gangguan tidur
mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur rem) (rapid eye movement.
seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembali mimpinya secara terperinci.
mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah menenangkan anak.
tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan adanya masalah psikis. pengalaman yang menakutkan (termasuk cerita seram atau film tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk. hal ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 tahun, karena mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan.
teror di malam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah tertidur, anak separuh terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. anak tidak dapat mengingat kembali apa yang telah dialaminya.
tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan tertidur, anak bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan.
teror di malam hari dan tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (non-rem) dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur.
setiap episode bisa berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa menit.
teror di malam hari sifatnya dramatis karena anak menjerit-jerit dan panik; keadaan ini paling sering ditemukan pada anak yang berumur 3-8 tahun.
seorang yang tidur sambil berjalan memiliki cara berjalan yang janggal/kaku, tetapi biasanya dapat menghindari benda-benda sehingga tidak terbentur. mereka tampak linglung tetapi tidak menunjukkan rasa takut.
mereka akan terbangun secara tiba-tiba dengan pandangan mata yang kosong atau bingung. pada awalnya mereka belum sepenuhnya terbangun atau belum sepenuhnya tanggap terhadap orang di sekelilingnya.
ketika terbangun di pagi hari, mereka tidak dapat mengingat kembali apa yang telah terjadi.
sekitar 15% anak yang berumur 5-12 tahun minimal pernah mengalami sekali berjalan dalam keadaan tidur. 1-6% anak laki-laki usia sekolah mengalami tidur sambil berjalan secara terus menerus, yang biasanya dipicu oleh peristiwa yang menegangkan (stres).
tidak mau tidur merupakan masalah yang sering ditemukan, terutama pada anak-anak yang berumur 1-2 tahun. mereka menangis jika ditinggalkan sendiri di tempat tidurnya atau meninggalkan tempat tidurnya dan mencari orang tuanya.
hal ini berhubungan dengan kecemasan karena berpisah dan dengan upaya anak untuk mengendalikan lebih banyak lagi aspek dari lingkungannya.
terbangun di malam hari adalah gangguan tidur yang sering ditemukan pada anak-anak yang masih kecil.
sekitar 50% dari anak-anak yang berumur 6-12 bulan sering terbangun di malam hari. anak--anak yang mengalami kecemasan karena berpisah juga sering terbangun di malam hari.
anak-anak yang lebih besar sering terbangun di malam hari karena sakit, suatu gerakan atau peristiwa menegangkan lainnya.
terbangun di malam hari bisa semakin sering terjadi jika anak terlalu lama tidur siang dan terlalu bersemangat bermain sebelum tidur malam.
teror malam dan tidur sambil berjalan hampir selalu hilang dengan sendirinya, meskipun sekali-kali terjadi selama beberapa tahun.
jika keadaan tersebut terus berlangsung sampai masa remaja dan dewasa, mungkin anak memiliki kelainan psikis.
untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:
- ajak anak kembali ke tempat tidurnya
- bacakan cerita yang pendek
- tawari untuk ditemani oleh boneka ataupun selimut kesayangannya
- gunakan lampu redup.
untuk menjaga keamanan bagi anak yang berjalan sambil tidur, sebaiknya pintu kamarnya dikunci dari luar tetapi hal ini harus dipertimbangkan secara seksama agar anak tidak merasa dikurung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar