Minggu, 29 Desember 2013

ASKEP KLIEN DEPRESI

Asuhan Keperawatan  Klien Depresi
        a. Pengkajian
          Pengkajian kasus depresi pada lansia dapat digunakan beberapa instrumen :
1. Skala Depresi Geriatrik ( SDG )
2. Skala Depresi Rentang- Mandiri Zung ( lampiran 3 & 4 )
Skala ini bukan satu – satunya metode yang digunakan untuk mendiagnosa adanya Depresi pada lansia , sebab pertimbangan medis tetap diutamakan:
Kriteria Diagnostik untuk Episode Depresi.
1.       Alam perasaan Depresi
2.       Kehilangan minat atau kesenagan
3.       BB menurun atau bertambah
4.       Insomnia / Hipersomnia
5.       Agitasi atau retardasi psikomotor
6.       Keletihan atau kehilangan energi
7.       Perasaan tidak berharga
8.       Gangguan konsentrasi
9.       Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
a.        Diagnosa Keperawatan :
1.       Gangguan Konsep Diri harga diri rendah berhubungan dengan   ketidakberdayaan
2.       Gangguan Interaksi sosial :Menarik Diri b/d Harga Diri Rendah
b.       Intervensi Keperawatan
1.   pPasien mampu membina Hubungan Terapeutik
ü  Kenalkan diri pada pasien
ü  Lakukan pendekatan yang hangat, menerima pasien apa adanya
ü  Empati
ü  Mawas diri terhadap reaksi diri perawat sendiri
ü  Bina hubungan yang suportif
ü  Beri waktu pasien untuk berespon
2.   Pasien mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya
ü  Tunjukkan respon emosional dan menerima pasien
ü  Gunakan tehnik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi, klarifikasi
ü  Bantu pasien mengidentifikasi area situasi kehidupannya yg tidak mampu dikontrol
ü  Dorong pasien menyatakan perasannya yang berhubungan dengan ketidakmampuan           
3.   Pasien  mampu memodifikasi pola kognitif yang negatif
ü  Diskusokan tentang masalah klien dan anjurkan klien untuk menyimpulkan
ü  Identifikasi pemikiran negatif dan bantu untuk menurunkannya melalui interupsi dan substitusi
ü  Bantu pasien meningkatkan pemikiran yang positif
ü  Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat pasien
ü  Identifikasi persepsi pasien yang tidak tepat, penyimpangan dan pendapat yang tidak rasional
ü  Kurangi penilaian  negatif pasien pada dirinya
ü  Bantu pasien menyadari nilai yang dimiliki , perilaku serta perubahan yang terjadi.
4.   Bantu pasien berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan perawatannya sendiri
ü  Libatkan pasien terhadap tujuan  perawatan yang akan dicapai
ü  Motivasi pasien untuk membuat jadwal aktifitas perawatan dirinya
ü  Berikan reinforcment terhadap keputusan yang dibuat
5.   Pasien termotivasi untuk mencapai tujuan yang realistik
ü  Bantu pasien menetapkan tujuan yang realistik( fokus pada kegiatan pada saat ini bukan yang lalu )
ü  Bantu pasien mengidentifikasi area situasi yang dapat dikontrol
ü  Dorong pasien berpartisipasi dalam rencana yang telah dibuat
6.   Melibatkan sistem pendukung yang tersedia ( keluarga,tenaga kesehatan )
     Motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam mebantu pasien dalam menurunkan pasien tidak berdaya .











Tidak ada komentar:

Posting Komentar