PEMERIKSAAN
BAYI BARU LAHIR
A.
PENGKAJIAN AWAL
Ø NI LAI
APGAR
· Tujuan : Mengetahui perlu tidaknya resusitasi
dilakukan dengan cepat
· Dilakukan pada menit pertama dan kelima setelah
bayi lahir
TANDA
|
NILAI
|
||
0
|
1
|
2
|
|
Denyut jantung
|
Tidak ada
|
< 100
|
>100
|
Pernapasan
|
Tidak ada
|
Lambat, menangis lemah
|
Menangis dengan baik
|
Tonus otot
|
Lemah
|
Ekstremitas sedikit
fleksi
|
Fleksi dengan baik
|
Refleks
|
Tidak ada respon
|
Menyeringai
|
Menangis
|
Warna
|
Biru,pucat
|
Tubuh merah muda,ekstremitas
biru
|
Merah muda seluruhnya
|
Interpretasi : 7 – 10
normal
4 - 6 asfiksia ringan
0 - 3
asfiksia berat
Ø PENGKAJIAN
USIA GESTASI (BALLARD SCORE)
·
Idealnya,
pemeriksaan dilakukan segera setelah lahir, dalam 2-8 jam.
TES
|
PENGKAJIAN/DESKRIPSI
|
Postur
|
Dengan bayi tengan dan
dalam posisi terlentang, observasi derajat fleksi lengan dan kaki. Tonus otot
dan derajat fleksi meningkat sesuai maturitas. Fleksi penuh lengan dan kaki =
4
|
Square window
|
Dengan ibu jari
menopang punggung lengan di bawah pergelangan tangan, beri tekanan lembut
dengan ibu jari dan jari ke tiga pada bagian dorsal tangan tanpa merotasi
pergelangan tangan bayi. Ukur sudut antara dasar ibu jari dan lengan bawah.
Fleksi penuh (tangan bersandar datar pada permukaan ventral lengan bawah) = 4
|
Rekoil lengan
|
Dengan bayi terlentang,
fleksikan dengan penuh kedua lengan bawah pada lengan atas, tahan selama 5
detik, dorong ke bawah pada tangan untuk ekstensi penuh dan lepaskan lengan
dengan cepat.; Observasi kecepatan dan intensitas rekoil untuk status fleksi
. Gerakan kembali yang cepat pada fleksi penuh = 4
|
Sudut popliteal
|
Dengan bayi terlentang
dan pelvis datar pada permukaan kertas, fleksikan kaki ke bawah pada paha dan
kemudian fleksikan paha pada abdomen. Sambil menahan lutut dengan ibu jari
dan jari telunjuk, ekstensikan kai dengan jari telunjuk tangan yang lain.
Ukur derajat sudut di belakang lutut (sudut popliteal). Sudut kurang dari 90˚
= 4
|
Tanda Skarf
|
Dengan bayi terlentang,
tahan kepala dalam garis tengah dengan satu tangan, gunakan tangan lain untuk
mendorong lengan bayi melewati bahu sehingga tangan bayi menyentuh bahu yang
lain. Tentukan lokasi siku dalam hubugannya dengan garis tengah. Siku tidak
mencapai garis tengah = 4
|
Tumit sampai telinga
|
Dengan bayi terlentang
dan pelvis datar pada permukaan keras, dorong kaki sejauh mungkin ke arah
telinga pada sisi yang sama. Ukur jarak telapak kaki dari telinga dan derajat
fleksi lutut (sama dengan sudut popliteal. Lutut fleksi kurang dari 90˚ = 4
|
B.
PENGKAJIAN FISIK
PEDOMAN
UMUM PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Ø Lakukan pemeriksaan di ruangan yang hangat nyaman
dan tidak menstimulasi
Ø Lepaskan pakaian hanya pada area yang diperiksa ,
untuk mencegah kehilangan panas, kecuali jika bayi baru lahir berada di bawah
sumber panas seperti radian penghangat
Ø Lakukan berurutan (head to toe) dengan pengecualian berikut :
·
Lakukan semua
prosedur yang memerlukan observasi ketat (posisi, sikap) , kemudian lanjutkan
dengan prosedur ringan seperti mengauskultasi paru, jantung, dan abdomen
·
Lakukan
prosedur yang mengganggu, seperti memeriksa refleks pada tahap akhir
·
Ukur kepala,
dada dan panjang sekaligus untuk membandingkan hasil
Ø Lakukan dengan cepat untuk menghindari membuat
stress bayi
Ø Periksa apakah peralatan dan bahan telah tersedia
dan dapat digunakan
Ø Beri kenyamanan kepada bayi selama dan setelah
pemeriksaan jika ia marah
·
Bicara lembut
·
Pegang tangan
bayi di atas dadanya
·
Peluk
AREA
YANG DIKAJI
|
TEMUAN
RATA-RATA
|
POSTUR
Inspeksi
|
§ Puncak kepala (verteks); lengan, tungkai bawah
dalam keadaan fleksi ringan, tangan menggenggam
§ Bayi baru lahir tidak suka jika ekstremitasnya
diluruskan untuk dikaji atau untuk diukur dan bisa menangis jika hal itu
dipaksakan
§ Apabila dibiarkan kembali pada posisi melingkar
semula, ia akan berhenti menangis
§ Gerakan spontan normal biasanya tidak sinkron
bilateral (kaki bergerak seperti gerakan mengayuh sepeda), tatapi keduanya
ekstensi
|
TANDA-TANDA VITAL
§ Denyut jantung
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
K.
Pulmo (ICS 2, kiri sternum)
K.
aorta (ICS 2, kanan sternum)
K. Mitral (ICS 4)
K.
trikuspid (PX dan sternum)
§ Denyut femoral
Letakkan jari-jari tangan pada ligamen inguinal
di sekitar pertengahan antara simfisis pubis dan krista iliaka, teraba denyut
secara bergantian pada kedua sisi.
§ Pernapasan
Frekuensi napas
(hitung satu menit)
Pantau apnea
Pantau suara napas yg bisa didengar tanpa
stetoskop
Observasi usaha napas
§ Suhu (aksila)
§ TD (biasanya dikaji hanya jika diduga ada
masalah)
Manset :
P: 4 – 9 cm
L: 2,5 – 4 cm
|
§ Pulsasi terlihat di sebelah kiri garis
midklavikular;sela iga kelima
§ Denyut di apeks ; di sela iga ke empat (120-160
dpm)
§ Kualitas S1 dan S2 harus terdengar tajam dan
jelas
§ Pulsasi femoral harus sama dan kuat
§ 30 – 60x/menit
§ Saat tidur, cenderung dangkal
§ Saat terjaga, kecepatan dan kedalaman napas
tidak teratur
§ Seharusnya tdk ada bunyi yang terdengar saat
inspirasi atau ekspirasi
§ 36,5˚ - 37˚C
§ Pada waktu lahir : Sistolik : 60 – 80 mmHg
;Diastolik : 40 – 50 mmHg
§ Setelah 10 hari : Sistolik : 95 – 100 mmHg ;
Diastolik; sedikit meningkat
|
BERAT BADAN
Letakkan kain pelindung dan atur skala ke titik nol
Timbang pada waktu yang sama setiap hari
Lindungi supaya tidak kehilangan panas
|
§ 2,5 – 4 Kg
§ Berat dalam 2 minggu pertama sama dengan berat
lahir
|
PANJANG BADAN
Ukur panjang badan dari ujung kepala sampai ke tumit;sulit diukur pada
bayi cukup bulan karena danya molase, ekstensi lutut tidak sempurna
|
§ 50 cm
|
LINGKAR KEPALA
Ukur kepala pada
diameter terbesar:Oksipitofrontalis.
Dilakukan pada hari kedua atau ketiga setelah molase dan kaput suksedanum
mereda
|
§ 33 – 35 cm
§ Lingkar kepala dan lingkar dada hampir sama
selama satu sampai dua hari
|
LINGKAR DADA
Ukur pada garis buah dada
|
§ 30 – 33cm
|
LINGKAR ABDOMEN
Ukur di bawah umbilikus
|
§ Ukuran sama dengan lingkar dada
|
INTEGUMEN
Warna
Perubahan warna normal
Periksa adanya ikterik
Verniks kaseosa
Obsevasi jumlah,warna dan baunya sebelum dimandikan atau dilap
Jika tidak terlihat di permukaan tubuh, periksa di aksila dan lipatan
paha
Lanugo
Inspeksi rambut yg halus, jumlah & distribusi
Tanda lahir
|
§ Pada saat lahir merah terang, menggembung dan
halus, pada hari kedua dan ketiga merah muda, mengelupas dan kering.
mengelupas, kering
§ Akrosianosis :sianosis tangan dan kaki
§ Kutis marmorata : motting sementara ketika bayi
terpapar suhu rendah
§ Tidak ada saat bayi lahir, ikterik neonetus
nampak setelah 48 jam
§ Keputihan, seperti keju, tidak berbau
§ Di daerah bahu, pinna telinga, dahi
§ Hiperpigmentasi sementara pada areola,
genitalia, linea nigra
|
KEPALA
Inspeksi bentuk &
ukuran
Palpasi, inspeksi dan
ukur fontanel
(dari tulang ke tulang,
bukan dari sutura ke sutura)
Palpasi sutura
Inspeksi pola,
distribusi, jumlah rambut, raba tekstur
|
§ Besarnya seperempat panjang tubuh
§ Molase
§ Fontanel harus datar, lunak dan padat
§ Fontanel anterior : seperti berlian, 5 cm.
Meningkat setelah molase berkurang
§ Fontanel posterior : segitiga, lebih kecil dari
anterior
§ Teraba dan tidak menyatu
§ Keperakan, helai rambut satu-satu, menempel
datar pada kulit kepala, pola pertumbuhan menuju muka dan leher
|
MATA
Warna
Kelopak mata
Bentuk & ukuran
Rabas
Bola mata
Gerakan bola mata
Pupil
|
§ Agak abu-abu, biru gelap, coklat
§ Kelopak biasanya edema
§ Lipatan epikantus
§ Refleks mengedip
§ Ukuran, bentuk simetris
§ Tidak ada
§ Tidak ada air mata
§ Bola mata bulat, ukuran sama dan padat
§ Adanya refleks
merah
§ Acak, menyentak, tidak sama, dapat fokus
sebentar, dapat melihat ke arah garis tengah
§ Ada, ukuran sama, bereaksi terhadap cahaya
|
TELINGA
Observasi ukuran,
letak, jumlah kartilago, kanal auditori terbuka
|
§ Puncak pinna berada pada garis horizontal
bersama bagian luar kantus mata
§ Pinna lentur, adanya kartilago
|
HIDUNG
Observasi bentuk,
letak, kepatenan, konfigurasi tulang hidung
Pendengaran
|
§ Garis tengah
§ Tampak tidak ada tulang hidung, datar, lebar
§ Terdapat sedikit mukus (putih encer)
§ Bersin
§ Berespon terhadap suara tau bunyi lain
|
MULUT
|
§ Gerakan bibir simetris
§ Gusi merah muda
§ Lidah tidak menonjol, bergerak bebas, bentuk dan
gerakan simetris
§ Palatum lunak, keras, utuh
§ Uvuladi garis tengah
§ Saliva minimal atau tidak ada
§ Celah di dagu
§ Refleks mengisap
§ Refleks Rooting
§ Refleks ekstrusi
|
LEHER
|
§ Pendek, gemuk, dikelilingi lipatan kulit, tidak
ada selaput
§ Kepala bebas bergerak dari satu sisi ke sisi
lain dan bebas melakukan ekstensi dan fleksi, tidak dapat menggerakkan dagu
sampai melampaui bahu
|
DADA
|
§ Bentuk hampir bulat, bentuk tong
§ Diameter anteroposterior dan lateral sama
§ Gerakan dada simetris, gerakan daada dan perut
secara sinkron dengan pernapasan
§ Retraksi sternal sedikit terlihat saat inspirasi
§ Puting susu menonjol, sudah terbentuk dengan
baik, letak simetris
§ Nodul payudara : kira-kira 6 mm pada bayi cukup
bulan
|
ABDOMEN
Tali pusat
Inspeksi ukuran abdomen
dan palpasi kontur abdomen
Auskultasi bising usus
|
§ putih keabuan
§ dua arteri, satu vena
§ Batas antara tali pusat dan kulit jelas
§ Tidak berbau
§ Kering di dasar
§ Klem tali pusat tetap di tempatnya selama 24 jam
§ Bulat, menonjol, berbentuk seperti kubah karena
otot-otot abdomen belum berkembang sempurna
§ Hepar dapat diraba 2 – 3 cm di bawah batas iga
kanan
§ Ginjal dapat diraba 1 – 2 cm di atas umbilikus
§ Tidak teraba massa
§ Tidak distensi
§ Bising usus terdengar satu sampai dua jam
setelah lahir
§ Mekonium keluar 24 – 48 jam setelah lahir
|
GENITALIA WANITA
Klitoris
Labia mayora
Labia minora
Vagina
Meatus urinarius
|
§ Biasanya edema
§ Biasanya edema, menutupi labia minora
§ Keluar dari labia mayora
§ Orifisium terbuka
§ Rabas mukoid
§ Terdapat himen
§ Di bawah klitoris, sulit dilihat, perhatikan
saat berkemih
§ Verniks kaseosa di antara labia
|
GENITALIA PRIA
Meatus urinarius
Prepusium
Skrotum
Testis
Berkemih
Ereksi
Kremater
|
§ Di ujung penis
§ Prepusium menutupi glan penis dan tidak dapat
ditarik ke belakang
§ Besar, edema, tertutup rugae, pendulosa
§ Teraba pada setiap sisi
§ Berkemih dalam 24 jam
§ Ereksi bisa terjadi spontan dan ketika alat
kelamin disentuh
§ Testis retraksi, terutama bila bayi baru lahir
kedinginan
|
EKSTREMITAS
|
§ Fleksi ekstremitas atas dan bawah
§ Sepuluh jari tangan dan kaki
§ Rentang gerak penuh
§ Femur utuh
§ Punggung kuku merah muda, sianosis sementara
segera setelah lahir
§ Telapak kaki bergaris normal
§ Telapak kaki tampak datar
|
PUNGGUNG
|
§ Tulang punggung lurus dan mudah fleksi
§ Spinal utuh, tidak ada lubang, massa atau kurva menonjol
§ Bayi dapat mengangkat dan menahan kepala
sebentar saat tengkurap
§ Bahu, skapula, dan krista iliaka harus berada
pada bidang yang sama
|
ANUS
|
§ Satu anus dengan tonus sfingter yang baik
§ Pengeluaran mekonium dalam 24 jam
§ Refleks “berkedut” sfingter ani yang baik
§ Mekonium diikuti tinja berwarna kuning dan lunak
|
Ø
PEMERIKSAAN REFLEKS
REFLEKS
|
MENIMBULKAN
REFLEKS
|
RESPON
YG DIHARAPKAN
|
MATA
Berkedip atau refleks kornea
(menetap)
Pupil
(menetap)
Doll Eye
|
Pemunculan sinar terang yang tiba-tiba atau pendekatan objek ke arah
kornea
Arahkan sinar terang pada mata bayi
Gerakkan kepala perlahan ke kiri dan ke kanan
|
Berkedip
Kedua pupil konstriksi
Kedua mata normalnya tidak bergerak
|
HIDUNG
Bersin
Glabellar (Myerson’s)
|
Adanya iritasi atau obstruksi
Ketuk dahi, batang hidung atau maksila pada saat mata bayi terbuka
|
Respon spontan saluran hidung (bersin)
Bayi akan mengejapkan mata pada 4 – 5 ketukan pertama
|
MULUT/TENGGOROK
Rooting
Menelan
Muntah
Menguap
Ekstrusi
Batuk
|
Sentuh bibir, pipi atau susdut mulut bayi dengan
puting
Beri bayi minum, menelan biasanya menyertai
mengisap dan mendapat cairan
Stimulasi terhadap faring posterior oleh
makanan, hisapan, atau masuknya selang
Respon terhadap penurunan oksigen dengan
meningkatkan jumlah inspirasi
Sentuh atau tekan lidah
Iritasi membran mukosa atau trakeobronkial
|
Bayi menoleh ke arah stimulus, membuka mulut dan
mengisap
Menelan biasanya diatur oleh mengisap dan
terjadi tanpa tersedak, batuk atau muntah
Refleks muntah
Menguap
Menjulurkan lidah keluar
Batuk
|
EKSTREMITAS
Menggenggam
Telapak tangan
Telapak kaki
Babinski
Ekstensi menyilang
Magnet
|
Tempatkan jari pada telapak tangan
Tempatkan jari pada pangkal jari
Gores sisi lateral telapak kaki dari tumit ke
arah atas kemudian gerakkan jari sepanjang telapak kaki
Bayi dalam posisi supine, luruskan satu tungkai,
tekan lutut ke dalam, rangsang bagian bawah kaki, perhatikan tungkai yang
lain
Bayi dalam posisi supine, agak fleksikan kedua
tungkai bawah dan beri tekanan apada kedua telapak kaki
|
Jari-jari bayi menggenggam jari pemeriksa
Jari-jari kaki menekuk ke bawah
Ibu jari dorsofleksi dan keempat jari lainnya
hiperekstensi
Tungkai yang lain akan fleksi, adduksi kemudian
ekstensi
Kedua tungkai bawah akan ekstensi melawan
tekanan pemeriksa
|
MASSA (TUBUH)
Moro
Melangkah atau berjalan
Perez
Merangkak
Inkurvasi tubuh (Gallant)
Leher tonik (Fencing)
|
Tempatkan bayi pada permukaan yang rata, hentakkan permukaan untuk
mengejutkan bayi
Pegang bayi secara vertikal, biarkan salah satu
kaki menyentuh permukaan
Bayi dalam keadaan tengkurap, ibu jari ditekan
sepanjang medula spinalis dari sakrum ke leher
Baringkan bayi dalam posisi tengkurap
Bayi tengkurap pada permukaan datar, goreskan
jari ke arah bawah sekitar 4-5 cm lateral terhadap tulang belakang, mula-mula
pada satu sisi dan kemudian pada sisi yang lain
Pada waktu bayi tertidur, dengan cepat putar
kepala ke arah satu sisi
|
Abduksi dan ekstensi simetris lengan, jari-jari
mengembang seperti kipas dan membentuk huruf C dengan ibu jari dan jari
telunjuk, mungkin terlihat adanya sedikit tremor, lengan teradduksi dalam
gerakan memeluk dan kembali dalam posisi fleksi (rileks)
Bayi akan melakukan gerakan seperti berjalan,
bayi aterm akan berjalan dengan telapak kakinya, bayi prematur akan berjalan
dengan ujung jari-jarinya
Bayi akan menangis, memfleksikan ekstremitas,
meninggikan kepala dan pelvis, lordosis tulang belakang, dapat terjadi
defekasi dan urinasi
Bayi akan melakukan gerakan merangkak dengan
menggunakan lengan dan tungkainya
Bayi memfleksikan tubuh dan menganyunkan pelvis
ke arah rangsangan
Lengan dan kaki akan berekstensi pada sisi
tersebut, dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar