Selasa, 17 Desember 2013

GAGAL BERKEMBANG PADA ANAK



gagal berkembang

gagal berkembang adalah suatu keadaan dimana berat badan anak atau pertambahan berat badan anak secara signifikan berada dibawah berat badan anak lainnya yang sama umur dan jenis kelaminnya.

gagal berkembang biasanya ditemukan pada anak kecil, terutama yang berumur dibawah 2 tahun.
gagal berkembang pada bayi dan anak-anak biasanya ditandai dengan kegagalan dalam menambah berat badan dan tinggi badan. pada remaja, tubuhnya terlihat pendek dan perkembangan seksualnya kurang.

penyebabnya bisa berupa faktor intrinsik (berasal dari dalam diri anak, biasanya merupakan masalah kesehatan) atau faktor ekstrinsik (berasal dari lingkungan diluar anak, biasanya merupakan masalah psikososial).
yang termasuk ke dalam faktor intrinsik:
·  kelainan kromosom (misalnya sindroma down dan sindroma turner)
·  defek pada sistem organ utama
·  kelainan pada sistem endokrin, misalnya kekurangan hormon tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan atau kekurangan hormon lainnya
·  kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang bisa menyebabkan kesulitan dalam pemberian makanan pada bayi dan menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
·  kelainan pada sistem jantung dan pernafasan yang bisa menyebabkan gangguan mekanisme penghantaran oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh
·  anemia atau penyakit darah lainnya
·  kelainan pada sistem pencernaan yang bisa menyebabkan malabsorbsi atau hilangnya enzim pencernaan sehingga kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi
·  beberapa penyakit (misalnya cerebral palsy, gastroenteritis menahun dan refluks gastroesofageal).

yang merupakan faktor ekstrinsik:
·  faktor psikis dan sosial (misalnya tekanan emosional akibat penolakan atau kekerasan dari orang tua).
depresi bisa menyebabkan nafsu makan anak berkurang. depresi bisa terjadi jika anak tidak mendapatkan rangsangan sosial yang cukup, seperti yang dapat terjadi pada bayi yang diisolasi dalam suatu inkubator atau pada anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
·  faktor ekonomi (dapat mempengaruhi masalah pemberian makanan kepada anak, tempat tinggal dan perilaku orang tua).
keadaan ekonomi yang pas-pasan dapat menyebabkan anak tidak memperoleh gizi yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhannya
·  faktor lingkungan (termasuk pemaparan oleh infeksi, parasit atau racun).

faktor resiko terjadinya gagal berkembang:
- penyakit yang diderita anak tetapi tidak terdiagnosis
- kemiskinan
- lingkungan emosional yang negatif
- tempat tinggal yang berdesakan serta kumuh.

gejalanya berupa:
- tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala tidak berkembang secar normal berdasarkan tabel pertumbuhan standar (tinggi badan kurang dari 3 persentil, berat badan 20% dibawah berat badan ideal terhadap tinggi badan atau kurva pertumbuhannya menurun dari sebelumnya)
- kemampuan fisik (seperti berguling, duduk, berdiri dan berjalan) berkembang secara lambat
- kemampuan mental dan sosial tertunda
- perkembangan ciri seksual sekunder tertunda (pada remaja).

pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan. hasil pengukuran ini dibandingkan dengan hasil pengukuran pada kunjungan yang lalu dan dengan grafik standar.
jika laju pertumbuhannya cukup, maka dikatakan normal meskipun anaknya kecil. untuk mengetahui mengapa anak ini kecil, perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan ditanyakan mengenai kebiasaan makan, masalah sosial dan penyakit yang pernah diderita anak maupun anggota keluarga lainnya.
pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
·  pemeriksaan darah lengkap (untuk melihat adanya anemia)
·  elektrolit
·  analisa air kemih
·  tes fungsi tiroid
·  pemeriksaan hormon lainnya
·  elektroforesa hemoglobin untuk menentukan adanya penyakit sel sabit
·  rontgen untuk menentukan usia tulang.

pengobatan tergantung kepada penyebabnya. setiap penyakit yang diduga menjadi penyebab terjadinya gagal berkembang, harus diobati.
kegagalan pertumbuhan akibat faktor gizi dapat diatasi dengan menerapkan pola makan seimbang dan memberikan pendidikan kepada orang tua.
jika melibatkan faktor psikososial, pengobatan sebaiknya meliputi perbaikan dinamika keluarga dan lingkungan tempat tinggal. sikap dan perilaku orang tua bisa berpengaruh terhadap masalah anak dan perlu dievaluasi.
pada beberapa kasus, anak perlu dirawat di rumah sakit agar bisa diterapkan suatu rencana pengobatan yang menyeluruh dari segi medis, perilaku dan psikososial.

jika keadaan ini belum berlangsung lama dan penyebabnya diketahui serta dapat diperbaiki, maka anak akan kembali mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
jika keadaannya telah berlangsung lama, maka efeknya mungkin juga akan berlangsung lama dan pertumbuhan serta perkembangan yang normal mungkin tidak dapat dicapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar