anak-anak harus diimunisasi untuk melindungi mereka terhadap penyakit menular. vaksin sangat aman dan efektif, walaupun beberapa anak bisa saja mengalami reaksi ringan setelah diimunisasi.
kebanyakan vaksin diberikan melalui suntikan dan beberapa melalui mulut, misalnya polio.
vaksin pertama yang diterima bayi adalah vaksin hepatitis b, lalu dosis pertama vaksin ini diberkan selama minggu pertama kehidupan, kadang keitka bayi masih di rumah sakit. imunisasi rutin lainnya dimulai pada minggu ke 6-8.
imunisasi tidak boleh ditunda, meskipun bayi sedang mengalami demam ringan karena infeksi ringan biasa.
banyak vaksin memerlukan lebih dari satu dosis untuk memberikan perlindungan penuh.
jadwal imunisasi yang harus diberikan bukanlah jadwal yang kaku. orang tua sebaiknya berusaha membawa anaknya untuk imunisasi sesuai jadwal, tapi bila terjadi penundaan, hasil akhir kekebalan yang didapat tidak akan terpengaruh. juga tidak diperlukan pengulangan serial vaksin dari awal.
beberapa vaksin dianjurkan diberikan pada keadaan tertentu. misalnya, vaksin hepatitis a diberikan kepada orang-orang yang melanjutkan sekolahnya atau bepergian ke luar negeri.
pada satu kali kunjungan ke dokter, mungkin diberikan lebih dari satu vaksin. tetapi beberapa vaksin sering dicampurkan dalam satu suntikan, misalnya vaksin pertusis, difteri, tetanus dan hemophilus influenzae tipe b.
suatu vaksin kombinasi mengurangi jumlah suntikan tetapi tidak menjamin kemanan dan efektivitas vaksinnya.
untuk membantu mencegah gastroenteritis berat karena infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin rotavirus per-oral (melalui mulut).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar