Menyusul terjadinya kerusakan pada jaringan , maka tubuh akan
memberikan respon sebagai upaya untuk proteksi diri , yaitu berupa :
- Respon Lokal .
Dengan terdapatnya sel jaringan yang
rusak, maka akan terjadi pelepasan mediator nyeri inflamasi perifer yang
berasal dari 3 tempat yaitu :
a.
Sel rusak dan sel-sel immune.
1. Prostaglandin.
Pada nyeri inflamasi yang memegang peranan sangat
penting adalah terdapatnya mediator inflamasi turunan dari asam arachidonat.
Pada jaringan yang rusak membrana pospolipid sel dengan katalisator enzyme
pospolipase akan membentuk asam arachidonat. Dan selanjutnya asam arachidonat ini
dengan bantuan enzyme cyclooksigenase akan membentuk substansi nyeri berupa
prostaglandin ( PGE-2, PGD-2, PGF-2, PGI-2 ) ( yang akan mempengaruhi reseptor
prostaglandin yang terdapat pada saraf
sensoris perifer dan medulla spinalis ) dan thromboxane.
Dan ternyata Prostaglandin E-2 yang mempunyai peranan
utama pada mekanisme nyeri inflamasi yang mendukung terjadinya aktivasi
nosiseptor secara langsung berupa sensitisasi pada neuron primer aferen. Dengan
demikian menghambat enzyme cyclooksigenase ( COX-1 dan COX-2 ) dan menghambat
reseptor prostanoid adalah penting untuk mengurangi nyeri inflamasi.
2.Sitokin.
Sitokin sebagai mediator yang memainkan peranan penting selain
prostaglandin dalam proses inflamasi dan
berpengaruh pada neuron sensoris. Disamping itu sitokin secara langsung dapat
merangsang terbentuknya prostaglandin dan nampaknya juga menginduksi terjadinya
sensitisassi perifer.
3. Neurotrophins.
Mediator inflamasi golongan ini mempunyai peran
meningkatkan sintesis neuropeptide ( subtan P ) dan meningkatkan eksitabilitas
neuron saraf sensoris.
4. Serotonin .
Serotonin merupakan mediator yang terbentuk pada respon
awal inflamasi, dihasilkan oleh mast cell dan platelet selama injury dan
inflamasi. Serotonin mempunyai efek aktivasi langsung reseptor pada neuron saraf sensoris .
5. Adenosin.
Adenosisn diduga berperan dalam nyeri yang bekerja
melalui reseptor purinergik, yang dapat
mempermudah terjadinya transmisi sinaptik .
6. Cannabinoids.
Merupakan substansi neuroaktif ( physiological antagonism
) yang diproduksi oleh jaringan yang mengalami inflamasi atau jaringan
sekitarnya. Substansi ini bekerja pada reseptor cannabinoid baik yang terdapat
pada system saraf perifer maupun sentral
sehingga menyebabkan degranulasi mast cells tidak terjadi dan eksitabilitas
nosiseptor terhambat .
7. Histamin.
Mediator inflamasi yang dilepaskan oleh mast cells
akibat terjadinya degranulasi dari mast cells, yang selanjutnya akan mensensitisasi
aferen nosiseptor dan merupakan mediator yang bersifat vasoaktif sehingga
menimbulkan respon inflamsi berupa edema.
8. Leucotrines.
Produk-produk turunan dari asam arachidonat selain
prostaglandin adalah leucotrines yang menyebabkan sensitisasi reseptor perifer
dan meningkatkan responsibilitas terhadap stimuli-stimuli lainnya.
9. Kinin .
Mediator golongan kinin ini dilepaskan pada jaringan
yang cedera dan mempunyai kontribusi
terhadap terjadinya inflamasi. Efeknya sangat komplek pada neuron aferen primer
termasuk aktivasi dan sensitisasi langsung pada reseptor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar