PROSES KEPERAWATAN PEM
PENGKAJIAN
1.
Biodata
a.
Identitas klien
b.
Identitas orang tua
c.
Identitas saudara kandung
2.
Keluhan utama : kesadaran
menurun
3.
Riwayat kesehatan
a.
Riwayat kesehatan sekarang
b.
Riwayat kesehatan lalu
:penyakit yang pernah dialami, riwayat alergi
4.
Pre natal care :
a.
usia kehamilan
b.
kesehatan ibu saat mengandung.
Riwayat pemeriksaan kehamilan. Nutrisi baik/tidak, obat-obatan yang dikonsumsi
5.
Natal care
Lamanya
persalinan, jenis persalinan, penolong
6.
Neonatal : kondisi bayi, apgar
score, BB, PB saat lahir. Masalah yang terjadi saat lahir
7.
Post natal
8.
Riwayat Imunisasi
9.
Riwayat tumbuh kembang
a.
Pertumbuhan fisik :
BBL – BB sekarang
PB Lahir – TB sekarang
b.
Perkembangan :
berguling/tengkurap. Duduk, merangkak, berdiri, berjalan, berbicara pertama
kali.
10. Riwayat nutrisi(pemberian ASI, susu formula, makanan tambahan)
11. Riwayat psikososial : siapa yang mengasuh, hubungan dengan keluarga,
pola bermain dengan lingkungan sesuai tumbuh kembang
12. Reaksi hospitalisasi
a.
Reaksi orang tua terhadap anak
b.
Respon orang tua terhadap anak
yang sakit(takut, frustasi, marah, merasa bersalah)
c.
Reaksi anak terhadap
hospitalisasi(perpisahan,kehilangan control, takut terhadap perlukaan dan
sakit)
13. Aktivitas sehari-hari : nutirisi, cairan, istirahat tidur, personal
hygiene, eliminasi, rekreasi,
14. Pemeriksaan Fisik
15. Pemeriksaan tingkat perkembangan : motorik kasar, motorik halus,
bahasa, hubungan sosial
16. Pemeriksaan diagnostic
17. Pengobatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Perubahan perfusi serebral b/d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman O2/nutrisi ke sel.
- Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan b/d tidak adekuatnya intake
- Kekurangan volume cairan b/d intake cairan kurang
- Risiko kerusakan integritas kulit b/d perubahan sirkulasi, tidak adanya kandungan makanan yang cukup, bed rest, penekanan di daerah yang menonjol.
- Risiko infeksi b/d pertahanan sekunder tidak adekuat(penurunan Hb, leucopenia, granulosit menurun)
- Konstipasi b/d penurunan intake, bedrest, intake cairan menurun
- Kurang pengetahuan b/d kurangnya daya ingat, tidak mengenal sumber informasi, salah interpretasi informasi.
RENCANA
INTERVENSI
1.
Perubahan perfusi serebral b/d
penuirunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman O2/nutrisi
ke sel.
·
Tujuan : klien akan menunjukkan
perubahan perfusi jaringan teratasi, dengan criteria : TTV dalam batas normal,
akral hangat, CRT < 3 dtk, sianosis tidak ada, konjungtiva tidak anemis.
Rencana Intervensi
|
Rasional
|
Ukur TTV, kaji pengisian kapiler, warna
kulit, membrane mukosa, daerah kuku
Tinggikan kepela tempat tidur sesuai
toleransi
Kaji respon verbal melambat, mudah
tereangsang, agitasi, bingung
Catat keluhan rasa dingin, pertahankan
suhu lingkungan sama dengan tubuh
Awasi pemeriksaan lab. Misalnya Hb, Hm,
SDM, SDP
Berikan O2 tambahan sesuai
indikasi
|
Tanda-tanda keadekuatan perfusi jaringan
dan membantu menentukan intervensi
Meningkatkan ekspansi paru dan
memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler
Dapat mengindikasikan gangguan fungsi
serebral karena hipoksia-defisiensi vit. B12
Vasokonstriksi ke organ vital, menurunkan
sirkulasi perifer
Mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan
pengobatan/respon terhadap terapi
Memaksimalkan transport O2 ke
jaringan
|
2.
Perubahan nutrisi : kurang dari
kebutuhan b/d tidak adekuatnya intake
·
Tujuan : klien akan menunjukkan
pemenuhan nutrisi adekuat dengan criteria : BB dalam batas normal, nafsu makan
baik/meningkat, tidak ditemukan defisiensi nutrisi
Rencana intervensi
|
Rasional
|
Kaji riwayat nutrisi, makanan yang
disukai
Kaji antropometri setiap hari
Berikan intake makanan TKTP, mineral atau
vitamin
Tingkatkan frekuensi makan. Berikan diet
halus, rendah serat. Hindari makan pedas/terlalu asam
Berikan anti jamur/pencuci mulut,
anestetik jika diperlukan
Berikan suplemen nutrisi, misalnya ensure
bila diindikasikan
|
Mengidentifikasi defisiensi serta
pemberian intervensi
Perubahan antropometri mengindikasikan
perubahan status nutrisi
Diet TKTP mineral dan vitamin dapat
memenuhi kebutuhan gizi bagi klien
Bila ada lesi oral, nyeri dapat membatasi
tipe makanan yang dapat ditoleransi klien
Stomatitis biasanya ada pada PEM, untuk
meningkatkan penyembuhan jaringan mulut dan memudahkan masukan diet
Meningkatkan masukan protein dan kalori
|
3.
Kekurangan volume cairan b/d
intake cairan kurang
·
Tujuan : klien akan menunjukkan
volume cairan terpenuhi, dengan criteria : tidak ada tanda-tanda dehidrasi,
turgor kulit normal, membrane mukosa lembab, mata tidak cekung, frekuensi nadi
dan pernafasan dalam batas normal.
Renacana intervensi
|
Rasional
|
Kaji tanda-tanda dehidrasi
Berikan cairan adekuat sesuai kondisi
(per oral)
Berikan cairan/nutrisi perenteral, pantau
kepatenan infuse
Hitung
intake dan out put
Monitor TTV
Pantau adanya over load cairan
|
Mengidentifikasi adanya/derajat dehidrasi
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh tanpa
kontraindikasi
Intake cairan parenteral dapat memenuhi
kebutuhan secara sistemik
Mengetahui balance cairan tubuh
Pada dehidrasi dapat terjadi perubahan
TTV
Pemberian cairan yang berlebihan dapat
menimbulkan overload
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar