Jumat, 27 Desember 2013

KHLORAMFENIKOL



KHLORAMFENIKOL


Derivat : - Khloramfenikol
                - Tiamfenikol

Mekanisme kerja :
   Hambat sintesa protein bakteri

Farmakokinetik :
   · Abs : - oral : cepat dan baik
          - kadar maksimal dalam darah 2 jam setelah makan obat
· distribusi  : baik pada mata dan otak.
Dalam hepar : konjugasi dengan asam glukoronat
Gangguan fungsi ginjal ; akumulasi obat.
   · Ekskresi : oral : 80-90 melli ginjal
                     5-10% khloramfenikol dalam urine.
   Pemberian :
Payah ginjal : dosis tidak dikurangi , kec pada ggl faal hati
Anak2 bentuk ester palmitat ® tidak pahit
IM/IV bentuk suksinat  ® sehingga dalam jaringan akan terhidrolisa ® dibebaskan.
Indikasi :
- Obat terpilih untuk demam typhoid
2 hr : perbaikan klinis
3– 5 hr : demam ¯
Salmonella typhi resisten : Ampisilin, Amoksisilin, Kotrimoksazol.
- Meningitis purulenta oleh H. Influenza :
Terapi awal anak (karena infeksi cukup berat) : Kloramfenikol + Ampisilin
Sampai hasil uji kultur selesai ( H. Influenza atau Pneumokokus).
- Infeksi Bakteri anaerob (B. fragilis)

ES

- Reaksi hipersensitivitas
Anemia aplastik (pansitopenia) : pada sum2 tulang
tidak tergantung besarnya dosis
hampir selalu terjadi bila pemberian berulang-ulang atau pemberian waktu lama
- kulit merah
- glossitios atrofi
- Reaksi Herxheimer ® demam2

- Reaksi toksik  :
tergantung dosis
- sum2 tulang
Bila kadar dalam darah mencapai 25 mg/ml.
Bila dosis ­, waktu lama.
Sembuh 2 minggu.

- Pada bayi Prematur : syndrom Grey
Bila dosis >> (200 mg/kg BB/hr) ® kematian 40%
Sisa : sembuh tanpa bekas
Gejala timbul setelah 2-9 hari (± 4 hari) diberikan
- bayi muntah
- tdk mau menyusu
- Pernaf cepat dan tidak teratur
- Sianosis
- Diare, faeces hijau
- Lemas, tubuh abu2
- Hipotermia.



Kemungkinan mekanisme :
-    insufisiensi ezim : glukoroniltransferase ® konjugasi kloramfenikol
-    Faal ekskresi ginjal belum sempurna
-    Dosis maksimal 25 mg/kgBB/hari : bayi < 1 bln.

- Neuritis Optik
- Pe ¯ visus bilateral
- Skotoma sentralis               kemungkinan pada anak dengan pberian >>> 2 bl.
- Perdarahan retina

- Superinfeksi :
Dalam waktu lama
Penderita daya tahan tubuh lemah

- Interaksi obat :
- Tolbutamid          
-    Fenitoin                Efek toksik ke 3 obat ini ­, krn biotransformasi dihambat.
-    Dikumarol

Fenobarbital ® t1/2 khloramfenikol < oleh karena induksi enzim (t1/2 memendek).

·  Usaha penghindaran bahaya
- Gunakan antimikroba lain yang > aman dan > efektif.
Cthnya : Ricketsiosis khloramfenikol > toksik, pilih tetrasiklin.
- Hindarkan pemberian kur yang berulang
Pada pend dengan kur yang berulang : periksa hematologik berkala
(jumlah leukosit dan hitung jenis).
- Perhatikan tumbulnya perdarahan dan inf baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar