Hiperhidrosis.
Blok simpatis dapat menghasilkan
anhidrosis dan pasien dengan hiperhidrosis dapat disarankan untuk menjalani
simpatektomi, sebelum dilakukannya blokade simpatis neuroablatif, pasien-pasien
harus melalui uji perawatan konservatif.
Berbagai efek samping seperti sindrom Horner sering terjadi
dalam usaha dilakukannya prosedur neurolitik. Endoskopi Simpatektomi
transthoraks ekstremitas atas
merupakan alternatif yang aman dan efektif pada simpatektomi servikal terbuka dalam
penanganan hiperhidrosis ekstremitas atas, seperti pada kondisi vasospastik dan
nyeri yang ditimbulkan oleh simpatis. (Byrne dkk 1990)
Nyeri neuropatik.
Etiologi nyeri neuropatik (bab 3) kemungkinan
dimediasi antara lain oleh metabolik, iskemik,
herediter, kompresif/tekanan, traumatik, toksik, infeksi/ atau imunitas.
(Woolf & mannion, 1999). Biasanya terjadi
defisit sensoris, gangguan sensasi (seperti parestesia) dan nyeri. Pada
beberapa kasus nyeri dapat ditimbulkan oleh aktifitas eferen simpatis atau oleh
katekolamin yang beredar dalam sirkulasi. Setelah terjadinya cedera
saraf parsial, baik akson yang cedera maupun yang tidak, akan menjadi
sensitif terhadap katekolamin sirkulasi dan norepinefrin yang dilepaskan dari terminal post ganglion simpatis (Woolf
& Mannion 1999). Badan sel saraf
sensoris dalam akar ganglion dorsalis juga berada dibawah pengaruh akson simpatis terdekat
setelah cedera saraf sehingga aktifitas simpatis mampu mengawali atau
mempertahankan aktifitas dalam serat sensoris (McLachlan dkk 1993). Nyeri ini
dapat digambarkan sebagai nyeri yang ditimbulkan oleh simpatis.
Sayangnya sedikit sekali
bukti-bukti kuat mengenai efektifitas blok simpatis dalam nyeri neuropatik
(Kozin 1992, Kingery 1997, Boas 1998) dan, sebagaimana di sebutkan di atas, tampaknya peranan sistem
saraf simpatis dalam situasi-situasi ini terlalu dilebih-lebihkan (Schott
1998). Sedikitnya bukti-bukti yang
tersedia saat ini menunjukkan buruknya kualitas dari percobaan-percobaan yang
ada yang sering dilaporkan pada pasien-pasien dengan kondisi klinis yang
heterogen. Berbagai macam blok telah digunakan dengan tidak semestinya sebagai
modalitas terapi tunggal untuk kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan
terapi multidisiplin. Contoh-contoh nyeri neropatik antara lain:
Herpes Zoster akut. Ada pendapat-pendapat bahwa blok simpatis
dapat mengurangi nyeri dan merangsang proses penyembuhan saat fase akut,
namun pendapat bahwa insidens neuralgia postherpetika ini dapat
direduksi masih belum terbukti (Hogan 1993, Ali 1995). Hal yang pasti, blok
simpatis tidak terbukti bermanfaat dalam penanganan neuralgia postherpetika.
(Wu dkk 2000).
Neuropati
karsinomatosa. Invasi oleh karsinoma, terutama pada pleksus
lumbal atau brachialis, dan karsinoma pada kepala dan leher dapat
menimbulkan nyeri neuropatik yang
umumnya berespon terhadap blok simpatis.
Sindrom
nyeri regional kompleks (CRPS). Causalgia dan distrofi
refleks simpatis (RSD) merupakan istilah
yang digunakan untuk mengambarkan dua kelainan yang kurang dimengerti yang
biasanya muncul nyeri bersamaan dengan
berbagai kombinasi gangguan sensoris, kelainan motorik, pembengkakan, dan
perubahan vasomotor, sudomotor dan tropik. Causalgia terjadi setelah
cedera saraf mayor, dan RSD terjadi
setelah berbagai penyebab lainnya.
Istilah ‘distrofi refleks simpatis” saat ini dipandang tidak tepat dan
telah ada istilah baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar