b. Kaji turgor
kulit, membran mukosa, capilary refill
c.
Monitor masukan dan haluaran . Catat warna
urin/konsentrasi
d. Auskultasi
bising usus. Catat kelancara flatus
e.
Berikan perawatan mulut sering
f.
Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila
pemasukan peroral dimulai dan lanjutkan dengan diet sesuai toleransi
g.
Berikan cairan IV dan Elektrolit
4.
Kurang
pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d kurang informasi
Kriteria:
·
Menyatakan pemahamannya tentang proese
penyakit, pengobatan
·
Berpartisipasidalam program pengobatan
Intervensi
a.
Kaji ulang embatasan aktivitas paska oerasi
b. Dorong
aktivitas sesuai toleransi dengan periode istirahatperiodik
c.
Diskusikan perawatan insisi, termasuk mengganti
balutan, pembatasan mandi
d. Identifikasi
gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh peningkatan nyeri, edema/eritema
luka, adanya drainase
(Doenges,
1993)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar