Kamis, 19 Desember 2013

MEDIKAL BEDAH (TERMINAL ICNESS)



Medikal Bedah  ( Terminal Icness )

Nursing Care of adaftive (dewasa) to know are predicat phatologi alderation wuth trauma or with disability

Ruang lingkup orang dewasa yang mempunyai gagguan fisiologis yang baru diprediksi atau sudah ada gangguan yang disebabkan oleh trauma atau ketidak mampuan untuk melakukan aktivitasnya.

Primary Nurse :
Perawat yang bertanggung jawab  terhadap klienya tanpa terfragmentasi oleh organ dan ruang

The practive of M – S is influencend by interaction asd variations among of factor

Dua bacik utama :
1.    patiens physiologycal alterations
2.    patiens and familys need for support and assistensi ( kebutuhan keluarga akan bantuan profesional )
3.    practhive appragements untuk medicine
4.    profesional autonomy in practice selling : Kewenangan untuk melakukan sesuatu è penanganan bersama- sama

Next Care of Adults
 

Cary dan treatment necessary to prouide comport ( dalam memberikan askep klien dalam keadaan nyaman atau tidak.

Assist individualas in the promotion ares maintenance of health and the dreverence detections and treatment of illness

To promote restorations to nighnest dessible produktive capacities
( setiap individu memiliki kapasitas yg berbedah-bedah è menghasilakn produktivitas yang tinggi )

Assist with a peaceful death

Of elemens

-          Mantenence dan restoration of norman pattien of functioning in areass  as sleep rest, ventilation, activity nutritions, elemination,sexuality skin integritas
-          Pain and discomport
-          Emation problem related to illness and tracment è Griet loss,axiety depression
-          Knowledge for manitenece of health
-          Selft care ( tiap-tiap orang have capacities are deferent ar orther è highest to produktivitas )
-          Decision making and exercise of personal cloices ( proses pengambilan keputusan dan menentukan pilihan karena reaksi desawa dan memiliki capaciti / kemampuan snediri )
-          The daying process and death


LOSS
-          Situasi nyata / potensial dimana hal-hal yang bernilai  tidak bisa lagi didapat / berubah sehingga sesuatu yg hilang tadi tidak bisa didapat lagi
-          Merasa kehilangan orang-orang yang berarti bagi hidup atau merasa keadaannya sudah tidak dianggap manusiawai, tidak diakui lingkungan sense well being è kematian : kehiduan yang sangat mendasar


JENIS KEHILANGAN
1.    Mutual loss : kehilangan yang betul-betul nyata dapat diidentifikasi orang lain
2.    Perceivel loss : kehilangan yang dapat diidentifikasi diri sendiri namun orang lain tidak
3.    Perawat harus anticipatory : melihat ada sebelum dan sesudah kehilangan dengan tujuan menyiapkan dukungan klien untuk meninggal dalam damai
         
SUMBER KEHILANGAN
1.    Kehilangan sesuatu diadakan dirinya
2.    Kehilangan sesuatu diluar dirinya
3.    Kehilangan ssuatu disekitar lingkungannya

PERAWAT HARUS TAHU DAN MEMAHAMI
1.    Respon klien terhadap kematian
2.    Dampak klien dan keluarganya terhadap kematian

PROBLEM YG DIHADAPI KLIEN DAN PERAWAT DALAM KONDISI TERMINAL
1.    Problem fiisik : nyeri berbagai perubahan tubuh  di dalam
2.    Problem sosial : keterasingan / isolasi
3.    Problem psikologis : loss of control  : keterangan kehilangan harapan.


TAHAPAN KEMATIAN
1.    Denial
2.    Anger
3.    Bergening
4.    Depressi
5.    Acceorance
                  
PENGKAJIAN
          Tingkat Kesdaran :
1.    Closes Awerness :
Klien dan keluarga tidak menyadri datangnya kematian , tidak tahu mengenai sakit dan percaya bahwa akan sembuh
2.    Mutual Preses-nse  :
Klien, keluarga dan team kesehatan tahu prognosa terminal – mereka menghinari topik ini
3.    Open Awerness :
Klien dan orang sekitarnya tahu kematian bakal datang. Tahu ada masalah untuk membicarakan meskipun sulit

TUJUAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KONDISI TERMINAL :
1.    Menghilangkan / mengurangi rasa kesediahan / takut, depresi
2.    Mempertahankan rasa aman, harkat dan rasa berguna
3.    Mempertahankan harapan
4.    Membantu klien menerima rasa kehilangan
5.    Membantu kenyamanan fisik

Bila sikap dan conceren, saling mendukung diantara perawat, ketika mengalami marah dan frustasi oleh karena klien meninggal

INTERVENSI KEPERAWATAN
1.    Batu klien meninggal secara bermartabat
-          Kemampuan oleh berfungsi sehingga orang yang untuh dan bermakna
-          Ketergantungan
-          Kehilangan kontrol terhadap diri sendiri, interaksi lingkungan ( kehidupan dan hidp itu sendiri ) è perawat pulihkan dan dukung feeling of control

2.    Penuhi Kebutuhan Emosional Klien
Û    Tahap Denial
-          Dukung patients denial è berfungsi protektif dan klien memang mebutuhkan waktu untuk hadapi kematian
-          Perawat harus peka dgn tanda-tanda berahirnya fase ini
-          Masalah perawat merasa tidak enak / pura-pura tidak tahu kondisi klien è memperpanjang fase denial

Û     Tahap Anger
 Perawat sedang merasakan sasaran respon marah klien kemudian
 merasa salah dan cemas karena kemarahannya :
-          Bantu memahami marah adalah respon normal dari kehilangan dan ketidak mampuan
-          Penting untuk eksaserbasi  perawat bimbng marah seiring ditujukan kepada orang yang dipercaya dan kepada siapa klien merasa aman
-          Setiap asist yang berkesinambungan dapat membantu klien merasa aman.

Û    Tahap Bergaining
-          Sering tidak diketahui perawat atau dilakukan diam-diam oleh klien
-          Bergaining sering dirasakan : rasa bersakih / takut terhadap dosa masa lalu è nyata / bayangan


 
-          Bantu agar mau dan mampu berbicara
-          Refer ke pemuka agama

Û    Tahap Depresi
Klien perlu merasa sedih dan beri kesempatan untuk menyatakan kesedihannya è perawat pendaping dan pendengar

Û    Tahap Acceptance
-          Ditandai dengan perasaan damai dan tenang
-          Minat terhadap lingkungan dan orang sekitarnya menurun
-          Dampingi klien, pertahankan sef work
-          Penuhi kebutuhan fisik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar