Selasa, 17 Desember 2013

PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI NORMAL



pemberian makan

bayi normal memiliki refleks mencucur dan refleks menghisap yang aktif, dan dapat segera mulai makan setelah lahir.
jika bayi tidak disusui oleh ibunya di ruang persalinan, pemberian makanan biasanya dimulai dalam 4 jam setelah kelahiran.

meludah dan memuntahkan lendir adalah hal yang biasa terjadi pada hari pertama.
jika hal ini terjadi lebih lama lagi, dokter atau perawat bisa membuang sisa lendir dari lambung dengan memasukkan selang secara perlahan melalui hidung menuju ke lambung.

bayi baru lahir yang diberi susu botol bisa muntah karena alergi terhadap susu.
sebagai gantinya diberikan formula yang rendah alergi.

bila bayi masih muntah, harus dicari penyebabnya.
muntah terus menerus pada bayi yang mendapat asi bisa disebabkan oleh sumbatan pada saluran cerna yang menghalangi pengosongan lambung.
bayi tidak pernah alergi terhadap asi.

bayi baru lahir akan berkemih sebanyak 6-8 kali sehari.
mereka juga buang air besar setiap hari, menangis keras, keadaan kulitnya bagus dan mempunyai refleks menghisap yang kuat.
semua ciri-ciri ini menandakan bahwa bayi mendapat cukup asi atau susu formula.
penambahan berat badan akan memperkuat hal tersebut.

waktu tidur yang panjang diantara waktu makan menunjukkan bahwa bayi mendapat susu dalam jumlah yang cukup.
meskipun kadang-kadang bayi yang mendapat asi bisa tidur lama padahal tidak mendapatkan susu yang cukup.
karena itu, bayi yang mendapat asi, harus diperiksa secara dini dan secara rutin oleh dokter untuk memastikan bahwa pemberian makanannya mencukupi.

pemberian susu botol.

bayi yang disusui melalui botol sering diberikan air suling yang steril pada saat pemberian makanan pertama, untuk meyakinkan bahwa mereka bisa mengisap dan menelan dan bahwa refleks muntahnya berfungsi dengan baik.
air ini tidak membahayakan bayi yang memiliki masalah pemberian makanan.
jika bayi tidak meludahkan air ini, bisa diberikan formula pada pemberian makanan berikutnya.

di rumah sakit, bayi-bayi biasanya diberi makan setiap 4 jam untuk alasan efisiensi.

susu formula yang mengandung kalori dan vitamin yang memadai bisa diberikan dalam botol steril.
ibu tidak boleh memaksa bayinya untuk cepat-cepat menghabiskan susunya. biarkanlah bayi minum sebanyak yang dia mau.
pemberian makanan ini harus ditingkatkan secara bertahap selama minggu pertama kehidupan bayi.

formula bayi yang diperjualbelikan lebih disukai dari pada susu sapi, yang tidak tepat untuk minggu pertama kehidupan bayi.
meskipun susu sapi memiliki komposisi gizi yang seimbang untuk bayi, tetapi kandungan zat besinya kurang. padahal zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah.

multivitamin yang diteteskan, yang mengandung vitamin a, c dan d, harus diberikan setiap hari kepada bayi yang mendapat formula atau asi selama tahun pertama dan pada musim dingin, dimana sinar matahari dan aktivasi vitamin d terbatas.
fluor bisa ditambahkan ke dalam formula, jika tidak tersedia air yang mengandung fluor.

bayi yang diberi susu botol harus diberi air putih diantara pemberian susunya, terutama jika cuaca panas atau lingkungannya panas dan kering.
kadang-kadang bayi yang tidak cukup diberi makan bisa memerlukan pemberian makanan tambahan melalui infus. dokter kemudian akan mencoba mencari tahu apa penyebabnya.

pemberian air susu ibu.

air susu ibu adalah makanan yang paling ideal untuk bayi.
kelebihan yang dimiliki asi dibandingkan susu botol adalah:
·  asi menyediakan zat-zat gizi yang diperlukan bayi dalam bentuk yang paling mudah dicerna dan paling mudah diserap
·  asi mengandung antibodi dan sel-sel darah putih yang melindungi bayi terhadap infeksi
·  asi bisa merubah keasaman tinja dan flora usus sehingga melindungi bayi terhadap diare karena bakteri.

karena sifat perlindungan tersebut, bayi yang diberi asi pada umumnya lebih jarang terkena infeksi dibandingkan bayi yang diberi susu botol.
keuntungan bagi ibu adalah ikatan batin dengan bayi lebih kuat dan ibu merasa dekat dengan bayinya.

cairan encer kekuningan, yang disebut kolostrum, mengalir dari puting ibu sebelum asi diproduksi. kolostrum kaya akan kalori, protein dan antibodi.
antibodi dalam kolostrum akan sangat berharga bila diserap langsung ke dalam tubuh dari lambung. dengan jalan ini, bayi terlindungi dari penyakit yang antibodinya telah dibentuk oleh ibu.

puting ibu tidak memerlukan persiapan khusus sebelum digunakan untuk menyusui. mengeluarkan cairan secara manual sebelum persalinan bahkan pada awal persalinan, bisa menyebabkan infeksi payudara (mastitis).
secara alami, dihasilkan pelumas untuk melindungi permukaan areola dan puting yang dipersiapkan untuk diisap. pelumas ini tidak boleh dibersihkan/diseka.

ibu mengambil posisi yang nyaman dan santai, mungkin berbaring hampir mendatar dan berganti posisi untuk payudara kiri dan kanan. bayi menghadap ke ibu.
ibu memegang payudaranya, dengan ibu jari dan telunjuk di puncak payudara dan jari lainnya di bawah payudara, dan menyentuhkan putingnya ke bibir bawah bayi. ini akan merangsang bayi untuk membuka mulutnya (refleks mencucur) dan melahap payudara ibu.
ibu mendorong puting dan areola payudara ke dalam mulut bayi, memastikan bahwa puting berada di tengah-tengah untuk mencegah terjadinya luka pada puting payudara.
sebelum menjauhkan bayi dari puting payudara, ibu menghentikan kegiatan menyusui ini dengan memasukkan jarinya ke dalam mulut bayi dan dengan lembut menekan dagu bayi ke bawah.

pada awalnya, bayi menyusu hanya beberapa menit setiap kalinya.
refleks umpan balik (refleks let-down) dalam tubuh ibu akan memacu pembentukan asi.
pengisapan yang berlebihan pada awal menyusui harus dihindari.
puting yang luka merupakan akibat dari posisi menyusui yang salah dan lebih sulit untuk mengobatinya.

pada sisi yang lain, produksi asi tergantung pada waktu menyusui yang memadai. waktu menyusui akan meningkat secara bertahap sampai produksi asi benar-benar stabil.
mulanya bayi disusui sekitar 10 menit, kemudian disusui selama bayi menginginkannya.

untuk anak pertama, produksi asi biasanya terjadi dalam 72-97 jam setelah persalinan. untuk anak berikutnya, asi akan lebih cepat terbentuk.
jika ibu merasa lelah selama malam-malam pertama, pemberian asi pada tengah malam (jam 2 malam) bisa diganti dengan air. tetapi tenggang waktu antara menyusui tidak boleh lebih dari 6 jam.

menyusui hendaknya berdasarkan kemauan bayi, tidak berdasarkan waktu. demikian pula halnya dengan lamanya menyusui, harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bayi.

ibu harus memeriksakan bayinya ke dokter, terutama pada anak pertama, pada 7-10 hari setelah persalinan sehingga dokter bisa mengetahui bagaimana proses menyusui berlangsung dan menjawab berbagai pertanyaan mengenai menyusui.

payudara cenderung membengkak dan menimbulkan rasa tidak nyaman selama hari-hari pertama menyusui. pembengkakan ini bisa dikurangi dengan lebih sering menyusui.
mengenakan bh yang nyaman selama 24 jam sehari bisa membantu mengurangi nyeri. mengeluarkan asi dengan tangan juga akan mengurangi tekanan.

ibu mungkin perlu mengeluarkan asinya secara manual sebelum menyusui agar mulut bayi dapat mencakup daerah areola yang membengkak.
tetapi pengeluaran berlebihan diantara waktu menyusui cenderung menyebabkan pembengkakan yang berlanjut dan pengeluaran secara manual seharusnya hanya dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

posisi yang salah dari bayi juga bisa menyebabkan luka pada puting ibu. kadang-kadang bayi menarik bibir bawahnya dan mengisapnya, menimbulkan iritasi pada puting. bila hal ini terjadi, ibu dapat melepaskan bibir bayi dengan jari ibu.

setelah menyusui, asi yang tersisa di puting dibiarkan mengering dengan sendirinya, jangan dilap atau dicuci. bisa juga dikeringkan dengan pengering rambut dengan panas yang rendah.
pada iklim yang sangat kering, lanolin hipoalergenik atau salep bisa dioleskan pada puting. bh yang dilapisi plastik harus dihindari.

seorang ibu yang menyusukan asinya, memerlukan zat gizi tambahan terutama kalsium. hasil olahan susu merupakan sumber kalsium yang sangat baik. tetapi jika ibu tidak menyukai susu, bisa diganti dengan kacang-kacangan dan sayuran hijau. atau ibu juga bisa mengkonsumsi kalsium tambahan dalam bentuk tablet.
vitamin tambahan tidak diperlukan lagi bila kebutuhan gizi sudah terpenuhi dalam makanan ibu, yang terutama harus mengandung vitamin c, vitamin b6 dan vitamin b12 yang cukup.

kapan saatnya bayi disapih (berhenti mendapatkan asi), tergantung kepada kebutuhan dan keinginan dari ibu dan bayi. pemberian asi selama minimal 6 bulan akan sangat menguntungkan.
penyapihan secara bertahap akan lebih mudah, baik bagi ibu maupun bayi, dari pada pemberhentian secara tiba-tiba.

pada saat disapih, biasanya bayi diperkenalkan kepada makanan padat. asi diberikan sebanyak 8-10 kali/hari, dan makanan padat diberikan sampai 3 kali/hari. pemberian asi secara bertahap lalu dikurangi.

bila bayi sudah berumur 7 bulan, satu kali menyusui asi hendaknya diganti dengan sebotol jus buah, asi yang diperas atau formula.
belajar minum dari gelas merupakan saat perkembangan yang penting dan biasanya bisa terlaksana pada saat bayi berusia 10 bulan.

beberapa bayi tetap memerlukan 1-2 kali/hari menyusu kepada ibunya sampai berusia 18-24 bulan.
jika menyusui berlangsung lebih lama, anak juga harus diberi makanan padat dan diajari minum dengan gelas.

pemberian makanan padat.

waktu untuk mulai memberikan makanan padat tergantung pada kebutuhan dan kesiapan bayi.
biasanya sebelum mencapai umur 6 bulan, bayi tidak memerlukan makanan padat, meskipun mereka sudah bisa menelan makanan pada usia 3 atau 4 bulan.

kadang-kadang orang tua memaksakan bayi untuk banyak memakan makanan padat agar tidur lelap di malam hari. tapi hal ini tidak akan berhasil dan bisa menimbulkan masalah pemberian makanan di kemudian hari.
banyak bayi yang mendapatkan makanan padatnya setelah minum susu botol atau asl, sehingga kebutuhan menghisapnya sudah terpenuhi dan rasa laparnya sudah hilang.

pertama kali biasanya diberikan bubur gandum, lalu buah-buahan dan sayuran.
alergi atau sensitivitas terhadap makanan lebih mudah diketahui bila bayi diberikan bubur, buah atau sayuran yang sama selama beberapa hari.

makanan ini hendaknya diberikan dengan sendok sehingga bayi belajar cara makan yang baru.

kebanyakan makanan bayi yang diperjualbelikan, terutama jenis makanan penutup dan sup, mengandung tepung dalam kadar tinggi. tepung tidak mengandung vitamin atau mineral, kalorinya tinggi dan sulit dicerna oleh bayi.
beberapa makanan bayi instan juga mengandung natrium dalam kadar sangat tinggi.

makanan yang dibuat di rumah harganya jauh lebih murah dan nutrisinya jauh lebih baik.

daging dapat diberikan setelah bayi berumur 7 bulan. daging lebih baik dibandingkan makanan kaya karbohidrat, karena bayi memerlukan protein dalam jumlah besar.
karena kebanyakan bayi tidak menyukai daging, pemberiannya harus hati-hati dan penuh perhatian.

banyak anak alergi terhadap gandum, telur dan coklat sehingga pemberiannya pada bayi sebaiknya ditunda sampai usia 1 tahun.
memberikan makanan ini akan menyebabkan alergi di kemudian hari.

pemberian madu sebaiknya setelah usia 1 tahun, karena kemungkinan adanya spora clostridium botulinum.
spora ini bisa menyebabkan botulisme pada bayi, tapi tidak berbahaya pada anak yang lebih tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar