1. PENGERTIAN
Cerebrovascular
Accident (CVA) atau Stroke adalah terjadinya infark (kematian jaringan ) pada
bagian tertentu dari jaringan otak sehubungan dengan insufisiensi suplai darah.
Stroke dapat terjadi sebagai akibat oklusi (blokade)
salah satu pembuluh darah yang memberikan nutrisi pada otak, obstruksi sebagai
atau seluruhnya pada pembuluh darah intrakranial, atau terjadinya perdarahan
didalam otak.
2.
INSIDEN
Di AS, stroke merupakan penyebab kematian ketiga
setelah penyakit jantung dan kanker. Penyakit ini dapat dicegah atau
diminimalkan dengan upaya : tekanan darah tetap terkonrol, tingkatkan kesadaran
akan diet yang diperlukan dan hindari merokok.
Beberapa hal yang
perlu diketahui bahwa di AS kebanyakan yang menderita penyakit ini adalah kulit
hitam, sering ditemukan pada pria daripada wanita dan pada umumnya meningkat
setelah usia 75 tahun.
3.
ETIOLOGI
Terjadinya stroke disebabkan oleh adanya trombus dan
emboli yang menyebabkan terjadi penyempitan atau oklusi sempurna salah satu
pembuluh darah yang mensuplai darah keotak, juga bila terjadi
perdarahan(hemorrhagic). Stroke akibat tekanan pada dinding pembuluh darah dan
spasme arteri, jarang dijumpai.
Trombosis :
Adalah
pembentukan bekuan darah dalam pembuluh darah yang dapat menyebabkan
menyempitnya lumen pembuluh darah bahkan terjadi sumbatan. Trombisis adalah
penyebab utama terjadinya infark serebral. Dua pertiga dari stroke disebabkan oleh trombosis akibat hipertensi dan diabetes mellitus yang
keduanya dapat mengakibatkan terjadinya atherosclerosis.
Faktor lain yang dapat berisiko terjadinya trombosis
adalah kontrasepsi oral, gangguan koagulasi, polycithemia, arteritis, hipoksia
kronik, dan dehidrasi. Thrombosis terjadi sebagai akibat pembentukan atheroma
sehingga lumen pembuluh darah menyempit. Trombus menyebabkan terjadinya hipoperfusi, infark dan iskemia.
Pada awalnya terjadi paresis
(menurunnya/berkurangnya kekuatan dan gerakan ekstremitas),, aphasia (gangguan
fungsi berbahasa), paralisis, gangguan kesadaran, gangguan penglihatan.
Embolisme :
Terjadinya penyumbatan/oklusi arteri serebral oleh
embolus, yang mengakibatkan terjadinya nekrosis dan edema pada area yang
disuplai oleh pembuluh darah yang mengalami sumbatan.
Embolisme adalah penyebab kedua stroke. Pada umumnya berasal dari lapisan bagian dalam jantung (endotel) dimana
terbentuk plak yang kemudian terlepas dan mengalir dalam sirkulasi darah.
Apabila emboli ini berjalan/mengalir pada pembuluh darah yang lebih kecil maka
ditempat itu emboli ini akan menyumbat atau pada percabangan pembuluh darah.
Emboli yang berhubungan dengan penyakit/gangguan
jantung, yaitu atrial fibrilasi, infark jantung,, infeksi endokarditis,
penyakit jantung reumatik, dan atrial septal defect. Penyebab lain yang tidak
sering yaitu emboli udara, emboli lemak akibat fraktur femor, cairan amnion
setelah ibu melahirkan, dan adanya tumor.
Serangan bersifat
tiba-tiba. Pasien dalam keadaan sadar penuh, walaupun pasien juga merasakan
nyeri kepala. Prognosis bergantung lokasi pembuluh darah yang mengalami
sumbatan.
Perdarahan
intraserebral :
Perdarahan dalam otak disebabkan oleh rupturnya
pembuluh darah. Perdarahan intraserebral biasanya disebabkan oleh adanya hipertensi.
Penyebab lain adalah tumor otak, trauma, pengobatan thrombolitik, dan ruptur
aneurisma.
Hipertensi dan atherosclerosis menyebabkan
terjadinya perubahan degeneratif pada dinding ateri, menyebabkan ruptur dan
terjadi perdarahan. Massa
darah akan menekan jaringan otak. Tekanan ini menyebabkan jaringan otak
terdesak dan menurunnya aliran darah ke otak akibat adanya iskemia dan infark.
Daerah yang sering mengalami perdarahan
intraserebral yaitu putamen dan kapsula internal (50%),thalamus, hemisper otak,
dan pons. Klien akan mengalami nyeri kepala hebat, nausea dan muntah,
kehilangan kemampuan untuk berjalan, dysphagia, gangguan gerakan bola mata.
Perdarahan pada post sangat berbahaya sebab bagian ini adalah fungsi kehidupan
dasar. Perdarahan pada pons dapat mengakibat kan hemiplegia, coma, hipertermia, dan
selanjutnya meninggal.
Prognosis
perdarahan intraserebral sangat jelek : 70 % pasien mening- gal akibat adanya
perdarahan intraserebral.
Perdarahan
subarachnoid :
Disebabkan oleh adanya aneurisma, kelainan pembuluh
darah, trauma, dan hipertensi. Aneurisma sering terjadi pada pasien
atherosc- lerosis, trauma, hipertensi,
atau kelainan pembuluh darah yang bersifat kongenital Biasanya juga perdarahan
dapat disebabkan oleh pengobatan antikoagulan, pengobatan trhrombolitik, dan
symphatomimetic
Perdarahan yang terjadi menekan ruang arachnoid dan
menyebabkan nyeri kepala, pusing, penurunan kesadaran, nausea, muntah, demam,
nyeri pada bagian leher dan punggung, paralisis, coma, dan kemudian meninggal.
4. FAKTOR RESIKO
Faktor
risiko yang berhubungan dengan stroke
dapat dibagi dalam faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat
dimodifikasi. Faktor risiko ini akan meningkat/lebih berisiko pada seseorang yang mempunyai lebih dari satu
faktor risiko.
Faktor yang tidak
dapat dimodifikasi termasuk :
a. Gender : Insiden stroke lebih besar pada pria
daripada wanita
b. Usia
: Insiden stroke meningkat
hingga usia 75 tahun. Kejadian rata-rata
pada usia 55 – 75 tahun.
c. Ras : Suku bangsa Afrika-Amerika berisiko lebih
tinggi mengalami stroke akibat hipertensi
d. Herediter : Seseorang dengan riwayat keluarga stroke akan berisiko
mengalami stroke.
Faktor yang dapat
dimodifikasi, termasuk :
Kebiasaan hidup
termasuk mengkonsumsi alkohol yang berlebihan,
perokok, kegemukan, makanan dengan tinggi lemak, penggunaan obat-obatan
tertentu.
Kondisi
patologis yang dapat mengkonstribusi terjadinya stroke, termasuk : penyakit
jantung, diabetes mellitus, hipertensi, migrain/sakit kepala, polycithemia, dan
sickle cell anemia. Rata-rata 9 % dari pria dan 18 % wanita yang menderita
penyakit jantung infark akan menderita stroke dalam 6 tahun. Hipertensi yang
terkontrol dengan pengobatan yang teratur dapat mencegah terjadinya stroke.
Wanita yang perokok lima
kali lebih berisiko menderita stroke dibanding yang tidak perokok.
5. PENCEGAHAN
Pencegahan
utama untuk menghindari risiko adalah pendidikan kesehatan masyarakat.
Mempertahankan
berat badan dan kolesterol dalam batas normal, dan menghindari merokok atau tidak
menggunakan oral kontrasepsi.
Pengobatan/mengontrol
diabetes, hipertensi dan penyakit jantung.
Memberikan
informasi kepada klien sehubungan dengan penyakit yang diderita dengan stroke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar