Materi Penyuluhan
Kesehatan
MENARIK
DIRI
- Pengertian
Menarik diri
adalah suatu ketidakmampuan untuk
melakukan hubungan dengan orang
lain atau dengan lingkungan disekitarnya secara wajar dan hidup dalam khayalan sendiri yang tidak realistis
(Dirjen Yan Medic)
Perilaku menarik diri
meupakan percobaan untuk menghindar interaksi dengan orang lain (Rawlins, 1993)
- Faktor Predisposisi
Faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan factor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri. Kegagalan
perkembangan dapat mengakibatkan individu
tidak percaya diri, tidak percaya pada orang lain , ragu, takut
salah, pesimis, putus asa terhadap
hubungan dengan orang lain dan meras
tertekan. Keadaan ini dapat menimbulkan
perilaku tidak ingin berkomonikasi dengan
orang lain, menghindar dari orang lain,
lebih menyukai berdiam diri sendiri.
- Pra Sekolah
Anak pra sekolah mulai
memperluas hubungan sosial di luar
keluarga khususnya ibu (pengasuh). Anak
menggunakan kemampuan berhubungan yang telah dimiliki untuk berhubungan dengan lingkungan di luar keluarga. Dalam hal ini
anak membutuhkan dukungan dan bantuan
dari keluarga khususnya pemberian pengakuan yang positif terhadap perilaku anak yang adaptif. Hal ini merupakan dasar rasa otonomi
anak yang berguna untuk
mengembangkan kemampuan hubungan interdependen
Kegagalan anak dalam
berhubungan dengan lingkungan disertai respon keluarga yang negatif akan mengakibatkan anak menjadi tidak
mampu mengontrol diri, tidak mandiri
(tergantung), ragu menarik diri dari lingkungan, kurang percaya diri, pesimis, takut perilakunya salah (Haber, dkk 1987)
- Anak Sekolah
Anak mulai mengenal
hubungan yang lebih luas khususnya
lingkungan sekolah. Pada usia ini anak mulai mengenal bekerja sama, kompetisi, kompromi. Konflik
sering terjadi dengan orang tua karena
pembatasan dan dukungan yang tidak konsisten. Teman dengan orang dewasa diluar keluarga (guru, orang tua, teman)
merupakan sumber pendukung yang penting bagi anak.
Kegagalan dalam membina
hubungan dengan teman sekolah,
kurangnya dukungan guru dan pembatasan serta dukungan yang tidak
konsisten dari orang tua mengakibatkan
anak frustasi terhadap kemampuannya,
putus asa, merasa tidak mampu dan menarik diri dari lingkungan (Haber,dkk1987)
- Remaja
Pada usia ini anak
mengambangkan hubungan intim dengan
teman sebaya dan sejenis, umumnya
mempunyai sahabat karib. Hubungan dengan teman sangat teragantung sedangkan hubungan dengan orang tua mulai
independent.
Kegagalan membina
hubungan dengan teman dan kurangnya
dukungan orang tua akan mengakibatkan
keraguan akan identitas, ketidakmampuan mengidentifikasi karier dan rasa percaya diri yang kurang
- Dewasa Muda
Pada usia ini individu
mempertahankan hubungan
interdependen dengan orang tua dan teman
sebaya. Individu belajar mengambil
keputusan dengan memperhatikan saran dan
pendapat orang lain :seperti memilih pekerjaan,
memilih karier, melangsungkan
perkawinan.
Kegagalan individu dalam melanjutkan sekolah, pekerjaan,
perkawinana akan mengakibatkan individu menghindari hubungan intim, menjauhi
orang lain , putus asa akan karier.
- Dewasa Tengah
Individu pada usia
dewasa tengah umumnya telah pisah tempat
tinggal dengan orang tua khususnya
individu yang telah menikah. Jika telah
meningkah maka peran menjadi
orang tua dan mempunyai hubungan antar
orang dewasa merupakan situasi
tempat menguji kemampuan hubungan interdependen
Individu yang
perkembangan baik akan dapat mengembangkan hubungan dan dukungan yang baru.
Kegagalan pisah tempat
tinggal dengan orang tua, membina hubungan yang baru dan mendapatkan dukungan dari orang dewasa lain akan
mengakibatkan perhatian hanya tertuju
pada diri sendiri, produktifitas dan kreatifitas berkurang , perhatian pada
orang lain berkurang.
- Dewasa lanjut.
Pada masa ini individu
akan mengalami kehilangan, baik itu
kehilangan fungi fisik, kegiatan, pekerjaan, teman hidup (teman sebaya dan
pasangan), anggota keluarga (kematian
orang tua). Individu tetap memrlukan hubungan yang memuaskan dengan orang lain. Individu yang mempunyai
perkembangan yang baik dapat menerima
kehilangan yang terjadi dalam
kehidupannya dan mengakui bahwa dukungan
orang lain dapat membantu dalam
menghadapi kehilangannya.
Kegagalan individu untuk
menerima kehilangan yang terjadi pada
kehidupannya serta menolak bantuan yang telah disediakan untuk membantu akan mengakibatkan perilaku menarik diri.
Kegagalan-kegagalan yang
terjadi sepanjang daur kehidupan dapat mengakibatkan perilaku menarik diri.
- Tanda dan Gejala
- Data Obyektif . Observasi yang dilakukan akan ditemukan:
1. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
2. Menghindar dari orang lain
(menyendiri), klien tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnya pada saat
makan.
3. Komunikasi kurang/tidak ada
4. Lebih sering menunduk
5. Berdiam diri di kamar. Pergerakan
kurang
6. Menolak berhubungan dengan orang
lain , lebih memutuskan pergi bila
diajak bercakap-cakap
7. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari
8. Pada saat tidur posisi janin.
9. Bila berkomunikasi menjawab dengan singkat “ya,” tidak”, tidak
tahu”.
- Peran serta Keluarga dalam Merawat Klien
1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari :
·
Bantu
dan perhatikan pemenuhan kebutuhan makan dan minum, kebersihan dan penampilan.
·
Latih
kegiatan sehari-hari: makan sendiri, cuci pakaian,
2. Bantu komunikasi yang teratur:
·
Bicara
jelas dan singkat
·
Kontak/bicara
secara teratur
·
Pertahankan kontak mata
saat bicara
·
Lakukan
sentuhan yang akrab
·
Sabar,
lembut, todak terburu-buru
3. Libatkan dalam kelompok.
·
Beri
kesempatan dan temani untuk nonton TV,
baca Koran, dengar musik
·
Pertemuan
keluarga secara teratur
Materi Penyuluhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar