TERAPI
Pengobatan pasien dengan
gangguan mood diarahkan pada :
1. Jaminan keamanan pasien
2. Pemeriksaan diagnostic yang lengkap
3. Suatu rencana pengobatan harus dimulai yang menjawab bukan hanya
gejala segera tetapi juga kesehatan pasien selanjutnya.
Tiga jenis psikoterapi
jangka pendek : terapi kognitif, terapi
interpersonal, terapi perilaku
1.
Terapi Kognitif
Mulainya dikembangkan
oleh Aarun Beck, memusatkan pada distorsi
kognitif yang didalilkan ada pada
gangguan depresif berat. Distorsi tersebut termasuk perhatian selektif terhadap aspek negatif keadaan dan tidak realistiknya kesimpulan morbid tentang akibat.
Contohnya apati dan energi yang
rendah adalah disebabkan oleh harapan pasien
tentang kegagalan disemua bidang. Tujuan terapi kognitif adalah menghilangkan episode depresif dan mencegah rekurennya dan membantu pasien
mengidentifikasi, mengambangkan cara berfikir alternative, fleksibel dan positif ; dan letihan kembali respon kognitif
dan perilaku yang baru. Treatmen of Depression Collaborative
Research Program, menemukan bahwa
farmakoterapi, baik sendiri atau dengan psikoterapi , mungkin merupakan terapi
terpilih untuk pasien dengan episode
gangguan depresi yang parah.
2. Terapi interpersonal.
Dikembangkan oleh Gerald
Klerman, memusatkan pada satu atau dua
masalah interpersonal pasien yang sedang dialami sekarang, dengan
menggunakan dua anggapan :
Pertama ,
masalah interpersonal sekarang ini
kemungkinan memiliki akar pada
hubungan awal yang disfungsional .
Kedua,
masalah interpersonal sekarang
kemungkinan terlibat di dalam
mencetuskan atau memperberat gejala depresif sekarang..
Beberapa percobaan
menunjukan bahwa terapi interpersonal
adalah efektif didalam pengobatan gangguan depresif berat dan mungkin , tidak mengejutkan ,
secara spesifik membantu menjawab
masalah interpersonal. Program terapi interpersonal biasanya terdiri dari 12 sampai 16 sesion mingguan. Terapi ditandai
oleh pendekatan terapetik aktif.
3. Terapi perilaku.
Terapi perilaku
didasarkan pada hipotesis bahwa pola perilaku maladapetif menyebabkan seseorang mendapatkan sedikit umpan balik postif dari masayarakat dan kemungkinan penolakan yang palsu. Dengan memusatkan pada
perilaku maladaptive didalam terapi ,
pasien belajar untuk berfungsi didunia
dengan cara tertentu dimana
meraka mendapatkan dorongan
positif. Disaat ini menyatakan
bahwa terapi perilaku adalah modalitas
pengobatan yang efektif untuk gangguan depresi berat.
4. Terapi berorientasi psikoanalitik.
Pendekatan psikoanalitik
pada gangguan mood adalah didasarkan
pada teori psikoanalitik tentang depresi dan mania. Pada umumnya,
tujuan psikoterapi psikoanalitik adalah
untuk mendapatkan perubahan pada
struktur atau karakter kepribadian pasien,
bukan semata-mata menghilangkan gejala. Perbaikan dalam kepercayaan pribadi,
keintiman, mekanisme mengatasi, kapasitas untuk berduka cita, dan kemampuan untuk mengalami berbagai
ancaman emosi adalah beberap tujuan
terapi psikoanalitik.
5.
Terapi keluarga
Terapi keluarga umumnya
tidak dipandang sebagai terapi primer untuk pengobatan gangguan depresif berat,
tetapi samakin banyaknya bukti
menyatakan bahwa membantu
seseorang dengan gangguan mood
menurunkan stress dan menerima stress
dapat menurunkan kemungkian relaps. Terapi keluarga diindikasikan
jika gangguan membahayakan
perkawinan atau fungsi keluarga pasien atau jika gangguan mood adalah dipertahankan oleh situasi keluarga.
Farmakoterapi
Semua anti depresan
membutuhkan waktu tiga sampai empat
minggu untuk menunjukan efek terapetik
yang bermakna. Walaupun mungkin dapat
mulai menunjukan efeknya lebih awal,
Semua antidepresan yang tersedia adalah
toksik pada overdosis dan memiliki efek
yang merugikan . Sekarang diperkenalkan
bupropion (Welbutrin) dan selective
erotonin reuptake inhibitors (SSRIs), sebagai contoh : fluoxetine, paroxetine (Paxil), dan setraline
(Zoloft), memberikan klinisi obat yang jauh lebih aman dan lebih baik ditoleransi. Obat trisiklik,
obat tetrasiklik yang berhubungan erat, dan monoamine oxidase inhibitors
(MAOIs), adalah obat antidepresan yang
klasik. Diperkuat dengan (SSRIs).
Alternatif terhadap terapi obat :
Dua terapi organic yang
merupakan pengganti farmakoterapi adalah terapi elektrokonvulsif dan foto
terapi.
Terapi
elektrokonvulsif : pada pasien depresi
berat yang tidak berserpon terhadap obat anti depresan atau pasien yang tidak dapat menggunakan
obat.
Foto terapi dapat digunakan tersendiri pada pasien dengan
gangguan mood ringan dan pola musiman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar