Rabu, 18 Desember 2013

TERAPI UNTUK PASIEN DEPRESI



TERAPI
Pengobatan pasien dengan gangguan mood diarahkan pada :
1.      Jaminan keamanan pasien
2.      Pemeriksaan diagnostic yang lengkap
3.      Suatu rencana pengobatan  harus dimulai yang menjawab bukan hanya gejala segera tetapi juga kesehatan pasien selanjutnya.
Tiga jenis psikoterapi jangka pendek : terapi kognitif, terapi interpersonal, terapi perilaku
1.      Terapi Kognitif
Mulainya dikembangkan oleh Aarun Beck, memusatkan pada distorsi  kognitif yang didalilkan  ada pada gangguan depresif  berat. Distorsi tersebut  termasuk perhatian  selektif terhadap aspek negatif  keadaan dan tidak realistiknya  kesimpulan morbid tentang akibat. Contohnya  apati dan energi yang rendah  adalah disebabkan oleh harapan  pasien  tentang kegagalan disemua bidang. Tujuan terapi kognitif  adalah menghilangkan  episode depresif  dan mencegah rekurennya dan membantu pasien mengidentifikasi, mengambangkan cara berfikir alternative, fleksibel  dan positif ; dan letihan kembali respon  kognitif  dan perilaku yang baru. Treatmen of Depression Collaborative Research  Program, menemukan bahwa farmakoterapi, baik sendiri atau dengan psikoterapi , mungkin merupakan terapi terpilih  untuk pasien dengan episode gangguan  depresi yang parah.

2.      Terapi interpersonal.
Dikembangkan oleh Gerald Klerman,  memusatkan pada satu atau dua masalah  interpersonal  pasien yang sedang dialami sekarang, dengan menggunakan  dua anggapan  :
Pertama , masalah interpersonal sekarang  ini kemungkinan memiliki  akar pada hubungan  awal yang disfungsional .
Kedua, masalah interpersonal sekarang  kemungkinan terlibat di dalam  mencetuskan atau memperberat gejala depresif sekarang..
Beberapa percobaan menunjukan bahwa  terapi interpersonal adalah  efektif didalam pengobatan  gangguan depresif  berat dan mungkin , tidak mengejutkan , secara spesifik membantu menjawab   masalah interpersonal. Program terapi interpersonal  biasanya terdiri dari  12 sampai 16 sesion mingguan. Terapi ditandai oleh pendekatan terapetik aktif.

3.      Terapi perilaku.
Terapi perilaku didasarkan pada  hipotesis  bahwa pola perilaku  maladapetif menyebabkan  seseorang mendapatkan sedikit  umpan balik postif  dari masayarakat  dan kemungkinan  penolakan yang palsu. Dengan memusatkan pada perilaku  maladaptive didalam terapi , pasien belajar untuk berfungsi didunia  dengan cara tertentu  dimana meraka mendapatkan dorongan  positif.   Disaat ini menyatakan bahwa terapi perilaku  adalah modalitas pengobatan  yang efektif  untuk gangguan depresi berat.

4.      Terapi berorientasi psikoanalitik.
Pendekatan psikoanalitik pada gangguan mood  adalah didasarkan pada teori  psikoanalitik  tentang depresi dan mania. Pada umumnya, tujuan psikoterapi psikoanalitik  adalah untuk mendapatkan perubahan  pada struktur atau karakter  kepribadian pasien, bukan semata-mata menghilangkan gejala. Perbaikan dalam kepercayaan pribadi, keintiman, mekanisme mengatasi, kapasitas untuk berduka cita,  dan kemampuan untuk mengalami berbagai ancaman emosi adalah beberap tujuan  terapi psikoanalitik.
5.      Terapi keluarga
Terapi keluarga umumnya tidak dipandang sebagai terapi primer untuk pengobatan gangguan depresif berat, tetapi samakin banyaknya bukti  menyatakan  bahwa membantu seseorang dengan gangguan mood  menurunkan stress dan menerima stress  dapat menurunkan kemungkian relaps. Terapi keluarga diindikasikan jika  gangguan membahayakan perkawinan  atau fungsi keluarga pasien  atau jika gangguan mood adalah  dipertahankan oleh situasi keluarga.

Farmakoterapi
Semua anti depresan membutuhkan waktu  tiga sampai empat minggu  untuk menunjukan efek terapetik yang bermakna. Walaupun  mungkin dapat mulai menunjukan  efeknya lebih awal, Semua antidepresan  yang tersedia adalah toksik  pada overdosis dan memiliki efek yang merugikan . Sekarang diperkenalkan  bupropion  (Welbutrin) dan selective erotonin reuptake inhibitors (SSRIs), sebagai contoh  : fluoxetine, paroxetine (Paxil), dan setraline (Zoloft), memberikan klinisi obat yang jauh lebih aman  dan lebih baik ditoleransi. Obat trisiklik, obat tetrasiklik  yang berhubungan erat,  dan monoamine oxidase inhibitors (MAOIs),  adalah obat antidepresan yang klasik. Diperkuat dengan (SSRIs).
Alternatif terhadap  terapi obat :
Dua terapi organic yang merupakan pengganti farmakoterapi adalah terapi elektrokonvulsif dan foto terapi.
Terapi elektrokonvulsif  : pada pasien depresi berat yang tidak berserpon terhadap obat anti depresan  atau pasien yang tidak dapat menggunakan obat.
Foto terapi  dapat digunakan tersendiri pada pasien dengan gangguan mood ringan  dan pola musiman.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar