Senin, 30 Desember 2013

TINJAUAN UMUM TONSILITIS


                Tonsillitis adalah suatu peradangan pada tonsil (atau biasa disebut amandel) yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun hampir 50% kasus tonsilitis adalah karana infeksi. Tonsilitis akut sering dialami oleh anak dengan insidensi tertinggi pada usia 5-6 tahun, dan juga pada orang dewasa di atas usia 50 tahun. Seseorang terpredisposisi menderita tonsillitis jika memiliki resistensi yang rendah, memiliki tonsil dengan kondisi tidak menguntungkan akibat tonsilitis berulang sebelumnya, sebagai bagian dari radang tenggorok (faringitis) secara umum, atau sekunder terhadap infeksi virus (biasanya adenovirus yang menyebabkan tonsil menjadi mudah diinvasi bakteri).
Manifestasi klinik yang mungkin timbul pada tonsilitis sangat bervariasi untuk tiap penderita, diantaranya rasa mengganjal atau kering di tenggorokan, nyeri tenggorok (sore throat) rasa haus, malaise, demam, menggigil, nyeri menelan (odinofagia), gangguan menelan (disfagia), nyeri yang menyebar ke telinga, pembengkakan kelenjar getah bening regional, perubahan suara, nyeri kepala, ataupun nyeri pada bagian punggung dan lengan.
                  Diagnosis dari tonsilitis akut atau berulang ditegakkan terutama berdasarkan manifestasi klinis. Meskipun demikian prosedur kultur dan resistensi bakterial sangat dianjurkan. Hal ini berkaitan dengan ditemukannya jenis bakteri Streptokokus beta hemolitikus grup A pada 40% kasus, di mana tonsilitis yang terjadi sekunder terhadap bakteri ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang cukup berat. Jenis bakteri lain yang juga dapat ditemukan, antara lain: streptokokus alfa dan gama, difteroid, stafilokokus aureus, dan haemofilus influenza. Di samping itu bakteri anaerob juga telah ditemukan pada permukaan dan poros tonsil, terutama grup bakteroides melaninogenikus.
Meskipun kebanyakan kasus tonsilitis dapat sembuh dengan penanganan konvensional, seperti istirahat (bedrest), asupan makanan yang baik, penurun panas (antipiretik), di mana tanpa pemberian antibiotik, tonsilitis biasanya berlangsung selama kurang lebih 1 minggu. Adapun pemberian antibiotik dalam kasus seperti ini, umumnya ditujukan untuk mengurangi episode penyakit dan lamanya gejala yang diderita seperti nyeri tenggorok, demam, nyeri kepala, ataupun pembengkakan kelenjar getah bening. Antibiotika sendiri menjadi indikasi jika pada pemeriksaan kultur dan resistensi ditemukan bakteri Streptokokus beta hemolitikus grup A, dengan tujuan mengeradikasi kuman dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar