Depresi adalah suatu
gangguan alam perasaan yang ditandai dengan
perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan
berkepanjangan
Alam perasaan merujuk
pada perpanjangan keadaan emosional yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang . Alam
perasaan ini meliputi perlakuan dan
penyerapan emosi seseorang dan mempunyai
arti yang sama dengan afek, keadaan
perasaan dan emosi. Emosi atau alam perasaan memberikan suatu peran
adaptif terhadap individu. Terdapat dua pola gejala dasar
pada gangguan mood yaitu depresi
dan mania.
Jika memandang ekspresi emosi dalam suatu rentang sehat sakit, maka akan timbul beberapa
parameter yang relevan:
1. Respon emosional termasuk
dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia internal dan eksternal seseorang. Tersirat bahwa orang
tersebut terbuka dan sadar akan perasaannya sendiri.
2. Reaksi berduka tak terkomplikasi
terjadi sebagai respon terhadap
kehilangan dan tersirat bahwa
seseorang sedang menghadapi suatu kehilangan yang nyata serta terbenam dalam proses
berduka
3. Supresi emosi mungkin tampak
sebagai penyangkalan (denial) terhadap
perasaan sendiri, pelepasan dari
keterikatan dengan emosi, atau penalaran
terhadap semua aspek dari dunia afektif seseorang.
4. Penundaan reaksi berkabung adalah
ketidakadaan yang persisten respon emosional terhadap kehilangan. Ini dapat
terjadi pada awal proses berkabung, dan
menjadi nyata pada kemunduran proses, mulai terjadi atau keduanya. Pendundaan dan penolakan
proses berduka kadang terjadi bertahun-tahun
5. Depresi, atau malankolia, suatu
kesedihan atau perasaan duka yang
berkepanjangan. Dapat digunakan untuk
menunjukan berbagai fenomena--- tanda ,
gejala, sindrom, keadaan emosional, reaksi, penyakit atau klinik
6. Mania ditandai dengan elevasi alam
perasaan, berkepanjangan atau mudah tersinggung.
Rentang Respon emosional
Respom Adaptif Respon Maladaptif
Kepekaan Reaksi berduka supresi
Penundaan Depresi/
Emosional Takterkomplikasi emosi reaksi berduka
mania
Diperkirakan 2/3 pasien terdepresi merenungkan bunuh diri, 10-15 % melakukan bunuh diri. Tetapi pasien
terdepresi kadang-kadang tampak tidak
menyadari depresinya dan tidak mengeluh
suatu gangguan mood, walaupun mereka menunjukan penarikan diri
dari keluarga, teman, dan aktifitas
sebelumnya menarik diri mereka.
97 % mengeluh
penurunan energi yang menyebabkan kesulitan dalam
menyelesaikan tugas, sekolah dan
pekerjaan dan penurunan motifasi. 80 % mengeluh susah tidur, khususnya
terbanguna pada dini hari (insomia terminal) dan sering terbangun pada malam
hari .
Pada kenyataannya kecemasan merupakan gejala yang sering pada
depresi (90 % ). Kecemasan termasuk serangan panik,
penyalahgunaan alcohol, dan keluhan somatic (konstipasi, dan nyeri kepala)
sering kali mempersulit pengobatan
depresi. Gejala kognetif adalah laporan
subyektif yang berupa ketidak mampuan
berkosentrasi (84 %), dan gangguan dalam berfikir (67 %)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar