Diare
adalah keadaan kekerapan dan keenceran buang air besar dimana frekuensinya
lebih dari tiga kaliper hari dan banyaknya lebih dari 200 – 250 gram
II. Etiologi
A. Faktor Infeksi
1.
Infeksi enternal yaitu infeksi
saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.
2.
Infeksi bakteri : Vibrio coma,
Ecserchia coli, Salmonella, Shigella, Compilobacter, Yersenia dan Acromonas.
3.
Infeksi virus : Entero virus
(Virus echo, Coxechasi dan Poliomyelitis), Adeno virus, Rota virus dan
Astrovirus.
4.
Infeksi parasit : Cacing,
protozoa dan jamur.
5.
Infeksi parental, yaitu infeksi
dibagian tubuh lain diluar alatpencernaan, sepertiOtitis Media Akut,
Tonsilopharingitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama pada bayi dan anak
dibawah 2 tahun.
B. Bukan faktor infeksi
1.
Alergi makanan : susu dan
protein.
2.
Gangguan metabolik atau
malabsorbsi.
3.
Iritasi langsung pada saluran
pencernaan oleh makanan.
4.
Obat-obatan seperti antibiotik.
5.
Penyakit usus seperti Colitis
ulserative, crohn disease dan enterocolitis.
6.
Faktor psikologis : rasa tahut
dan cemas.
7.
Obstruksi usus.
III. Patofisiologi
A.
Gangguan osmotik
Makanan
atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,
hal ini menyebabkan isi rongga usus berlebihan sehingga merangsang usus
mengeluarkannya (diare).
B. Gangguan sekresi
Toxin pada dinding usus meningkatkan
sekresi air dan lektrolit kedalam usus, peningkatan isi rongga usus merangsang
usus untuk mengeluarkannya.
C.
Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik menyebabkan
berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan. Atau peristaltik yang
menurun menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan menyebabkan peradangan pada rongga
usus sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat hal ini menyebabkan absorsi
rongga usus menurun sehingga terjadilah diare.

![]() |


Peningkatan sekresi aktif cairan Menarik air dan garam ke
dalam usus
![]() |
![]() |


![]() |
Peristaltik meningkat

Diare
IV. Klasifikasi diare
Tahapan dehidrasi menurut Ashwill dan Droske
(1977) :
1.
Dehidrasi ringan : dimana berat badan menurun 3 – 5 % dengan volume cairan yang
hilang kurang dari 50 ml/kgBB.
2.
Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 – 9 % dengan volume cairan yang
hilang kurang dari 50 – 90 ml/kgBB.
3.
Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan volume cairan
yang hilang sama dengan atau lebih dari 100 ml/kgBB.
V. Gejala Klinik
Gejal klinik yang timbul tergantung dari
intensitas dan tipe diare, namun secara umum tanda dan gejala yang sering
terjadi adalah :
a.
Sering buang air besar lebih
dari 3 kali dan dengan jumlah 200 – 250 gr.
b.
Anorexia.
c.
Vomiting.
d.
Feces encer dan terjadi
perubahan warna dalam beberapa hari.
e.
Terjadi perubahan tingkah
laku seperti rewel, iritabel, lemah,
pucat, konvulsi, flasiddity dan merasa nyeri pada saat buang air besar.
f.
Respirasi cepat dan dalam.
g.
Kehilangan cairan/dehidrasi
dimana jumlah urine menurun, turgor kulit jelek, kulit kering, terdapat
fontanel dan mata yang cekung serta terjadi penurunan tekanan darah.
VI. Komplikasi
Komplikasi yang sering
terjadi pada anak yang menderita diare adalah :
1.
Dehidrasi
2.
Hipokalemi.
3.
Hipokalsemi
4.
Cardiac disrythmias
5.
Hiponatremi.
6.
Syok hipovolemik
7.
Asidosis.
VII. Penatalaksanaan
Dasar-dasar
penatalaksanaan diare pada anak adalah : (5 D)
1.
Dehidrasi.
2.
Diagnosis.
3.
Diet.
4.
Defisiensi disakarida
5.
Drugs
Pada dehidrasi ringan diberikan :
a.
Oralit + cairan
b.
ASI/susu yang sesuai
c.
Antibiotika (hanya kalau perlu
saja)
Pada dehidrasi sedang,
penderita tidak perlu dirawat dan diberikan :
- Seperti pengobatan dehidrasi ringan
- Bila tidak minum ASI :
1.
Kurang dari 1 tahun LLM dengan
takaran 1/3, 2/3 penuh ditambah oralit.
2.
Untuk umur 1 tahun lebih , BB 7
kg lebih : teh, biskuit, bubur dan seterusnya selain oralit. Formula susu
dihentikan dan baru dimulai lagi secara realimentasi setalh makan nasi.
Pada dehidrasi berat, penderita harus
dirawat di RS.
Pengobatan diare lebih mengutamakan
pemberian cairan, kalori dan elektrolit yang
bisa berupa larutan oralit (garam diare) guna mencegah terjadinya
dehidrasi berat, sedangkan antibiotika atau obat lain hanya diberikan bila ada
indikasi yang jelas. Spasmolitika dan obstipansia pada diare tidak diberikan
karena tidak bermanfaat bahkan dapat memberatkan penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar