Selasa, 17 Desember 2013

DEFENISI KEKURANGAN VITAMIN K DAN E



kekurangan vitamin e

kekurangan vitamin e relatif sering dijumpai pada bayi prematur karena penghantaran vitamin-vitamin yang larut dalam lemak oleh plasenta tidak berlangsung terlalu baik dan keadaan ini semakin diperburuk oleh prematuritas bayi.
susu formula yang kaya akan asam lemak tak jenuh ganda menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan vitamin e, terutama pada bayi prematur yang tidak mampu menyerap vitamin e.

kekurangan vitamin e juga bisa terjadi pada anak-anak yang menderita penyakit yang menyebabkan gangguan penyerapan lemak, seperti fibrosis kistik dan kelainan genetik tertentu.
pemberian zat besi yang berlebihan juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin e.

bayi prematur yang menderita kekurangan vitamin e, pada usia 6-10 minggu bisa mengalami kelemahan otot disertai anemia hemolitik, akibat berkurangnya kadar vitamin e dalam darah.
hal ini bisa diatasi dengan pemberian vitamin e.

kekurangan vitamin e memegang peran penting dalam terjadinya retinopati pada prematuritas, yaitu suatu kelainan mata yang akan semakin memburuk jika bayi terkena oksigen kadar tinggi di dalam inkubator.

anak-nak yang menderita malabsorbsi usus bisa mengalami kekurangan vitamin e yang berat, yang menyebabkan sejumlah gejala neurologis (saraf), seperti berkurangnya refleks, kesulitan dalam berjalan, penglihatan ganda, hilangnya sensasi posisi dan kelemahan otot.
gejala-gejala tersebut akan memburuk secara progresif, tetapi dapat diatasi dengan pengobatan.


kekurangan vitamin k


pada bayi baru lahir, bentuk kekurangan vitamin k yang sering ditemukan adalah penyakit hemoragik pada bayi baru lahir. penyakit ini terjadi karena:
·  plasenta tidak terlalu baik dalam menghantarkan lemak (termasuk vitamin yang larut dalam lemak)
·  hati bayi yang baru lahir masih kurang matang untuk menghasilkan sejumlah protrombin (salah satu faktor pembekuan darah)
·  air susu ibu mengandung sedikit vitamin k, yaitu hanya 1-3 mikrogram/l, sedangkan susu sapi mengandung 5-10 mikrogram/l
·  pada beberapa hari pertama kehidupan bayi, di dalam ususnya belum ditemukan bakteri penghasil vitamin k.

penyakit hemoragik pada bayi baru lahir biasanya terjadi pada hari ke 1-7.
gejalanya berupa perdarahan di dalam kulit, di dalam lambung atau di dalam dada. pada kasus yang sangat berat, perdarahan bisa terjadi di dalam otak.

penyakit hemoragik lanjut timbul pada usia 1-3 bulan dan menyebabkan gejala yang sama dengan penyakit hemoragik pada bayi baru lahir.
penyakit ini biasanya berhubungan dengan malabsorbsi atau penyakit hati.

angka kejadian kedua penyakit hemoragik tersebut meningkat pada bayi-bayi yang ketika masih berada dalam kandungan, ibunya mengkonsumsi:
- obat anti-kejang hidantoin (misalnya phenitoin)
- antibiotik cephalosporin
- antikoagulan kumarin (misalnya warfarin).

untuk mencegah terjadinya penyakit hemoragik pada bayi baru lahir, dianjurkan untuk memberikan suntikan vitamin k melalui otot dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir. pemberian melalui mulut tidak dianjurkan karena penyerapannya bervariasi dan keberadaanya di dalam tubuh tidak dapat diramalkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar