A.
Pembentukan Kehamilan
Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami
pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut:
1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
2. Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal
seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3. Karena kontraksi otot dan gerak silia diding saluran Fallopii,
zigot menuju ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan
berkembang.
4.
Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio
dan jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen
dan zat-zat makanan dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme
dari embrio ke peredana darah ibunya.
5.
Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari
bahaya benturan yang mungkin terjadi.
6.
Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata,
tangan, dan kaki.
7. Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan jantung sudah
berkembang. Tangan dan kaki, serta
jari-jarinya mulai terbentuk.
8. Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai
manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah
berkembang. Mulai tahap ini sampai lhir, embrio disebut fetus (janin).
9. Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh
hari, bayi siap dilahirkan.
Jika ovum yang sudah masak
tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang telah menebal
dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama
dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat
vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid). Selanjutnya berkembang lebih menyerupai mahluk hidup.
Karena perubahannya yang cepat itu, embrio bersifat rentan, mudah rusak oleh
asupan makanan bumil seperti: alkohol, rokok, dan obat2an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar