Rabu, 01 Januari 2014

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI APPENDISITIS

I.        DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
1.       Resiko tinggi terjadi infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan utama, perforasi,peritonitis sekunder terhadap proses inflamasi
Tujuan : tidak terjadi infeksi
Kriteria:
·      Penyembuhan luka berjalan baik
·      Tidak ada tanda infeksi seperti eritema, demam, drainase purulen
·      Tekanan darah >90/60 mmHg
·      Nadi < 100x/menit dengan pola dan kedalaman normal
·      Abdomen lunak, tidak ada distensi
·      Bising usus 5-34 x/menit
Intervensi:
a. Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Waspadai nyeri yang menjadi hebat
b.       Awasi dan catat tanda vital terhadap peningkatan suhu, nadi, adanya pernapasan cepat dan dangkal
c.        Kaji abdomen terhadap kekakuan dan distensi, penurunan bising usus
d.       Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptik
e.        Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik drainase luka/drain, eriitema
f.         Kolaborasi: antibiotik

2.       Nyeri b.d distensi jaringan usus oleh onflamasi, adanya insisi bedah
Kriteria hasil:
·         Persepsi subyektif tentang nyeri menurun
·         Tampak rileks
·         Pasien dapat istirahat dengan cukup
Intervensi:
a.        Kaji nyeri. Catat lokasi, karakteristik nyeri
b.       Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler
c.        Dorong untuk ambulasi dini
d.       Ajarkan tehnik untuk pernafasan diafragmatik lambat untuk membantu melepaskan otot yang tegang
e.        Hindari tekanan area popliteal
f.         Berikan antiemetik, analgetik sesuai program
3.       Resiko tinggi kekurangan cairan tubuhb.d inflamasi peritoneum dengan cairan asing, muntah praoperasi, pembatasan pasca operasi
Kriteria hasil;
·      Membran mukosa lembab
·      Turgor kulit baik
·      Haluaran urin adekuat: 1 cc/kg BB/jam
·      Tanda vital stabil
Intervensi:
a.        Awasi tekanan darah dan tanda vial
b.       Kaji turgor kulit, membran mukosa, capilary refill
c.        Monitor masukan dan haluaran . Catat warna urin/konsentrasi
d.       Auskultasi bising usus. Catat kelancara flatus
e.        Berikan perawatan mulut sering
f.         Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan peroral dimulai dan lanjutkan dengan diet sesuai toleransi
g.        Berikan cairan IV dan Elektrolit

4.       Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan  b.d kurang informasi
Kriteria:
·   Menyatakan pemahamannya tentang proese penyakit, pengobatan
·   Berpartisipasidalam program pengobatan
Intervensi
a.        Kaji ulang embatasan aktivitas paska oerasi
b.       Dorong aktivitas sesuai toleransi dengan periode istirahatperiodik
c.        Diskusikan perawatan insisi, termasuk mengganti balutan, pembatasan mandi
d.       Identifikasi gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh peningkatan nyeri, edema/eritema luka, adanya drainase
(Doenges, 1993)















Tidak ada komentar:

Posting Komentar