RESUME LANJUT USIA
Tanggal Masuk RS. : tahun 1999
Tgl. Pengkajian : 27 Maret 2003
No. Register : 908499
Diagnosa Medis :
Schizofrenia cronik
Nama Ny. S , umur 70 tahun, yang membawa klien ke RS. Ada H.
A keponakan klien, suami klien sudah meninggal
4 tahun lalu, klien mempunyai
satu orang anak , sekarang tinggal
di Balik Papan, orang yang paling dekat dengan klien adalah anaknya, selama berada di RS. tidak ada yang
menjenguk, klien mengatakan ia selalu ingat anaknya dan bayang-bayang anaknya selalu muncul pada
saat dia akan tidur dan selalu memimpikannya, Klien mengatakan “saya tidak bisa
lagi ketemu anak saya karena dia jauh,
di rumah klien sering
berteriak bila permintaannya
tidak dipenuhi, saat wawancara penampilan klien rapih dan bersih rambut pendek
dan beruban , TB. 141 cm, BB 34 kg,
klien beragama islam, selama di RS. Klien tidak pernah melaksankan
shalat karena tidak ada mukenanya, daya ingat klien menurun
Lembaran perbaikan :
Pohon Masalah :
Masalah Keperawatan :
- Keputus asaan
- Harga diri rendah
- Ideal diri tidak realistis
Diagnosa Keperawatan :
- Keputusan asahan berhubungan dengan harga diri rendah
- Gangguan harga diri : harga diri rendah berhubngan dengan ideal diri tidak realistis
Rencana Tindakan Keperawatan:
TUM:
Klien dapat menerima proses
kehilangan dan tidak terjadi reaksi
maladaptive
TUK :
- Klien dapat membina hubungan saling percay dengan perawat
- Klien dapat mengenal respon kehilangan
- Klien dapat mengidentifikasi koping yang konstruktif dan destruktif
- Klien dapat menggunakan koping yang konstruktif
Intervensi :
1.1. Bina hubungan saling percaya
-
salam
terapetik
-
perkenalkan
diri
-
Jelaskan
tujuan intereaksi
-
Buat
kontrak yang jelas
-
Tepat
waktu
1.2. Tentukan pada tahap berduka mana
pasien terfiksasi. Identifikasi perilaku-perilaku yang berhubungan dengan tahap ini
1.3. Perhatikan sikap menerima dan
membolehkan pasien mengekspresikan
perasaannya secara terbuka
1.4. Ajarkan tentang tahap-tahap berduka
yang normal dan perilaku yang berhubungan dengan setiap tahap. Bantu pasien untuk mengerti bahwa perasaan seperti rasa bersalah
terhadap proses kehilangan adalah perasaan wajar dan dapat diterima selama proses berduka
1.5. Komunikasikan pada pasien bahwa menangis merupakan hal yang dapat diterima.
Menggunakan sentuhan merupakan hal yang
terapetik.
1.6. Bantu pasien dalam pemecahan masalahnya sebagai usaha untuk menentukan metode-metode koping yang lebih adaptif
terhadap pengalaman kehilangan
Implementasi tanggal, 27 Maret 2003 jam.
11.15-11.30
- Salam terapetik “ Selamat siang Bu…(tersenyum , membungkuk)
-
memperkenalkan
diri
-
berjabat
tangan
-
duduk
bersebelahan dengan klien
-
membuat
kontrak
-
menunjukan
sikap empati
“ Nama saya Irham, saya
mahasiswa keperawatan Unhas, saya berpraktek
di RS selama 4 minggu, dari hari Senin
sampai Sabtu, Nama ibu siapa………. Dan suka dipanggil apa?..bersama
perawat disini saya akan datang merawat
ibu , Bagaimana perasaan Ibu sekarang ,
dan apakah ada yang ibu fikirkan?...... saya akan berusaha membantu ibu.
Evaluasi :
S : Selamat siang Nak,
nama saya Sarifah
O : Bicara jelas, suara
pelan, ekspresi agak sedih, kontak mata baaik
A : Hubungan saling percaya mulai terbina
P : Hubungan saling percaya di tingkatkan,
lanjutkan dengan TUK 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar