Senin, 30 Desember 2013

GEJALA KECEMASAN

Gejala kecemasan meliputi fisik,emosi dan kognitif.  Gejala fisik meliputi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah, susah tidur, mual dan muntah, kelelahan, telapak tangan berkeringat serta gemetar.  Respon emosional meliputi rasa lelah, mudah tersinggung, merasa perlu bantuan, menangis dan depresi.  Gejala kognitif meliputi ketidakmampuan berkonsentrasi , mudah lupa, tidak perhatian terhadap lingkungan (Steward dan Laraia, 1998).
Respon kecemasan terjadi dalam sebuah rentang.  Peplau (1963) membagi dalam empat tingkat yaitu ringan, moderat, berat, dan panik. Tingkat Kecemasan (Chitty, 1997). Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Mampu menghadapi situasi yang bemasalah, dapat mengintegrasikan pengalaman masa lalu, saat ini dan yang akan datang. Perasaan relatif aman dan nyaman. Tanda-tanda vital normal, ketegangan otot minimal. Pupil normal atau kontriksi. Pada tingkat ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
Pada kecemasan sedang, persepsi sempit dan terfokus pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah, kesulitan dalam berkonsentrasi, membutuhkan usaha yang lebih dalam belajar. Pandangan pengalaman pada saat ini berkaitan dengan masa lalu. Mungkin mengabaikan kejadian dalam situasi tertentu; kesulitan dalam beradaptasi dan menganalisa. Tanda-tanda vital normal atau sedikit meningkat, tremor, bergetar. 
Kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terkini dan spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain. Pembelajaran sangat terganggu; sangat kebingungan, tidak mampu berkonsentrasi. Pandangan pengalaman saat ini dikaitkan pada masa lalu. Hampir tidak mampu mengerti situasi yang dihadapi saat ini. Tanda-tanda vital meningkat, diaphoresis, ingin kencing, nafsu makan turun, pupil dilatasi, otot-otot tegang, pandangan menurun, sensasi nyeri meningkat. Tingkat panik dari kecemasan berhubungan dengan  terperangah, ketakutan dan teror. Rincian terpecah dari proporsinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar