BASIC TECHNIQUE FOR
MOLEKULER BIOLOGY ANALYSIS
Penelitian Biologi molekuler makin berkembang setiap
tahunnya, sejak penemuan double helix DNA dari Watson-Crick, para peneliti
semakin tergugah untuk membuka cakrawala baru di bidang genetika molekuler.
Kloning gena didasarkan atas peran enzim-enzim modifikasi tersebut, dalam
memotong vector, DNA target, memasukkan DNA target, maupun
menggandakannya. Salah satu ensim restriksi endonuklease yang berperan
penting dalam kloning gena adalah RE tipe II (RE). Penemuan enzim-enzim
restriksi ataupun ensim untuk manipulasi gen, perkembangan teknik manipulasi
gen dan rekayasa genetik, pengembangan kultur sel terutama stem cells
culture, pembuatan hewan transgenik dan knockout terus dilakukan
untuk lebih dalam mempelajari fungsi dari suatu gen, dan akhirnya pengembangan
teknik-teknik di bidang proteonomic dan nano technology.
Proses hibridisasi dan visualisasi diawali dengan transfer DNA dari gel agarose
ke nilon berpori atau membrane nitroselulosa. Transfer DNA disebut ‘Southern
blotting’ (SB), mengacu kepada nama penemu teknik tersebut yaitu E.M.
Southern (1975). Untuk deteksi mRNA digunakan teknik Northern Blot (NB).
baik SB dan NB menggunakan gen atau potongan DNA spesifik yang dilabeli probe
untuk mempermudah deteksi gen yang dianalisis. untuk protein dikenal sebagai
Western Blot menggunakan antibody spesifik. Elektroforesis gen dapat digunakan
gel agarose elektroforesis atau PFGE dan j uga gel poliakrilamid untuk deteksi
basa-basa nukleotida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar