Rabu, 18 Desember 2013

ANGINA PECTORIS

 Pengertian

        Angina Pectoris adalah  suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat serangan sakit dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat didada yang seringkali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien melakukan suatu aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya.

 Etiologi

         Angina Pectoris disebabkan oleh karena berkurangnya aliran darah ke arteria coronaria yang salah satu penyebabnya adalah aterosclerosis ( timbunan zat lemak ), sehingga terjadi ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke myocardium dan kebutuhan oksigen.

Tanda dan gejala

  1. Diaforesis ( pembentukan keringat yang banyak,)
  2. Sakit kepala
  3. berdebar debar
  4. Ansietas
  5. Tidak dapat mencerna
  6. Kulit pucat ; diaforesis
  7. Sesak nafas
  8. Tachikardi, pulsus alternas; gallop atrium / ventrikel (S3S4)

Macam macam Angina

  1. Angina Non Stabil (Angina Pra Infark, Angina  Kresendo)
         = frekuensi, intensitas, dan durasi serangan angina meningkat secara progresif.
  1. Angina Stabil Kronis
         = dapat diramal, konsisten, terjadi saat latihan dan hilang dengan istirahat.
  1. Angina Nokturnal
   = nyeri terjadi saat malam hari, biasanya saat tidur, dapat dikurangi dengan duduk       tegak.
  1. Angina Dekubitus
         = angina saat berbaring.
  1. Angina Refrakter
   = angina yang sangat berat sampai tidak tertahan lagi.
  1. Angina Prinzmetal (harian : istirahat)
   = nyeri angina yang bersifat spontan disertai elevasi segmen – ST pada EKG. Diduga disebabkan oleh spasme arteri koronari berhubung dengan risiko tinggi terjadinya infark.
  1. Iskemia Tersamar
         = terdapat bukti obyektif iskemia (seperti tes pada stress) tetapi pasien tidak menunjukkan gejala.

Faktor pencetus

        Faktor pencetus terjadinya angina pectoris dapat bermacam-macam, misalnya  emosi, stress, kerja fisik, latihan berat, hawa dingin, hawa terlalu panas dan lembab, makan terlalu kenyang, banyak merokok, kemacetan lalu lintas.

Pemeriksaan diagnostik / penunjang

-          Elektrokardiogram
      Gambaran EKG yang dibuat pada waktu istirahat  dan pada waktu serangan angina seringkali masih normal. Gambaran EKG kadang-kadang menunjukkan bahwa pasien pernah mendapat infark miokard di masa lampau. Kadang EKG pasien hipertensi dan angina menunjukkan pembesaran ventrikel kiri.
-          Foto rontgen dada
Foto rontgen dada seringkali menunjukkan bentuk jantung yang normal, tetapi pada pasien hipertensi  dapat terlihat jantung yang membesar dan kadang-kadang tampak adanya kalsifikasi arkus aorta


RENCANA KEPERAWATAN

No
Diagnosa Keperawatan
      Tujuan / kriteria
     Rencana keperawatan
1















2.






















3

Nyeri (dada) berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen miokard ditandai dengan
DS :
-          Klien mengeluh nyeri dari daerah dada menjalar sampai kelengan kiri
DO :
-          Nampak gelisah
-          Merintih

Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan inotropik (iskemia miokard  transien / memanjang) ditandai dengan
DS :
-          Klien mengeluh lemah

DO :
-          Menurunnya nadi perifer
-          Kulit dingin / pucat
-          Penurunan toleransi aktifitas






Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri ditandai dengan
DO :
-          Mengungkapkan masalah berkenaan dengan peningkatan ketegangan / ketidakberdayaan
DS :
-          Ketakutan
-          Gelisah



Menyatakan / menunjukkan nyeri berkurang /hilang dengan kiteria
-          Klien mengungkapkan pengurangan nyeri
-          Nampak relaks dan menunjukkan rasa tenang





Mengungkapkan penurunan episode dispnoe, angina dan disritmia dengan kriteria
-          Menunjukkan peningkatan toleransi aktifitas



-          Berpartisipasi pada kegiatan aktifitas yang menurunkan kerja jantung








Mengungkapakan ansietas menurun sampai tingkat yang dapat diatasi dengan kriteria
-          Mengungkapkan kesadaran perasaan ansietas dan cara sehat yang sesuai
-          Menunjukkan strategi koping  efektif / keterampilan pemecahan masalah
  1. Pertahankan istirahat selam episode episose nyeri
  2. Kaji ; lokasi, durasi, penyebaran dan awitan gejala baru
  3. Berikan oksigen sesuai indikasi
  4. Kaji dan catat gambaran nyeri
  5. Dapatkan EKG 12 lead selama episode nyeri
  6. Berikan obat sesuai indikasi


  1. Pantau tanda vital ; frekuensi jantung, TD
  2. Evaluasi status mental, catat terjadinya bingung, disorientasi
  3. Catat warna kulit dan kualitas nadi
  4. Auskultasi bunyi nafas dan jantung, dengarkan murmur
  5. Berikan periode istirahat adekuat, bantu dalam melakukan aktifitas perawatan diri sesuai indikasi
  6. Tekankan pentingnya menghindari regangan / angkat berat khususnya selam defekasi
  7. Observasi adanya tanda dan gejala GJK


  1. Jelaskan tujuan tes dan contoh tes stres
  2. Dorong keluarga dan teman untuk menganggap klien seperti sebelumnya
  3. Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut, contoh menolak , depresi dan marah
  4. Beritahu klien program medis yang telah dibuat untuk menurunkan  / membatasi serangan akan datang dan meningkatkan stabilits jantung
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar