Sabtu, 28 Desember 2013

RESPON PROTEKSI DIRI TERHADAP NYERI

Menyusul terjadinya kerusakan pada jaringan , maka tubuh akan memberikan respon sebagai upaya untuk proteksi diri , yaitu berupa :

  1. Respon Lokal .
Dengan terdapatnya sel jaringan yang rusak, maka akan terjadi pelepasan mediator nyeri inflamasi perifer yang berasal dari  3 tempat yaitu :
a.      Sel rusak dan sel-sel immune.
1. Prostaglandin.
Pada nyeri inflamasi yang memegang peranan sangat penting adalah terdapatnya mediator inflamasi turunan dari asam arachidonat. Pada jaringan yang rusak membrana pospolipid sel dengan katalisator enzyme pospolipase akan membentuk asam arachidonat. Dan selanjutnya asam arachidonat ini dengan bantuan enzyme cyclooksigenase akan membentuk substansi nyeri berupa prostaglandin ( PGE-2, PGD-2, PGF-2, PGI-2 ) ( yang akan mempengaruhi reseptor prostaglandin  yang terdapat pada saraf sensoris perifer dan medulla spinalis ) dan thromboxane.
Dan ternyata Prostaglandin E-2 yang mempunyai peranan utama pada mekanisme nyeri inflamasi yang mendukung terjadinya aktivasi nosiseptor secara langsung berupa sensitisasi pada neuron primer aferen. Dengan demikian menghambat enzyme cyclooksigenase ( COX-1 dan COX-2 ) dan menghambat reseptor prostanoid adalah penting untuk mengurangi nyeri inflamasi.



2.Sitokin.
   Sitokin sebagai mediator yang memainkan peranan penting selain prostaglandin  dalam proses inflamasi dan berpengaruh pada neuron sensoris. Disamping itu sitokin secara langsung dapat merangsang terbentuknya prostaglandin dan nampaknya juga menginduksi terjadinya sensitisassi perifer.

3. Neurotrophins.
Mediator inflamasi golongan ini mempunyai peran meningkatkan sintesis neuropeptide ( subtan P ) dan meningkatkan eksitabilitas neuron saraf sensoris.

4. Serotonin .
Serotonin merupakan mediator yang terbentuk pada respon awal inflamasi, dihasilkan oleh mast cell dan platelet selama injury dan inflamasi. Serotonin mempunyai efek aktivasi langsung  reseptor pada neuron saraf sensoris .

5. Adenosin.
Adenosisn diduga berperan dalam nyeri yang bekerja melalui reseptor purinergik, yang  dapat mempermudah terjadinya transmisi sinaptik .

6. Cannabinoids.
Merupakan substansi neuroaktif ( physiological antagonism ) yang diproduksi oleh jaringan yang mengalami inflamasi atau jaringan sekitarnya. Substansi ini bekerja pada reseptor cannabinoid baik yang terdapat pada system saraf  perifer maupun sentral sehingga menyebabkan degranulasi mast cells tidak terjadi dan eksitabilitas nosiseptor terhambat .

7. Histamin.
Mediator inflamasi yang dilepaskan oleh mast cells akibat terjadinya degranulasi dari mast cells, yang selanjutnya akan mensensitisasi aferen nosiseptor dan merupakan mediator yang bersifat vasoaktif sehingga menimbulkan respon inflamsi berupa edema.

8. Leucotrines.
Produk-produk turunan dari asam arachidonat selain prostaglandin adalah leucotrines yang menyebabkan sensitisasi reseptor perifer dan meningkatkan responsibilitas terhadap stimuli-stimuli lainnya.

9. Kinin .
Mediator golongan kinin ini dilepaskan pada jaringan yang cedera dan mempunyai  kontribusi terhadap terjadinya inflamasi. Efeknya sangat komplek pada neuron aferen primer termasuk aktivasi dan sensitisasi langsung pada reseptor.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar