NYERI DADA
Penilaian
nyeri dada dan pengenalan iskemik miokard pada pasien di ICU (Intensive Care
Unit) merupakan keterampilan yang mendasar dari para intensivist. Peningkatan
aliran darah miokard sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan metobolik
miokard, yang dicetuskan oleh penyakit kritis bergantung pada patensi arteri
keronaria. Beberapa stenosis tertentu ( ³ 75% lumen) pada vasa epicardial dapat membatasi penambahan aliran
darah miokard ini mengganggu keseimbangan suplay / kebutuhan normal dan
mencetuskan terjadinya iskemia. Di ICU, deman, nyeri dan katekolamin endogen
atau eksogen dapat menyebabkan terjadinya takikardi, kontraktilitas miokard
meningkat dan menyebabkan peningkatan tekanan dinding sistol. Semuanya ini
meningkatkan kebutuhan oksigen miokard. Selanjutnya, peningkatan kapasitas daya
muat oksigen dapat berkurang, sebagai konsekuensi dari hipoksemia atau anemia,
keduanya dapat mengurangi suplai oksigen miokard.
Pada pasien post operatif, suplai
oksigen dapat juga berkurang akibat hilangnya darah intraoperatif, hipotensi
yang berhubungan dengan zat anastetik dan apioid. Seperti pada penyakit yang
berat, pemulihan dari trauma atau intervensi operasi mayor menyebabkan
kebutuhan ekstra miokard dengan meningkatkan konsumsi oksigen tubuih total per
menit (lihat chapter 84). Akhirnya, balance suplai / kebutuhan oksigen dapat
juga diimbangi oleh intervensi farmakologik. Sebagai contoh, vasa-konstriktor
pitressin (digunakan untuk terapi perdarahan varises gastrointestinal, lihat
chapter 61) dapat menyebabkan spasme koronaria dan harus diberikan bersamaan
dengan nitrogliserin untuk menghindari iskemik miokard.
Gejala
iskemik atau infark miokard dapat menjadi sulit dibedakan dalam menentukan,
pada pasien yang sangat kritis karena adanya komorbit penyakit dan obat
sedativ. Bahkan pada saat mampu berkomunikasi, hampir 20% dengan iskemik atau
infark miokard akut tidak disertai dengan adanya rasa tidak enak pada dada.
Pada kasus ini, iskemik bersifat “silent”, hanya sebagai manifestasi tidak
adanya gejala objektif pada keadaan pasien yang sadar. Oleh karena itu,
pengenalan iskemik di ICU memerlukan monitor ketat hemodinamik yang teliti,
ditujukan pada pemeriksaan fisis dan dari perubahan EKG (elektrokardiografi)
dari keadaan normalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar