RELAKSASI
Tekhnik relaksasi sangat efektif untuk nyeri kronis
karena :
Relaksasi mengurangi rasa cemas yang berhubungan dengan nyeri / stres.
Mengurangi rasa nyeri
Memilih kemampuan untuk memilih pola istirahat dan tidur secara maksimun
Menghilangkan depresi yang berhubungan dengan nyeri.
Tiga hal yang mendukung relaksasi yaitu postur tubuh yang
benar, rasa nyaman dan lingkungan tidak ramai. Pasien harus dalam posisi yang
dengan ditunjang oleh seluruh anggota tubuh, sendi fleksi , tidak ada tegang
otot.
Stewart (1976 ; 959) menjelaskan tehnik-tehnik relaksasi
yaitu :
Pasien menarik nafas dan mengisi parau-paru dengan udara
Pasen degan perlahan-lahan menghembuskan udara dan berkonsentrasi tentang
menyenangkan perasaan pasien.
Pasien bernafas dalam beberapa waktu dengan irama yang natural.
Pasien menarik nafas lagi dan menghembuskannya perlahan-lahan. Pada saat
yang sama perawat menyuruh pasien untuk berkonsentrasi bagaimana masing-masing
lengan terasa ringan dan hangat.
Pasien mengulangi langkah nomer 4, konsentrasi pad alengan.
Setelah pasien rileks, bernafas lagi dengan perlahan-lahan pernafasan dada
atau perut.
Bila nyeri terasa tertambah, pasien dapat mengulangi tehnik ini dengan pola
yang sama.
Stimulasi
Kulit
Stimulasi kulit dapat dilakukan dengan cara pemberian
kompres dingin, balsem, analgetik dan stimulasi kontra lateral.
Kompres dingin dapat memperlambat impuls – impuls motorik
menuju otot – otot pada area nyri. Balsem analgetik yang berisi menthol dapat
membebaskan nyeri. Balsem ini dapat menyebabkan rasa hangat pada kulit yang
berlangsung beberapa jam. Stimulasi kontra lateral dilakukan dengan
menstimulasi kulit pada area yang berlawanan. Misalnya apabila kaki
kiri nyeri maka kaki kanan distimulasi analgetik.
Analgetik dapat mengurangi nyri dengan menekan sistem
saraf pusat pada talamus dan koteks serebri. Analgetik lebih efektif apabila
diberikan sebelum pasien merasakan nyeri. Dengan alasan ini maka anlgetik
diberi dalam waktu interval yang teratur misalnya setiap 4 jam.
Dua jenis analgetik yaitu narkotik (analgetik kuat) dan
non narkotika (analgetik ringan).
Analgetik narkotika misalnya morfin dan kokain. Narkotik
menghilangkan nyeri dengan merubah aspek emosi terhadap pengalaman nyeri
(persepsi nyeri). Analgetik non narkotika meliputi derivat asam salisilat
misalnya aspirin. Cara analgetik non narkotik membebaskan nyari tidak diketahui
tetapi diperkirakan aksi utamanya pada saraf perifer.
PLASEBO
Merupakan suatu bentuk tindakan, misalnya pengobatan /
tindakan keperawatan yang mempunyai efek pada pasien akibat sugesti dari
kandungan fisik atau kimianya. Suatu obat yang tidak berisi analgesik, tetapi
berisi gula, air atau salin.
EVALUASI
Seperti pada tujuan dan kriteria hasil, evaluasi dengan
lingkup masalah gangguan rasa nyaman dan nyeri adalah misalnya :
Tidak ada rasa nyeri pada abdomen, misalnya pada pasien dengan operasi
daerah abdomen
Dapat melakukan nafas dalam dan batuk tanpa menibulkan nyeri
Menunjukkan aktivitas – aktivitas tanpa ada rasa nyeri yang mengganggu
Dapat berjalan tanpa rasa tidak nyaman
Menunjukkan latihan-latihan relaksasi yang harus dilakukan pasien sesuai
dengan program
Kepala dan otot-otot leher terasa rileks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar