Sabtu, 28 Desember 2013

TEKHNIK RELAKSASI NYERI

RELAKSASI
Tekhnik relaksasi sangat efektif untuk nyeri kronis karena :
*      Relaksasi mengurangi rasa cemas yang berhubungan dengan nyeri / stres.
*      Mengurangi rasa nyeri
*      Memilih kemampuan untuk memilih pola istirahat dan tidur secara maksimun
*      Menghilangkan depresi yang berhubungan dengan nyeri.
Tiga hal yang mendukung relaksasi yaitu postur tubuh yang benar, rasa nyaman dan lingkungan tidak ramai. Pasien harus dalam posisi yang dengan ditunjang oleh seluruh anggota tubuh, sendi fleksi , tidak ada tegang otot.

Stewart (1976 ; 959) menjelaskan tehnik-tehnik relaksasi yaitu :
*      Pasien menarik nafas dan mengisi parau-paru dengan udara
*      Pasen degan perlahan-lahan menghembuskan udara dan berkonsentrasi tentang menyenangkan perasaan pasien.
*      Pasien bernafas dalam beberapa waktu dengan irama yang natural.
*      Pasien menarik nafas lagi dan menghembuskannya perlahan-lahan. Pada saat yang sama perawat menyuruh pasien untuk berkonsentrasi bagaimana masing-masing lengan terasa ringan dan hangat.
*      Pasien mengulangi langkah nomer 4, konsentrasi pad alengan.
*      Setelah pasien rileks, bernafas lagi dengan perlahan-lahan pernafasan dada atau perut.
*      Bila nyeri terasa tertambah, pasien dapat mengulangi tehnik ini dengan pola yang sama.

Stimulasi Kulit
Stimulasi kulit dapat dilakukan dengan cara pemberian kompres dingin, balsem, analgetik dan stimulasi kontra lateral.
Kompres dingin dapat memperlambat impuls – impuls motorik menuju otot – otot pada area nyri. Balsem analgetik yang berisi menthol dapat membebaskan nyeri. Balsem ini dapat menyebabkan rasa hangat pada kulit yang berlangsung beberapa jam. Stimulasi kontra lateral dilakukan dengan menstimulasi kulit pada area yang berlawanan. Misalnya apabila kaki kiri nyeri maka kaki kanan distimulasi analgetik.

Analgetik dapat mengurangi nyri dengan menekan sistem saraf pusat pada talamus dan koteks serebri. Analgetik lebih efektif apabila diberikan sebelum pasien merasakan nyeri. Dengan alasan ini maka anlgetik diberi dalam waktu interval yang teratur misalnya setiap 4 jam.
Dua jenis analgetik yaitu narkotik (analgetik kuat) dan non narkotika (analgetik ringan).
Analgetik narkotika misalnya morfin dan kokain. Narkotik menghilangkan nyeri dengan merubah aspek emosi terhadap pengalaman nyeri (persepsi nyeri). Analgetik non narkotika meliputi derivat asam salisilat misalnya aspirin. Cara analgetik non narkotik membebaskan nyari tidak diketahui tetapi diperkirakan aksi utamanya pada saraf perifer.

PLASEBO
Merupakan suatu bentuk tindakan, misalnya pengobatan / tindakan keperawatan yang mempunyai efek pada pasien akibat sugesti dari kandungan fisik atau kimianya. Suatu obat yang tidak berisi analgesik, tetapi berisi gula, air atau salin.

EVALUASI
Seperti pada tujuan dan kriteria hasil, evaluasi dengan lingkup masalah gangguan rasa nyaman dan nyeri adalah misalnya :
*      Tidak ada rasa nyeri pada abdomen, misalnya pada pasien dengan operasi daerah abdomen
*      Dapat melakukan nafas dalam dan batuk tanpa menibulkan nyeri
*      Menunjukkan aktivitas – aktivitas tanpa ada rasa nyeri yang mengganggu
*      Dapat berjalan tanpa rasa tidak nyaman
*      Menunjukkan latihan-latihan relaksasi yang harus dilakukan pasien sesuai dengan program
*      Kepala dan otot-otot leher terasa rileks.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar