Kamis, 19 Desember 2013

BEDAH (PENGLIHATAN)



MEDIKAL BEDAH  (PENGLIHATAN)

A.   ABRATIO RETINA
1.    Patofisiologi
Trauma Tumpul


 
Terjadi Robekan pada renita


 
Cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dan retina


 
Terjadi dorongan retina oleh badan kaca cairan yang masuk melalui robekan / lubang pada retina


 
Mengapungkan retina shg terlepas dari lapisan epitel pigmen koroid


 
Perubahan persepsi sensori penglihatan

2.    Data Fokus
-  DO :  TIO            od = 7,2 mmHg
                             os = 14, 6 mmHg
- Visus          od = 0,5/60 pakai kaca mata tetap
                             os  = 1/60 kacamatanya 5/12
- Funduscopy     = Pupil bulat, batas tegas, retina baloning 
                           (+)  disuperior hold (+), makula tertutup
                            baloning
-          Ukuran kava mata   =    od = -10, 00
Os = -10,00
                             - Tekanan darah           = 130 / 80 mmHg

-          DS : -  Sejak 3 hari yang lalu penglihatan buram berasal dari  
               peradangan sebelah bawah merambat sementara ke atas
-          Os mengatakan 3 bualn yang lalu seperti ada bintik hitam
     dan ada kelihatan catarak
-          Os mengatakan tahun1993 pernah trauma kepala

3.    Masalah Keperawatan Utama Pada klien :
-          Gangguan persepsi sensori dan penglihatan b/d terlepasnya sebahagian retina
-          Resiko tinggi injury b/d penurunan ketajaman penglihatan
-          Cemas b/d rencana tindakan operasi, kurangnya pengetahuan

4.    Intervensi Keperawatan berdasarkan masalah kesehatan
a.    Masalah   :  Gangguan persepsi sensori ; penglihatan b/d
   terlepasnya sebagian retina
-          Intervensi :
1.    Observasi sejauhmana gangguan penglihatan yang dialami oleh klien
2.    Lakukan pemeriksaan mata seperti : Snellen chart
3.    Lakukan pengukuran TIO dan batasi aktivitas klien
4.    Berikan pencahyaan yang adekuat / hindari valsafah manuver
5.    Kolaborasi untuk tindakan pembedahan

b. Masalah    : Resiko tinggi injury b/d penurunan ketajaman
  penglihatan
-   Intervensi :
1.    Orientasi klien pada lingkungan sekitarnya
2.    Berikan pencahayaan yang cukup
3.    Singkirkan alat yang bisa menghalangi jalan klien
4.    Libatkan keluarga untuk mempererat klien
c.  Masalah    :  Cemas b/d rencana tindakan operasi, kunganya
   pengetahuan
-          Intervensi :
1.    Jelaskan pada klien tentang penyakitnya dan tujuan operasi
2.    Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
3.    Diskusikan dengan kjlien kemungkinan yang bisa terjadi atas kondisi penyakitnya.

Diagnosa Keperawatan
1.    Gangguan Rasa nyaman : nyeri b/d proses inflamsi pada korne
a.    Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam nyeri berkurang / hilang

b.    Kriteria : Pasien melaporkan penurunan nyeri
   Pasien tampak tenang dan relaks

c.    Intervensi :
1.    Kaji intesitas nyeri dengan menggunakan skala rentang nyeri
2.    Pantau :
-          vital sign
-          derajat nyeri
-          ketajaman penglihatan
3.    Berikan pengobatan / kolaborasi :
-          antibiotik : untuk mengurangi / menghalangi hidup bakteri
-          steroid : untuk mengurangi radang
4.    Rawat pembersihan pasien, tidak memberi obat  sendiri
5.    Lakukan pembersihan sekret 4 x / hari
6.    Mata tidak boleh dibebat

2.    Resiko tinggi terhadap cedera trauma b/d perubahan ketajaman penglihatan
a.    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien terdinhar dari cedera
b.    Kriteria : - mendemonstrasikan pemahaman tentang kewaspadaan
     dan keamanan
-          Memberi tahu perawat / keluarga apabila membutuhkan
     bantuan

c.    Intervensi :
1.    Kaji ketajaman penglihatan
2.    Rencanakan semua tindakan perawatan dan pasien, jelaskan rutinitas
3.    Pertahankan barang – barang didekat pasein
4.    Tempatkan bel pemanggil dalam jangkauan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar