Sabtu, 28 Desember 2013

ARITMIA

Aritmia merupakan manifestasi EKG tambahan pada iskemik atau infark miokard. Sinus takikardi, diakibatkan oleh nyeri, cemas atau gagal jantung dan sinus bradikardi paling sering terjadi aritma supraventikular. Sinus bradikardi biasnya terlihat pada keadaan keadaan iskemik inferior sebagai akibat dari tingginya konsentrasi vagal everen pada dinding inferioposterior dan sinus nodus. Kurang sering aritmia supraventrikular termasuk didalamnya atrial takikardi, dan atrial fibrilasi. (lihat chapter 31). Hal dasar yang menyebabkan aritmia adalah iskemik atrial dan peningkatan tekanan atrium kiri mengakibatkan kegagalan pompa jantung, perikarditis atau kelebihan katekolamin. Kontraksi ventrikel tidak pada waktunya juga sering terjadi. Meskipun kurang mendapat perhatian, hal ini dapat menjadi tanda dari aritmia venttrikel yang lebih serius seperti takikardi ventrikel polimorfik (VT) atau fibrilasi ventrikel (VF) (lihat chapter 31).
            Terapi aritmia atrium bergantung pada hemodinamik poasien dan derajad disfungsi sistolik. Jika seorang pasien dengan fibrilasi atrium atau denyutan pada iskemik yang aktif dan atau hemodinamik yang tidak stabil, diperlukan kardioversi elektrik yang harus segera dilakukan. Jika keadaan stabil, pasien dapat diterapi pertama dengan agen blok nodus atrioventrikular untuk respon ventrikular yang lambat, seperti beta bloker atau blok chanel calcium intravena, diikuti dengan pemberian kardioversi, salah satunya zat kimia atau elektrik.

            Terapi distritmia ventrikular juga bergantung dari kestabilan pasien (lihat chapter 31) pasien dengan VT atau dengan VF yang tidak stabil seharusnya juga dikardioversi elektrik dengan segera. Pasien yang menderita VT yang tidak disertai iskemia aktif atau hemadinamik tidak stabildapat diterapi awal dengan lidokain atau prokainamid intravena. Amiodarone parenteral adalah agen antiaritmia alternatif untik pasien dengan VT yang rekuren atau sukar disembuhkan denga terapi lain. Jika dalam jangka panjang terapi antiaritmia menjadi penting, diguynakan obat tipe IA (seperti, prokainamid, quinidin) atau tipe III (seperti, amiodarone, sotalol) atau kardioverter-defibrillator mungkin dapat dilakukan. Konsultasi kardiologi dan studi elektrophysiologik harus menjadi pedoman terapi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar