Perasaan nyeri adalah suatu karunia dari Tuhan yang
patut kita syukuri, karena perasaan nyeri dapat bermanfaat bagi manusia.
Sebagai contoh ialah nyeri yang bersifat “
fisiologis “ yaitu pada nyeri persalinan ; akan bersifat “ protektif “ bila terjadi pada trauma
dan akan bersifat “ diagnostik “
seperti yang terjadi pada appendicitis.
Sehingga perasaan
nyeri masih diperlukan dalam ilmu kedokteran , tetapi dilain pihak perasaan
nyeri juga dapat merugikan bagi pasien. Nyeri dapat merupakan salah satu faktor
pencetus dari suatu respon stress / neuro-endokrin respons ( epinefrin,
nor-epinefrin, glukagon, cortisol, ADH, Aldosteron ), dimana respon stress ini dapat mempengaruhi semua system
tubuh serta dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
Atas dasar inilah maka dapat dimengerti bahwa penanggulangan nyeri
merupakan prosedur yang penting dan bukan hanya sekedar untuk kenyamanan,
tetapi justru dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalias.
Sebagai contoh
nyeri yang diakibatkan oleh pembedahan major ( misalnya : laparotomi,
thorakotomi ) perasaan nyeri disini dapat berakibat fatal bagi pasien, karena
dapat menimbulkan komplikasi bilamana tidak diatasi.
Sebagai contoh lain nyeri yang diakibatkan oleh penyakit
Osteoarthritis (OA) yang diderita sebanyak 13 % pada pennduduk berusia diatas
55 tahun dan Reumatoid Arthritis ( RA ) yang diderita sekitar 0,5 – 1 % dari
seluruh populasi, dimana kedua jenis penyakit ini dapat mengakibatkan penderita
tidak mampu beraktifitas sebagaimana mestinya. Sehingga
secara umum nyeri perlu dikelola dengan baik untuk mendapatkan hasil optimal
agar pasien merasa nyaman dan dapat beraktifitas sehari-hari.
Kemudian dalam mengelola nyeri agar dapat berhasil dengan baik,
tidaklah semata-mata asal menggunakan obat golongan analgetik belaka akan
tetapi diperlukan pengetahuan tentang mekanisme terjadinya nyeri , perjalanan
nyeri , tepat obat, tepat indikasi dan waspada terhadap efek samping.
Dalam makalah ini
akan mengulas salah satu mekanisme terjadinya nyeri khususnya mengenai
Mekanisme Nyeri Inflamasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar