Resume Poliklinik
Tanggal Pengkajian : 04-04-2003
Inisial klien HS, jenis kelamin
laki-laki, umur 32 tahun, Pekerjaan wiraswasta , alam BTP Blok D nomor 622,
Saat dibawah ke poliklinik pasien diikat didalam mobil anamnese dilakukan
aloanamnese didapat dari : Tn. IS, umur 40 tahun hubungan dengan klien kaka ipar, klien
mengamuk di rumah dialami sejak satu
minggu yang lalu, saat mengamuk klien suka memukul orang yang mendekatinya,
kl.ien pernah menelan paku di rumah, menurut isteri klien sebelumnya klien kalah
taruhan, Klien lebih banyak menutup matanya, kadang membuka dengan tatapan mata
yang melotot, klien nampak tegang dan gelisah, afek labil, klien tidak mau
bicara dengan orang lain, kadang-kadang klien berterik sambil menggerakan
badannya, klien kurang taat beribadah, klien anak ker 2 dari 3 bersaudara.
Pohon Masalah
Masalah Keperawatan :
- Resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
- Perilaku kekerasan
- Harga diri rendah
- Koping keluarga tidak efekif : ketidakmampuan keluarga merawat klien di rumah.
Diagnosa Keperawatan :
- Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan
- Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah
- Ketegangan pemberi perawatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat klien di rumah;
Rencana tindakan keperawatan :
Diagnosa Keperawatan I:
Resiko mencederai diri, orang
lain dan lingkungan berhubungan dengan
perilaku kekerasan
Tujuan Umum
:
Klien tidak mencederai orang lain
Tujuan khusus:
I. Manajemen perilaku kekerasan:
- Klien dapat penyebab perilaku kekerasan
- Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
- Klien dapat mengidentifikasi cara yang konstruktif dalam berrespon terhadap kemarahan
- Mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku
- Menggunakan obat dengan benar.
II. Pada saat terjadi perilaku kekerasan:
- Klien mendapat perlindungan dari lingkungan untuk mengontrol perilaku kekersan.
Rencana Tindakan keperawatan :
1.1. Bina hubungan saling percaya
1.1.1.
Salam terapetik dan empati
1.1.2. Perkenalan
1.1.3. Jelaskan tujuan
interaksi
1.1.4. Ciptakan
lingkungan yang tenang
1.1.5. Buat kontrak
yang jelas
1.2.Beri kesempatan kepada
klien untuk mengungkapkan perasaannya
1.3.Bantu
klien untuk mengungkapkan penyebab
(orang lain, situasi, diri sendiri)perasaan jengkal/kesal
2.1.
Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang
digunakan klien
2.2.
Bersama klien menyimpulkan akibat cara
yang digunakan klien
2.3.
tanyakan pada klien “Apakah ia ingin
mempelajari cara baru yang sehat?”
3.1.Tanyakan
pada klien, “ Apakah ia mengetahui cara
lain yang sehat ?”
3.2.
Berikan pujian jika klien mengetahui
cara lain yang sehat
3.2.1.
Secara fisik : tarik nafas dalam jika
sedang kesal, atau memukul bantal/kasur, atau olahraga, atau pekerjaan yang memerlukan
tenaga.
3.2.2.
Secara verbal katakan bahwa anda sedang
kesal/ tersinggung/jengkel “Saya kesal,
anda berkata seperti itu “ saya marah karena mama tidak memenuhi keinginan saya
“
3.2.3.
Secara sosial latihan dalam kelompok
cara-cara marah yang sehat, latihan asertif
3.2.4.
Secara spiritual sembahyang, berdoa,
atau ibadah lain, meminta pada Tuhan
untuk diberi kesabaran.
4.1.
Buat kontrak dengan keluarga saat saat membawa klian dirawat dirumah sakit
4.1.1. Pertemuan rutin dengan perawat
4.1.2. Pertemuan keluarga-keluarga
4.2.
Bantu keluarga mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
4.2.1.Siapa
yang dapat merawat klien
4.2.2.
Fasilitas yang dimiliki keluarga di rumah
4.3.
Jelaskan cara-cara merawat klien pada
keluarga
4.4.
Latih keluarga cara-cara merawat klien di rumah termasuk obat.
5.1.
Jelaskan dan tunjukan obat yang harus
diminum klien pada klien dan keluarga
5.2.
Diskusikan manfaat minum obat dan
kerugian berhenti obat tanpa izin dokter
5.3.
Jelaskan prinsip benar minum obat : baca nama yang tertera, baca disisnya, baca
waktu memakannya, baca caranya minum.
5.4.
Anjurkan klien minta obat dan minum obat
tepat waktu
5.5.
Anjurkan klien melapor pada perawat/dokter
jika merasakan efek yang tidak menyenangkan
5.6.
Beri pujian jika klien minum obat dengan benar
II.
Pada saat terjadi perilaku kekerasan :
Bicara tenang, gerakan tidak
terburu-buru, nada suara rendah
Jika harus dilakukan pembatasan
gerak
Jangan dilakukan sendiri, minimal
ada 2 atau 3 orang satu orang jadi
leader
Bicara pada klien sesuai protocol
pengekangan/pembatasan gerak.
Hasil yang diharapkan:
Pada Klien :
- Klien mampu menggunakan cara yang sehat jika kesal/jengkel (fisik, verbal, sosial, spiritual )
- Klien tidak melakukan perilaku kekerasan
- klien menggunakan obat dengan benar
- Klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari
Pada Keluarga :
- Keluarga mampu merawat klien
- Keluarga mengetahui kegiatan yang perlu klien lakukan di rumah
- Keluarga mengetahui cara pemberian obat dengan benar dan waktu follow up.
Implementasi tanggal 04
April 2003
.
Buat kontrak dengan keluarga saat saat membawa klian dirawat dirumah sakit
4.1.1. Pertemuan rutin dengan perawat
4.1.2. Pertemuan keluarga-keluarga
4.2.
Membantu keluarga mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
4.2.1.Siapa
yang dapat merawat klien
Menanyakan kepada keluarga siapa yang dapat merawat klien?
4.2.2.
Fasilitas yang dimiliki keluarga di rumah
4.3.
Menjelaskan cara-cara merawat klien pada
keluarga
“Ibu Y Supaya Bapak tidak mencederai dirinya,
orang lain dan lingkungan sekitar
alangkah baiknya bapak dirawat di RS,karena disampaing tetap diabservasi
oleh perawat Bapak juga akan mendapat pengobatan segera bila ada masalah-masalah lain muncul.”
Latih
keluarga cara-cara merawat klien di rumah termasuk obat.
“Ibu, Obat yang dibeikan
dokter ini diminum sesuai dengan
petunjuk dokter, disamping itu ibu
harus dilihat perkembangan kondisi bapak ! “
Evalusia :
S : Keluarga mengatakan Bapak H
dirawat saja sesuai dengan petunjuk dokter
- Kami keluarga akan datang
menjenguk bapak H
O : _ Klien diikat dengan rantai
besi
A : Keluarga bersedia merawat Tn. H di rumah sakit
P : Koordinasikan dengan dokter dan perawat dimana klien yang akan di rawat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar