Selasa, 17 Desember 2013

RENCANA KEPEREWATAN KASUS DIARE PADA ANAK



                                          
RENCANA KEPERAWATAN


NO

DX
TUJUAN
RENCANA
RASIONAL

1.




























2.




































3.
































Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan banyak cairan melalui rute normal (diare dab muntah) ditandai dengan :
DS :
-     Orang tua mengatakan anaknya berak-berak sejak dua hari yang lalu, frekuensi lebih dari 10 kali
-     Orang tua mengatakan bentuk BAB anaknya encer, warna kuning, bau busuk
-     Orang tua mengatakan anaknya muntah lebih dari 10 kali saat dirumah, menyemprot, isi muntahan susu yang diminum.

DO :
-     Konsistensi feces encer, warna kuning, bau busuk, berlendir.
-     S u h u = 36, 5 ºC
-     N a d i = 120 kali/menit
-     Respirasi = 48 / menit
-     TD 80 / 60 mmhg
-     Turgor  menurun
-     Bibir tampak kering
-     Klien terpasang IVFD KA EN 3B
-     Peristaltik usus kesan meningkat




Ganngguan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat ditandai dengan :
DS :
­     Ibu klien mengatakan klien susah makan forsi biasa tidak dihabiskan
­     Ibu klien mengatakan tidak mengetahui cara pemberian PM ASI
­     Ibu klien mengatakan forsi makan yang diberikan tidak dihabiskan jadi hanya diberikan 3 x 1 sendok sehari (aturan pakai 3 x 3 sendok sehari)
­     Sejak masuk RS ibu belum memberikan makanan (dengan alasan ibu mengatakan tidak mengetahui cara pemberian makanan diwaktu sakit}
DO :
­     Berat badan 5,2 kg
­     Umur 7 bulan 15 hari
­     Forsi makan tidak dihabiskan














Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi dan penanganan ditandai dengan:
DS :
- Orang tua mengatakan tidak mengerti akan keadaan anaknya.
DO :
- Orang tua sering menanyakan kondisi anaknya.
-          Ekspresi wajah orang tua sering nampak tegang.





















Klien akan menampakkan  defsit volume cairan teratasi/kebutuhan cairan terpenuhi dengan  kriteria
­      Membran mukosa lembab.
­      Turgor kulit baik.
­      Tanda vital
N =  120 /menit
P = 31 – 39 / menit
SB= 36 – 37 ºC
TD= ± 95/65 mmHg
­     Kesimbangan masukan dan haluaran dengan urine normal














Klien akan menampakkan perbaikan nutrisi dengan kriteria :
-    Ibu klien mengetahui bagaimana cara pemberian makan pada anak forsi makan, frekwensi dan jenis makanan.
-     Ibu klien mengetahui cara pemberianmakan pada pada waktu anak sakit
-    BB 8 kg
-    Forsi makan dihabiskan





















Kecemasan orang tua berkurang/hilang dengan kriteria orang tua dapat relaksasi dan tenang, partisipasi dalam aktivitas, tenang dan berpartisipasi dalam perawatan dan pengobatan


























1.      Awasi masukan dan haluaran berupa karakter dan jumlah feces serta muntah, perkirakan juga kehilangan cairan yang tidak terlihat setiap 4 jam

2.      Observasi adanya kulit kering berlebihan dan membran mukosa serta penurunan turgor kulit setiap 4 jam
3.      Awasi feces tiap hari, jika terjadi perdarahan.



4.      Amati jika terjadi kelemahan umum atau disritmia jantung setiap 4 jam.



5.      Anjurkan tirah baring dan hindari aktivitas yang berlebihan.


6.      Awasi dan pertahankan masukan cairan melalui parenteral sesuai indikasi setiap jam



1.         Kaji ulang status nutrisi klien dengan
-    Pemasukan
-    Kemampuan/ketidakmampuan menelan
-    Riwayat mual, muntah atau diare

2.            Observasi indikator terpenuhinya kebutuhan nutrisi tiap 3 hari berupa :
-    Berat badan
-    LLA

3.            Identifikasi makanan yang disukai/tidak   disukai klien.


4.            Dorong makan sedikit tapi sering dengan makanan tinggi protein (± 28 mg/hari) dan karbohidrat (± 1800 kkal/hari)

5.            Dorong keluarga untuk membawa makanan dari rumah dan untuk membagi dengan klien terutama makanan kesukaan klien.
6.            Jelaskan pada   cara pemberian makan tambahan :
­          Frekwensi pemberian
­          Forsi yang harus dihabiskan
7.            Jelaskan rasional pemberian diet khusus  dan hubungan dengan penyakit yang diderita klien.


8.         Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan


1.         Kaji pemahaman tentang penyakit yang diderita anaknya, konsekuensi dan penanganannya.
2.         Akui bahwa kecemasan yang dirasakan orang tua mirip dengan yang diekspresikan orang lain

3.         Jelaskan tentang manajemen kebutuhan cairan tubuh, fungsi cairan tubuh dan konsekuensi penyakit sesuai tingkat pemahaman dan kesiapan klien dan keluarga untuk belajar.
4.         Bantu klien dan keluarga untuk mengidentifikasi cara-cara untuk memahami berbagai perubahan akibat penyakit dan penanganan yang mempengaruhi hidupnya.
5.         Berikan tindakan yang nyaman (misalnya dengan memberikan tindakan sambil mengelus kepala klien, menyapa nama klien.











1.   Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan, fungsi ginjal dan kontrol penyakit usus juga merupakan pedoman untuk penggantian cairan.
2.   Menunjukkan jika terjadi kehilangan cairan berlebiham/dehidrasi.

3.   Penurunan absorpsi dapat menimbulkan defisiensi vitamin K dan merusak koagulasi sehingga memungkinkan terjadinya perdarahan.
4.   Kehilangan cairan berlebihan dapat menimbulkan ketidak seimbangan   elektrolit misalnya kalium yang berfungsi untuk tulang dan jantung.
5.   Kolon diistirahatkan untuk proses penyembuhan  dan untuk mencegah kehilangancairan usus sevara berlebihan.
6.   Memantau masukan cairan melalui parenteral dan dapat segera mengambil tindakan lebih lanjut jika terjadi tanda-tanda terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan

1.     Pengkajian merupakan dasar dan data dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi.serta berguna dalam mengidentifikasi derajat/luasnya masalah.
2.     Memantau sejauhmana terapi nutrisi yang diberikan memenuhi kebtuhan nutrisi klien dan mengatasi maslah nutrisi yang dialami klien
3.     Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan/kekuatan khusus. Pertimbangan keinginan individu dapat memperbaiki masukan diet.
4.     Memaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tak perlu/kebutuhan energi dari makan makanan banyak dan menurunkan iritasi gaster.
5.     Membuat lingkungan sosial lebih normal selama makan dan membantu memenuhi kebutuhan personal dan kultural.
6.     Meningkatkan pemahan ibu klien  dan keluarga tentang cara pemberian makanan 

7.     Meningkatkan pemahaman ibu klien dan keluarga tentang hubungan antara diet yang diberikan dengan penyakit yang diderita.
8.     Faktor yang tidak menyenangkan yang berperan dalam menimbulkan anoreksia dihilangkan.

1.   Merupakan instruksi dasar untuk penjelasan dan penyuluhan lebih lanjut.
2.   Validasi bahwa perasaan normal dapat membantu menurunkan stress.

3.   Keluarga dapat belajar tentang penyakitnyadan penanganan setelah mereka memahami dan menerima diagnosis dan konsekuensi lanjut dari penyakit

4.   Klien dan keluarga dapat melihat bahwa kehidupannya tidak harus berubah akibat penyakit yang diderita.

5.   Orang tua merasa perawat sangat memperhatikan kondisi anaknya dan siap menolong anaknya kapan saja.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar