- KESIMPULAN
Setelah melakukan pengkajian secara seksama pada klien
an. S, maka kami dapat mengidentifikasi masalah-masalah keperawatan yang dapat
muncul sesuai prioritas yaitu antara lain :
1.
Perubahan perfusi serebral
berhubungan dengan proses infeksi.
2.
Defisit volume cairan tubuh
berhubungan dengan intake cairan kurang.
3.
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
4.
Risiko kerusakan integritas
kulit berhubungan dengan tirah baring lama.
5.
Hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler.
6.
Kurang perawatan diri
berhubungan dengan penurunan kesadaran.
7.
Kurang pengetahuan orang tua
berhubungan dengan kurang informasi.
Setelah
melakukan intervensi terhadap masalah-masalah keperawatan diatas dan dilakukan
evaluasi setiap hari selama kurang lebih satu minggu, ternyata hanya satu
masalah yang dapat tertangani dengan baik pada hari ke lima yaitu masalah “kurang pengetahuan orang
tua”. Keenam masalah lain yang belum teratasi
disebabkan oleh karena berbagai faktor diantaranya karena klien
mengalami komplikasi yaitu PEM (Protein Energi Malnutrition), sehingga kondisi
ini mempengaruhi juga proses asuhan keperawatan yang diberikan pada klien.
Hingga saat hari terakhir perawatan dilakukan, baru akan dilakukan pemeriksaan diagnostik
untuk menegakan diagnosis medis yaitu Lumbal Pungsi.
- SARAN
Dalam penerapan Asuhan Keperawatan
pada klien yang lebih bermutu dan berkualitas, maka hendaknya diperlukan interaksi
perawat – klien yang terapeutik lebih ditingkatkan, sehingga proses keperawatan
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan optimal. Agar di ruang
perawatan anak Baji Minasa Labuang Baji, perawat dapat lebih meningkatkan
interaksi yang terapeutik yaitu berupa komunikasi verbal dan maupun verbal yang
terapeutik sehingga dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan
yang diberikan pada klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar