Beberapa
komplikasi yang mungkin timbul akibat tonsillitis akut atau berulang, di
antaranya:
1. Abses peritonsilar (quinsy) : Biasanya timbul pada pasien
dengan tonsillitis berulang atau kronis yang tidak mendapat terapi yang
adekuat.
2. Abses parafaringeal : Timbul jika infeksi atau pus (cairan abses)
mengalir dari tonsil atau abses peritonsilar melalui otot konstriktor superior,
sehingga formasi abses terbentuk di antara otot ini dan fascia servikalis
profunda. Komplikasi ini berbahaya karena terdapat pada area di mana pembuluh
darah besar berada dan menimbulkan komplikasi serius.
3. Abses retrofaringeal : Keadaan ini biasanya disertai sesak nafas
(dyspnea), ganggaun menelan, dan benjolan pada dinding posterior tenggorok, dan
bisa menjadi sangat berbahaya bila abses menyebar ke bawah ke arah mediastinum
dan paru-paru.
4. Adenitis servikalis supuratif
5. Tonsilolith : Tonsilolith adalah kalkulus di tonsil akibat deposisi
kalsium, magnesium karbonat, fosfat, dan debris pada kripta tonsil membentuk
benjolan keras. Biasanya menyebabkan ketidaknyamanan, bau mulut, dan ulserasi
(ulkus bernanah).
6. Kista tonsil : Umumnya muncul sebagai pembengkakan pada tonsil
berwarna putih atau kekuningan sebagai akibat terperangkapnya debris pada
kripta tonsil oleh jaringan fibrosa.
7. Komplikasi sistemik : Kebanyakan komplikasi sistemik terjadi akibat
infeksi Streptokokus beta hemolitikus grup A. Di antaranya: radang ginjal akut
(acute glomerulonephritis), demam rematik, dan bakterial endokarditis yang
dapat menimbulkan lesi pada katup jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar